Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Dr. H. Cecep Suhendar, S.Pd., M.Si., saat di wawancara awak media, disela meninjau saluran drainase yang terbengkalai, Minggu 25 Mei 2025. (photo-denjaya)
Rancaekek, Info Burinyay – Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Dr. H. Cecep Suhendar, S.Pd., M.Si., turun langsung ke Jalan Raya Rancaekek–Majalaya. Ia meninjau saluran drainase yang terbengkalai dan belum diperbaiki hingga saat ini. Kunjungan ini merespons keluhan masyarakat yang resah karena saluran air tersebut justru menimbulkan bahaya baru.
Warga di sekitar lokasi mengeluhkan dampak proyek drainase yang tidak kunjung rampung. Ketika hujan deras, air memang mengalir lebih cepat. Namun, kondisi lubang yang terbuka dan tanpa penutup membahayakan keselamatan.
Dr. Cecep menerima langsung laporan dari masyarakat dan melihat fakta di lapangan. Ia menyatakan banyak pengendara motor jatuh karena masuk ke saluran tersebut. Bahkan, ada anak kecil tercebur saat bermain di dekatnya.
“Saluran air ini memang penting. Tapi kalau dibiarkan terbuka tanpa pengaman, justru mengancam nyawa,” tegasnya. Cecep menyayangkan proyek yang setengah jadi ini mengganggu aktivitas warga sehari-hari.
Ia juga mencatat kerugian ekonomi yang dirasakan para pelaku usaha. Para pedagang, tukang las, dan bengkel kehilangan pelanggan karena akses ke lokasi dagang terganggu. “Mereka mengeluh omzet turun drastis. Konsumen takut datang karena jalan rusak,” ujar Cecep.
Dalam kesempatan itu, Cecep menegaskan komitmennya untuk segera mengambil langkah nyata. Ia akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setelah berdialog dengan warga.
“Jangan tunggu korban jiwa baru bertindak. Setelah cek lapangan hari ini, saya langsung hubungi pihak PUPR,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menyelesaikan masalah teknis seperti ini. Ia menilai pengawasan di lapangan lemah karena banyak proyek berjalan tanpa perencanaan menyeluruh.
Ketua RW 22, Dadan Syamsudin, turut mendampingi kunjungan tersebut. Ia menyampaikan aspirasi dan keluhan warga yang selama ini tidak digubris. Menurut Dadan, masyarakat RW 22 dan RW 9 sudah melaporkan kondisi ini sejak dua bulan lalu.
“Kami sudah ke mana-mana. Tapi tidak ada satu pun yang turun tangan,” kata Dadan. Ia menyambut positif kedatangan Cecep Suhendar ke lingkungan mereka. Ia berharap ini menjadi awal dari penyelesaian konkrit.
“Terima kasih kepada Pak Dewan yang peduli. Kami harap setelah ini pemerintah langsung bergerak,” tambahnya.
Warga menuntut tindakan cepat, bukan janji. Mereka merasa cukup sabar menunggu dua bulan tanpa hasil. Akses jalan yang rusak bukan hanya menghambat ekonomi, tetapi juga membahayakan anak-anak dan pengguna jalan.
Kondisi ini menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap proyek infrastruktur. Pemerintah daerah harus bertindak cepat dan menyeluruh. Jangan biarkan proyek fisik mangkrak tanpa kejelasan.
Dr. Cecep menyatakan DPRD akan terus mengawal kasus ini. Ia menegaskan bahwa keselamatan warga jauh lebih penting dari sekadar laporan administrasi proyek. “Kalau sudah ada yang terluka, tanggung jawab siapa?” ujarnya.
Ia juga meminta Dinas PUPR segera menurunkan tim teknis ke lapangan. Ia menargetkan perbaikan drainase ini akan dilakukan secepat mungkin. “Warga sudah cukup sabar. Sekarang waktunya kita hadir untuk mereka,” ujarnya menutup.
Ciwidey, Info Burinyay – Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) kembali berjalan sukses di Kabupaten…
Soreang, Info Burinyay — Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Bandung akan…
Garut, Info Burinyay — Pemerintah Kabupaten Garut mengambil langkah konkret dalam mendukung Sensus Ekonomi 2026.…
Soreang, Info Burinyay - Konflik soal pembagian sertifikat program PTSL di Desa Rawabogo memicu sorotan…
Baleendah, Info Burinyay - SMA KP Baleendah menggelar kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) seleksi masuk Akpol,…
Jakarta, Info Burinyay — Taufik Abriansyah akhirnya menyelesaikan perjalanan sepeda seorang diri ke Merauke, Papua.…
This website uses cookies.
Leave a Comment