Soreang, Info Burinyay – Kabupaten Bandung terus menunjukkan keunggulannya dalam ajang Musabaqah Tilawatil Quran dan Hadits (MTQH) ke-39 tingkat Provinsi Jawa Barat. Sebagai tuan rumah, Kabupaten Bandung tampil percaya diri di setiap cabang lomba. Salah satu harapan besar datang dari cabang Fahmil Quran kategori remaja putri.
Tiga santriwati asal Kabupaten Bandung mencuri perhatian berkat penampilan gemilang mereka. Revi Najmah, Imtiyaz Kanza Alwafa, dan Alya Zidni Qurrota’aini Muttaqin berhasil melaju ke babak semifinal setelah menyingkirkan 12 tim dari kabupaten/kota lain. Mereka tampil penuh semangat dan konsentrasi tinggi saat babak penyisihan berlangsung.
Tim Kabupaten Bandung meraih peringkat kedua dengan nilai 1.475. Mereka hanya terpaut tipis dari regu C yang memimpin dengan 1.650 poin. Meski belum memuncaki klasemen, hasil tersebut tetap membanggakan dan membuka jalan menuju medali emas.
Keberhasilan ini disambut penuh syukur oleh jajaran LPTQ Kabupaten Bandung. Wakil Ketua LPTQ, Ustadz Abdul Rouf, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat dan kekompakan tim. Ia mengakui bahwa ketiga santriwati menunjukkan kerja keras dan dedikasi luar biasa.
“Alhamdulillah, kami sangat bangga. Walaupun posisi kedua, mereka tampil luar biasa. Kekompakan dan keberanian mereka patut dicontoh,” ujar Ustadz Rouf.
Ia juga menegaskan bahwa tim Fahmil Quran telah menjalani persiapan panjang sebelum turun di ajang MTQH. Proses latihan yang intens dan dukungan penuh dari para pelatih membentuk mental juara pada setiap peserta.
Tak hanya itu, menjadi tuan rumah memberikan keuntungan tersendiri bagi Kabupaten Bandung. Dukungan masyarakat sangat terasa di setiap titik arena lomba. Suasana kompetisi berubah menjadi ruang kebersamaan yang memacu semangat para peserta.
Semifinal cabang Fahmil Quran dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 19 Juni 2025. Lokasinya di Gedung Moh Toha, Komplek Perkantoran Pemkab Bandung. Ketiga santriwati akan kembali menunjukkan kemampuan terbaik demi tiket ke babak final.
Ustadz Rouf mengajak masyarakat untuk terus memberikan dukungan moril. Ia percaya bahwa doa dan semangat dari warga Kabupaten Bandung akan menjadi energi positif bagi para peserta. “Kami mohon doa dan dukungan semua pihak. Insya Allah, kita bisa meraih emas dan menjadi juara umum tahun ini,” tambahnya.
Di sisi lain, optimisme terus menguat di kalangan panitia dan pelatih. Mereka percaya bahwa tim Fahmil Quran mampu menyempurnakan perjuangan dengan prestasi tertinggi. Target Kabupaten Bandung sebagai juara umum tidak lagi menjadi harapan kosong, melainkan cita-cita yang terus mendekat.
MTQH ke-39 kali ini menjadi momentum penting. Selain menjadi ajang unjuk kemampuan, kegiatan ini juga memperkuat nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat. Kafilah Kabupaten Bandung tidak hanya bertanding di satu cabang, tetapi di 13 cabang sekaligus.
Oleh karena itu, keberhasilan satu tim akan memberikan efek berantai pada semangat seluruh kafilah. Tim Fahmil Quran pun menjadi simbol perjuangan yang menginspirasi. Mereka membuktikan bahwa kombinasi kerja keras, dukungan keluarga, dan semangat daerah mampu membawa prestasi besar.
Masyarakat Kabupaten Bandung kini menaruh harapan tinggi. Semua mata tertuju pada babak semifinal Fahmil Quran. Dengan kerja sama yang solid antara peserta, pelatih, dan warga, harapan untuk membawa pulang medali emas dari cabang ini semakin besar.