H. Achdiat Safari: Para Ketua RW dan Tokoh Baleendah Minta Evaluasi Kinerja LPM dan Koperasi Merah Putih

Baleendah, Info Burinyay – Para Ketua RW dan tokoh masyarakat dari Kelurahan Baleendah berkumpul dalam forum musyawarah dan konsolidasi yang berlangsung di Aula Bale RW 11, Jalan Bale Agung No. 2. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (18/5) dan menjadi ruang terbuka untuk menyampaikan kritik dan harapan warga.

Dalam forum tersebut, H. Achdiat Safari, tokoh masyarakat Baleendah, menyuarakan pandangan kolektif yang mewakili para Ketua RW. Ia menyoroti dua isu utama yang menjadi perhatian publik, yaitu kinerja Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan pembentukan Koperasi Merah Putih.

“Warga menginginkan perubahan. Kami merasa proses pembentukan Koperasi Merah Putih tidak transparan. Begitu juga dengan LPM yang bekerja tanpa komunikasi terbuka kepada masyarakat,” tegas H. Achdiat di hadapan peserta.

Selain itu, ia menambahkan bahwa selama ini para Ketua RW seringkali tidak diajak berdiskusi terkait program-program strategis kelurahan. Akibatnya, masyarakat merasa tersisih dari proses pengambilan keputusan.

Di sisi lain, forum juga menilai perlunya perbaikan dalam manajemen sumber daya manusia, baik di tingkat kelurahan maupun lembaga. Mereka melihat bahwa peran serta warga dalam pembangunan masih belum maksimal. Karena itu, perbaikan pola komunikasi menjadi langkah penting.

Sementara itu, para Ketua RW menyampaikan pengalaman langsung saat mereka mencoba mengakses informasi atau terlibat dalam program kelurahan. Banyak dari mereka mengaku kesulitan mendapatkan kejelasan tentang struktur, anggaran, maupun kegiatan lembaga tersebut.

Sebagai respons konkret, para tokoh menyusun rekomendasi bersama untuk disampaikan langsung kepada Lurah Baleendah. Mereka berharap pimpinan kelurahan segera mengevaluasi kinerja LPM dan merevisi struktur Koperasi Merah Putih agar lebih akuntabel.

Dengan demikian, aspirasi yang disampaikan tidak berhenti hanya sebagai wacana. Para tokoh berharap hal ini menjadi awal dari proses perbaikan yang menyeluruh dan berkelanjutan.

“Kami bukan menolak program, kami justru ingin program bisa berjalan baik dan sesuai kebutuhan masyarakat,” lanjut H. Achdiat dengan penuh keyakinan.

Selain itu, forum ini juga menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif dari warga. Setiap lembaga yang berada di bawah kelurahan seharusnya melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.

Untuk itu, para peserta bersepakat membangun komunikasi yang lebih solid di tingkat RW dan kelurahan. Mereka akan mengawal hasil forum agar benar-benar ditindaklanjuti.

Tidak hanya itu, musyawarah ini juga menunjukkan bahwa warga Baleendah memiliki komitmen kuat terhadap tata kelola yang bersih dan terbuka. Oleh sebab itu, mereka menginginkan setiap program kelurahan bisa dipantau bersama oleh warga.

Menutup pernyataannya, H. Achdiat menyampaikan harapan agar Lurah Baleendah segera merespons aspirasi ini. “Kami butuh kepemimpinan yang terbuka dan mau mendengar suara warganya. Jangan sampai partisipasi publik hanya jadi formalitas,” pungkasnya.

Dengan semangat kebersamaan, forum ini menjadi tonggak konsolidasi warga yang ingin membangun Baleendah secara lebih inklusif dan demokratis.