Info Burinyay
Parlementer

Faisal Radi Sukmana Dorong Peran Nyata Center of Excellence Petani Kopi untuk Sejahterakan Petani Bandung

Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bandung, Faisal Radi Sukmana, saat di wawancaea awak media, saat mengghadiri Peresmian Center of Exellence Korporasi Petani Kopi Kab. Bandung di Gedung Centre of Excellence (CoE) Desa/Kec. SolokanjerukKabupaten Bandung, Selasa 27 Mei 2025.

Solokanjeruk, Info Burinyay Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bandung, Faisal Radi Sukmana, menegaskan pentingnya kehadiran Center of Excellence (CoE) Korporasi Petani Kopi sebagai langkah nyata dalam mendorong kesejahteraan petani kopi di Kabupaten Bandung. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri peresmian CoE di Gedung CoE Desa dan Kecamatan Solokanjeruk, Selasa 27 Mei 2025.

Faisal menyatakan bahwa peresmian CoE menjadi momentum besar yang diharapkan membawa harapan baru bagi para petani. Menurutnya, selama ini petani kopi masih menghadapi tantangan dalam hal pemasaran, teknologi, dan akses pendampingan.

“Alhamdulillah, hari ini saya bisa hadir dalam peresmian ini. Semoga center ini bisa mengakomodasi kebutuhan petani kopi, terutama dalam peningkatan kualitas, jejaring pasar, dan kesejahteraan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Faisal menjelaskan bahwa CoE tidak hanya menjadi tempat pelatihan atau forum diskusi. Ia menekankan pentingnya fungsi CoE sebagai penghubung antara petani dan investor.

“Korporasi ini bukan sekadar lembaga. Ini wadah strategis yang membuka peluang investasi di bidang agrobisnis, khususnya kopi,” ujarnya.

Faisal juga menyoroti peluang kemitraan antara petani dan pengusaha. Ia melihat bahwa kolaborasi dengan sektor swasta akan memperkuat posisi tawar petani di pasar lokal, nasional, bahkan ekspor.

“Sudah saatnya petani tidak berjalan sendiri. Kami ingin ada kolaborasi yang sehat, adil, dan saling menguntungkan. Dengan begitu, petani kopi di Bandung bisa bangkit,” tambahnya.

Namun demikian, Faisal memberi catatan penting. Ia mengingatkan semua pihak bahwa keberadaan CoE harus memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Menurutnya, warga desa menunggu bukti, bukan seremoni.

“Saya tidak ingin ini hanya berhenti di gunting pita. Kami di DPRD akan terus mengawal agar CoE betul-betul berjalan. Jangan sampai masyarakat kecewa,” tegasnya.

Baca Juga
Cibiru Wetan Kembangkan Ketahanan Pangan Terpadu, Anggota Komisi IV DPR RI Beri Dukungan Langsung

Ia juga menyebut bahwa Kabupaten Bandung memiliki potensi besar dalam sektor kopi. Topografi daerah, kualitas tanah, dan iklim mendukung budidaya kopi unggulan. Maka dari itu, lembaga seperti CoE harus mampu menjawab kebutuhan zaman.

Untuk itu, Faisal meminta Dinas Pertanian serius dalam melakukan pendampingan lapangan. Menurutnya, pelatihan, akses permodalan, dan teknologi harus dipastikan tersedia. Ia menilai pendekatan teknis tidak cukup jika tidak ditopang oleh strategi kelembagaan.

“Tanpa sistem yang kuat, petani akan jalan di tempat. CoE ini harus punya program kerja yang konkret, target yang terukur, dan hasil yang dirasakan petani,” ujarnya lagi.

Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi inisiatif pemerintah daerah yang terus mendorong penguatan kelembagaan petani. Ia percaya jika sinergi antara petani, pemerintah, DPRD, dan pengusaha berjalan baik, maka ekonomi pertanian di Bandung akan tumbuh.

“Kami di DPRD akan terus mendukung upaya ini. Karena kalau petani sejahtera, daerah juga ikut kuat,” tutupnya.

Dengan hadirnya CoE, Faisal Radi Sukmana berharap Kabupaten Bandung dapat menjadi pelopor dalam pembangunan pertanian berbasis kelembagaan. Ia ingin wilayah ini dikenal bukan hanya sebagai penghasil kopi berkualitas, tetapi juga sebagai contoh sukses dalam membangun sistem pertanian modern yang adil dan berkelanjutan.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.