Bupati Bandung Tutup MTQH ke-39 Jawa Barat, Tegaskan Komitmen Dukung Dakwah dan Ekonomi Umat

Soreang, Info Burinyay – Bupati Bandung, Dr. H.M. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si, menutup gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) ke-39 Tingkat Provinsi Jawa Barat, pada Sabtu malam 21 Juni 2025 Acara penutupan berlangsung di Dome Bale Rame, Soreang, dengan suasana yang khidmat dan penuh kebersamaan.

Dalam sambutannya, Bupati Dadang mengajak seluruh peserta dan undangan untuk bersyukur kepada Allah SWT. Ia menilai penyelenggaraan MTQH ke-39 berjalan lancar dan penuh keberkahan.

“Alhamdulillah, malam ini kita dapat hadir dalam penutupan MTQH ke-39. Pelaksanaannya berjalan sukses dari berbagai sisi,” ujar Bupati Dadang.

Ia menyebutkan, kegiatan ini tidak hanya sukses secara teknis. Namun juga berdampak positif pada prestasi, akreditasi, dan perputaran ekonomi daerah.

Sebagai tuan rumah, Pemerintah Kabupaten Bandung menerima amanah besar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kepercayaan ini datang dari Gubernur, Kakanwil Kementerian Agama, dan LPTQ Jawa Barat.

“Saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan tersebut. Kami merasa bangga sekaligus bertanggung jawab penuh atas kelancaran acara ini,” katanya.

Bupati Dadang juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh camat dan perangkat daerah yang ikut menyukseskan penyelenggaraan MTQH. Mereka telah menyambut dan mendampingi para kafilah dari berbagai kabupaten dan kota.

Ia meyakini, kehadiran peserta dan pendukung dari seluruh Jawa Barat memberikan dampak signifikan. Pergerakan ekonomi masyarakat meningkat, terutama di sekitar venue acara.

“Kegiatan ini ikut menggerakkan UMKM dan sektor wisata lokal. Insya Allah membawa berkah bagi warga Kabupaten Bandung,” jelasnya.

Meski demikian, Bupati tidak menutup mata terhadap sejumlah kekurangan. Ia menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh pihak.

“Kalau ada hal-hal yang kurang berkenan, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Ini akan menjadi bahan evaluasi kami ke depan,” ujarnya tegas.

Bupati Dadang menekankan bahwa semangat silaturahmi menjadi nilai utama dalam penyelenggaraan MTQH. Menurutnya, semangat kebersamaan lebih penting daripada hasil lomba semata.

“Juara memang penting, tapi yang utama adalah memperkuat ukhuwah Islamiyah. Kita membangun persaudaraan, bukan sekadar bersaing,” tambahnya.

Ia juga menyatakan kesiapan Kabupaten Bandung untuk terus mendukung pelaksanaan MTQH di masa mendatang. Meski MTQH di daerahnya hanya digelar sekali dalam 20 tahun, ia berharap kepercayaan itu bisa kembali hadir.

“Kalau pun nanti digelar lagi 27 tahun ke depan, kami siap. Kapan pun, kami akan mendukung program Pak Gubernur,” ucap Bupati.

Panitia dijadwalkan segera mengumumkan para pemenang dari berbagai cabang lomba. Namun, suasana kekeluargaan tetap menjadi hal utama yang ingin ditinggalkan dari MTQH tahun ini.

Dengan berakhirnya MTQH ke-39, Kabupaten Bandung menutup rangkaian kegiatan besar ini dengan harapan besar: agar nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadits terus tumbuh dalam kehidupan masyarakat Jawa Barat.