Rancaekek, Info Burinyay – Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung kembali menggelar Spirit Bedas Job Fair 2025 yang berlangsung di Dome Rancaekek, Jalan Teratai Raya, Kelurahan Rancaekek Kencana. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya nyata pemerintah daerah dalam menurunkan angka pengangguran dan memperluas akses masyarakat terhadap dunia kerja.
Job Fair kali ini menghadirkan sepuluh perusahaan yang membuka berbagai lowongan kerja bagi masyarakat. Ribuan pencari kerja memadati lokasi sejak pagi untuk mengikuti proses rekrutmen. Kegiatan ini terbuka bagi masyarakat umum dari berbagai latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Dr. H. Cecep Suhendar, S.Pd., M.Si., turut hadir dan menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan Job Fair tersebut. Ia menilai kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari aspirasi masyarakat yang selama ini menginginkan kemudahan akses terhadap lapangan kerja.
“Bedas Job Fair menjawab langsung kebutuhan masyarakat. Pengangguran masih menjadi persoalan utama, dan program ini bisa menjadi solusinya,” ujar Cecep Suhendar di sela-sela kegiatan.
Menurutnya, Dinas Ketenagakerjaan telah menunjukkan komitmen kuat dalam memfasilitasi pencari kerja. Ia menilai bahwa penyelenggaraan job fair ini harus terus mendapat dukungan politik dan anggaran yang memadai.
Selain itu, Cecep menyoroti kemajuan sistem perekrutan yang mulai mengadopsi teknologi digital. Menurutnya, penerapan sistem online sangat relevan dengan perkembangan zaman.
“Saya melihat sistem rekrutmen sudah digital, meski sebagian masih manual. Ini langkah maju dan harus terus ditingkatkan,” jelasnya.
Namun, Cecep juga menyoroti rendahnya tingkat kelulusan pelamar. Dari sekitar 500 pelamar, hanya 120 orang yang berhasil diterima oleh perusahaan. Ia menyampaikan bahwa banyak pelamar belum melengkapi berkas administratif, termasuk video profil yang diminta oleh perusahaan.
“Dari 500 pelamar, hanya 120 yang memenuhi syarat. Mayoritas belum melengkapi administrasi, khususnya video profil,” ungkapnya.
Menurut Cecep, video profil sangat penting untuk menunjukkan kecakapan dan keahlian pelamar. Banyak perusahaan membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan spesifik, dan video menjadi sarana untuk menilai kemampuan tersebut.
Guna mengatasi masalah tersebut, ia mengimbau agar masyarakat lebih serius mempersiapkan diri sebelum melamar. Ia juga meminta Dinas Ketenagakerjaan untuk memperluas sosialisasi tentang syarat administratif, termasuk pemanfaatan platform digital.
“Kami mendorong semua pihak agar memberi edukasi. Masyarakat harus tahu pentingnya kesiapan administrasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Cecep mengingatkan bahwa kegiatan seperti Job Fair ini diselenggarakan secara periodik. Pemerintah telah menjadwalkan kegiatan serupa di berbagai kecamatan dalam beberapa bulan ke depan. Karena itu, masyarakat memiliki banyak kesempatan untuk berpartisipasi.
“Kegiatan ini berlangsung terjadwal dan tersebar di banyak lokasi. Jangan ada yang bilang tidak mendapat kesempatan,” tegasnya.
Komisi D DPRD Kabupaten Bandung juga terus mendorong peningkatan skala pelaksanaan Job Fair. Cecep menyebut bahwa pihaknya siap menambah dukungan anggaran jika animo masyarakat semakin tinggi. Ia juga berharap jumlah perusahaan peserta bisa meningkat secara signifikan.
“Kalau peminatnya besar, kami siap tambah anggaran dan jadwalnya. Kegiatannya bisa digelar lebih sering,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya keterlibatan perusahaan besar, terutama yang beroperasi di kawasan Rancaekek. Cecep menyayangkan masih minimnya partisipasi industri besar dalam job fair ini. Ia menantang Dinas Ketenagakerjaan agar mampu menarik perusahaan besar seperti Kahatex agar ikut ambil bagian.
“Perusahaan besar seharusnya ikut. Mereka beroperasi di sini dan memiliki tanggung jawab sosial,” tegasnya.
Selain itu, Cecep menilai digitalisasi menjadi kunci utama pemerataan kesempatan kerja. Pelamar yang tidak bisa hadir langsung tetap bisa melamar melalui sistem online. Ia menyatakan bahwa siapa pun kini bisa membuat dan mengirim lamaran kerja langsung dari rumah.
“Hari ini melamar kerja tidak harus datang langsung. Lewat aplikasi pun bisa dilakukan,” jelasnya.
Dengan sistem online, proses pelamaran bisa berjalan lebih cepat, transparan, dan mudah dipantau. Ia meminta agar sistem ini terus dikembangkan dan difasilitasi dengan baik oleh dinas terkait.
Job Fair di Rancaekek kali ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan antara pelamar dan perusahaan. Kegiatan ini juga menjadi media edukasi tentang pentingnya kesiapan administratif, pemanfaatan teknologi digital, dan peningkatan kompetensi kerja.
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung merancang kegiatan ini sebagai bagian dari realisasi kerja sama dengan berbagai perusahaan. Tahun ini, Bupati Bandung menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah pelaku usaha untuk membuka sekitar 8.000 peluang kerja.
“Job Fair ini bagian dari realisasi kerja sama yang sudah ditandatangani. Tahun ini ada target 8.000 lowongan,” terang Cecep.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat agar benar-benar memanfaatkan setiap peluang yang tersedia. Menurutnya, dunia kerja sangat terbuka, namun membutuhkan kesungguhan dan kesiapan dari para pencari kerja.
“Pekerjaan sebenarnya tersedia. Tinggal bagaimana masyarakat mau berusaha dan mempersiapkan diri,” tutupnya.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Bandung menunjukkan komitmennya dalam memperkuat akses kerja masyarakat. Dengan dukungan DPRD, dunia usaha, dan masyarakat, Job Fair dapat menjadi jembatan antara potensi tenaga kerja dan kebutuhan industri.