Kab. Bandung, Info Burinyay – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-75, Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia – Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI–PGRI) Kabupaten Bandung menyelenggarakan kegiatan “Forest Fun” di Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Juanda, Kecamatan Cimenyan, Kamis (12/6/2025).
Acara ini mengusung tema “Guru Taman Kanak-kanak Bermartabat, Anak Indonesia Hebat, Mendukung Wajib Belajar 13 Tahun Dimulai dari Taman Kanak-kanak.” Tema tersebut mencerminkan semangat baru dalam memperkuat pendidikan usia dini.
Sejak pagi hari, suasana kawasan Tahura telah dipenuhi antusiasme para guru. Sebanyak 653 guru TK dari 31 kecamatan mengikuti kegiatan ini. Mereka datang dengan semangat tinggi untuk memeriahkan acara dan memperkuat solidaritas antarguru.
Dalam sambutannya, Ketua IGTKI-PGRI Kabupaten Bandung, Hj. Ela Nurlaela, S.Sos., menyatakan bahwa kegiatan ini tidak sekadar seremoni. Menurutnya, acara ini bertujuan membangun semangat kebersamaan dan memperkuat karakter guru TK sebagai pendidik generasi awal.
“Alhamdulillah, kegiatan ini terlaksana dengan baik. Guru-guru datang dengan sukarela dan mengikuti seluruh rangkaian acara hingga selesai. Ini bukti bahwa kebersamaan masih menjadi fondasi kuat di organisasi kita,” ungkap Hj. Ela dengan penuh semangat.
Acara ini juga menghadirkan tokoh-tokoh penting dalam dunia pendidikan. Di antaranya adalah Bunda PAUD Kabupaten Bandung, Hj. Emma Dety Dadang Supriatna, yang hadir dan membuka acara secara resmi. Ia memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif IGTKI.
Pada kesempatan itu, Hj. Emma juga menyampaikan harapan besar terhadap pendidikan anak usia dini. Ia menekankan pentingnya pembiasaan karakter melalui 7 Kebiasaan Anak Hebat Indonesia. Ia juga mengajak para guru untuk kembali mengangkat permainan tradisional sebagai bagian dari pembelajaran.
“Kita perlu menanamkan nilai karakter sejak dini. Guru TK memiliki peran strategis dalam menciptakan generasi unggul di masa depan,” ujar Hj. Emma.
Selain menyampaikan sambutan, Bunda PAUD juga mengikuti senam bersama peserta. Kegiatan ini berlangsung meriah dan melibatkan seluruh undangan serta guru yang hadir. Suasana pun menjadi lebih hangat dan penuh keakraban.
Selanjutnya, berbagai kegiatan digelar untuk mendukung suasana kebersamaan. Panitia menyelenggarakan lomba yel-yel antar kecamatan, penggalangan dana kemanusiaan untuk Palestina, kegiatan capacity building, hingga pembagian doorprize. Semua peserta terlihat terlibat aktif dan menikmati momen tersebut.
Acara ini tidak hanya mengutamakan perayaan, tetapi juga memberi ruang refleksi dan solidaritas. Menjelang penutupan, seluruh peserta melakukan musafahah. Mereka saling mendoakan dan menyampaikan rasa syukur atas suksesnya acara ini.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Penerbit Erlangga, Intan Pariwara, Batik Omah Lawean, Bank BJB (Soreang dan Majalaya), serta CV Ar Rozaq turut serta sebagai mitra kerja sama. Mereka mendukung acara ini melalui dukungan logistik dan hadiah.
Selain itu, beberapa organisasi mitra pendidikan anak usia dini juga ikut hadir. Seperti IGRA, IPTKI, dan HIMPAUDI. Kehadiran mereka menambah kekuatan kolaboratif dalam mengembangkan pendidikan TK di Kabupaten Bandung.
H. Eman Sulaeman, S.Pd., M.M., selaku Kabid PAUD dan Pengendalian Perizinan Pendidikan sekaligus perwakilan dari PGRI Kabupaten Bandung, turut menyampaikan pandangannya. Ia menilai kegiatan ini sangat positif untuk menguatkan peran guru TK di tengah tantangan pendidikan modern.
“PGRI sangat mendukung kegiatan IGTKI. Ini bagian dari program pendidikan di berbagai tingkatan. Saya melihat seluruh elemen hadir dan memberikan apresiasi yang tinggi,” ujar H. Eman.
Ia juga berharap agar IGTKI semakin matang dalam menjalankan tugas organisasinya. “Kita ingin tidak ada hal-hal yang mengganggu jalannya program. Semua harus tertib dan sesuai dengan arahan,” katanya tegas.
Lebih lanjut, H. Eman menekankan pentingnya komunikasi antara sekolah, guru, dan orang tua. Ia mendorong semua pihak untuk saling terbuka jika terdapat kendala dalam proses pendidikan.
“Kalau orang tua merasa kurang puas, silakan sampaikan kepada kami. Begitu pun sekolah. Semua harus mengedepankan kerja sama demi pendidikan anak,” tuturnya.
Sebagai bendahara PGRI, H. Eman juga menjelaskan bahwa pihaknya telah meminta data lengkap kegiatan IGTKI selama satu tahun. Dengan data tersebut, ia berharap PGRI dan IGTKI dapat bekerja lebih sinergis.
“Kita ingin menyatukan gerak langkah antara organisasi mitra dan PGRI. Dengan begitu, seluruh program dapat berjalan efektif dan terkoordinasi,” tambahnya.
Melalui kegiatan “Forest Fun”, IGTKI Kabupaten Bandung berhasil menghadirkan suasana yang menyenangkan dan edukatif. Kegiatan ini memperkuat semangat kebersamaan, sekaligus meningkatkan kapasitas guru TK secara nyata.
Dengan semangat peringatan ini, para guru diharapkan semakin siap mendukung kebijakan wajib belajar 13 tahun. Pendidikan anak usia dini harus dimulai dari pondasi yang kokoh dan penuh cinta. Itulah komitmen IGTKI Kabupaten Bandung untuk masa depan generasi Indonesia yang hebat.