Rancaekek, Info Burinyay — Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung, Dr. Ir. H. Zeis Zultaqawa, S.T., M.M., IPU., menjelaskan bahwa TPS3R Kencana Asih Bedas menjadi satu dari 15 TPS3R yang DPUTR Kabupaten Bandung bina. Pemerintah membangun TPS3R ini bukan sekadar untuk menampung sampah, tetapi untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah yang lebih terstruktur, modern, dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
Menurut Zeis, proyek ini berbeda dari tempat pembuangan sampah biasa. Pemerintah berusaha mendorong perubahan pola pikir masyarakat, dari sekadar membuang sampah menjadi ikut bertanggung jawab dalam proses pengolahan. Ia menyampaikan bahwa “TPS3R Kencana Asih hadir bukan hanya sebagai solusi teknis, tapi juga sebagai pusat edukasi dan partisipasi masyarakat.”
Saat ini, Kabupaten Bandung memiliki sekitar 160 TPS dan TPR. Namun, hanya sekitar separuh yang berfungsi dengan baik. Zeis menyebut bahwa kendala utama berasal dari tingginya biaya operasional, terutama dalam proses pemilahan antara sampah organik dan anorganik. Ia menekankan bahwa “pemilahan sampah ternyata sangat mahal, dan kami harus menghadapi tantangan ini bersama masyarakat.”
DPUTR memilih pendekatan yang lebih holistik. Mereka tidak hanya membangun fasilitas fisik, tetapi juga menyiapkan masyarakat agar mampu mengelola TPS3R secara mandiri. Salah satu strategi yang mereka terapkan ialah membentuk Kelompok Pengelola Pemanfaatan (KPP). KPP ini terdiri dari warga setempat yang peduli terhadap lingkungan dan terpilih secara demokratis oleh masyarakat.
Zeis mengungkapkan bahwa proses pembentukan TPS3R Kencana Asih Bedas melibatkan sejumlah tahap penting. DPUTR memulai dengan sosialisasi dan edukasi, lalu mendampingi masyarakat dalam memilih pengurus KPP, hingga tahap pembangunan fisik TPS3R. “Kami tidak bisa mengandalkan fasilitas saja. Tanpa perubahan perilaku, semua ini tidak akan berjalan efektif,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Bandung juga menjadikan pembangunan TPS3R ini sebagai bagian dari visi besar daerah. Zeis menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan visi Bupati Dadang Supriatna, yakni menciptakan Kabupaten Bandung yang BEDAS — Bersih, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera. Ia menambahkan bahwa “Pak Bupati ingin memastikan bahwa pembangunan berjalan merata dan berkelanjutan. Salah satu wujud nyatanya ialah pengelolaan lingkungan yang modern seperti TPS3R ini.”
TPS3R Kencana Asih tidak hanya menyasar aspek lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi lokal. Warga yang tergabung dalam KPP bisa mengolah sampah menjadi produk bernilai jual, seperti kompos, kerajinan dari plastik daur ulang, dan sebagainya. Pemerintah berharap, model ini mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan warga.
Zeis menjelaskan bahwa keberhasilan TPS3R sangat bergantung pada kerja sama semua pihak. Ia menekankan pentingnya dukungan dari lurah, camat, hingga kepala desa dalam mendorong partisipasi warga. “Pemimpin lokal memegang peran penting. Mereka bisa memberi contoh dan mengajak masyarakat bergerak bersama,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Bandung berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Zeis mengatakan bahwa program edukasi akan terus berjalan meski TPS3R sudah beroperasi. Ia ingin memastikan bahwa masyarakat memahami betul fungsi TPS3R dan bersedia terlibat aktif.
“Saya percaya bahwa masyarakat kita mampu berubah. Dulu mereka hanya buang sampah, sekarang mereka bisa jadi pengelola sampah. Ini bentuk kemandirian baru,” katanya dengan optimis.
Pemerintah daerah juga menyediakan dukungan teknis dan anggaran secara bertahap agar operasional TPS3R tetap berjalan. Selain itu, DPUTR mendorong setiap KPP untuk menjalin kerja sama dengan sektor swasta dan komunitas lingkungan.
Zeis mengajak semua pihak untuk menjadikan TPS3R Kencana Asih Bedas sebagai contoh baik. Ia berharap bahwa pola ini bisa direplikasi di kecamatan-kecamatan lain. “Kita butuh lebih banyak TPS3R seperti ini agar pengurangan sampah bisa kita mulai dari hulu. Inilah bentuk nyata komitmen kita menuju zero waste,” pungkasnya.
Peresmian TPS3R Kencana Asih Bedas bukan hanya simbol keberhasilan infrastruktur, tetapi juga pencapaian sosial. Masyarakat Rancaekek menunjukkan bahwa perubahan perilaku bisa terjadi jika mereka mendapatkan dukungan yang tepat dan ruang untuk berpartisipasi.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen lingkungan yang kuat, Kabupaten Bandung menatap masa depan yang lebih bersih, berdaya, dan berkelanjutan.