Bangkitkan Semangat Literasi Mahasiswa, HMI Komisariat Tarbiyah Gelar Kelas Menulis Bersama M. Ihsan Maulana

Bandung, Info Burinyay — Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Tarbiyah Cabang Kabupaten Bandung menggelar Kelas Menulis bersama M. Ihsan Maulana, pendiri Penerbit Bina Cipta sekaligus penulis muda nasional, pada Sabtu, 21 Juni 2025. Belasan mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengikuti kegiatan tersebut dengan semangat tinggi.

Melalui kelas ini, HMI ingin membangun budaya menulis di kalangan mahasiswa, sekaligus mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Peserta tidak hanya diajak memahami teknik dasar menulis, tetapi juga dimotivasi untuk menjadikan tulisan sebagai sarana kontribusi bagi masyarakat.

Dalam sesi utama, M. Ihsan Maulana mendorong mahasiswa agar berani menulis dan berbagi gagasan. Ia membagikan pengalaman saat merintis penerbit independen, serta menunjukkan bahwa menulis bisa menjadi jalan dakwah dan pengabdian.

“Membaca untuk hidup, menulis untuk abadi,” ujar Ihsan, membuka kelas dengan kutipan yang menggugah.

Ihsan memaparkan pentingnya menulis sebagai upaya meninggalkan jejak pemikiran. Ia menyebut mahasiswa memiliki potensi besar untuk melahirkan karya yang menginspirasi. Menurutnya, ide dan keresahan sehari-hari bisa menjadi bahan tulisan yang bernilai.

Peserta menyimak dengan penuh antusias. Mereka aktif berdialog, bertanya, serta berbagi pengalaman seputar minat baca dan kebiasaan menulis. Suasana kelas berlangsung cair, akrab, dan mendorong keterlibatan semua peserta.

Fadlan Hafidz, Ketua Umum HMI Komisariat Tarbiyah, menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari program penguatan kapasitas intelektual kader. Ia menegaskan bahwa organisasi tidak cukup hanya membentuk aktivis, tetapi juga harus melahirkan pemikir dan penulis.

“Kami ingin kader HMI tidak hanya vokal di ruang diskusi, tetapi juga mampu menulis dan menyebarkan gagasannya melalui karya,” tegas Fadlan.

Ia menyambut baik komitmen Ihsan Maulana yang siap mendampingi mahasiswa menulis hingga menerbitkan buku. Kolaborasi antara HMI dan Penerbit Bina Cipta, menurut Fadlan, membuka jalan bagi lahirnya ekosistem literasi yang kuat dan berkelanjutan.

Di akhir sesi, Ihsan mengajak peserta untuk memulai proses menulis dari hal sederhana. Ia menyarankan mereka menuliskan keresahan, pengalaman, atau gagasan dengan bahasa yang jujur dan terbuka. Bagi Ihsan, menulis adalah proses spiritual yang menyentuh kesadaran terdalam manusia.

Kelas ini tidak hanya memantik semangat menulis, tetapi juga membuka peluang bagi lahirnya komunitas literasi yang aktif di kampus. HMI Komisariat Tarbiyah berencana melanjutkan program ini dengan seri kegiatan literasi lainnya, seperti klinik menulis, diskusi buku, dan pelatihan jurnalistik.

Dengan semangat kolaborasi, HMI dan Penerbit Bina Cipta berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cakap berbicara, tetapi juga mahir menulis dan mempengaruhi perubahan melalui karya.