Pemdes Cikasungka Gelar 10 Muharram dan Pagelaran Budaya: Salurkan 1.000 Santunan dan Perlengkapan Jenazah untuk Warga

Cikasungka, Info Burinyay – Desa Cikasungka, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, menjadi saksi kebersamaan warganya dalam peringatan 10 Muharram 1447 Hijriah. Pada Minggu, 6 Juli 2025, Pemerintah Desa Cikasungka menggelar kegiatan sosial, keagamaan, dan budaya secara terpadu di Lapangan Desa Cikasungka, Kampung Cikasungka RT 02 RW 01.

Kegiatan ini berlangsung sejak pagi hingga malam hari. Ratusan warga dari berbagai wilayah RT dan RW hadir dengan penuh antusias. Pemerintah desa menyiapkan acara tersebut secara matang agar membawa manfaat langsung bagi masyarakat.

Kepala Desa Cikasungka, H. Yusup Sudiono, menyampaikan bahwa peringatan 10 Muharram kali ini menjadi momentum penting bagi pemerintah desa untuk berbagi sekaligus menggali potensi budaya lokal.

“Biasanya kami menggelar santunan di lingkungan keluarga. Namun, mulai tahun ini kami integrasikan dengan program desa agar melibatkan lebih banyak warga. Kami ingin semua merasakan manfaatnya,” ujar H. Yusup dengan penuh semangat.

Melalui program ini, pemerintah desa menyalurkan santunan kepada 1.000 anak yatim dan kaum dhuafa. Selain itu, Pemdes juga mendistribusikan 10 paket perlengkapan jenazah untuk setiap RW serta membagikan sembako kepada warga yang membutuhkan.

Lebih lanjut, H. Yusup menekankan pentingnya kehadiran pemerintah desa dalam setiap fase kehidupan warganya. Ia memastikan bahwa pelayanan sosial seperti ini akan terus berjalan tanpa memandang latar belakang ekonomi warga.

“Kami tidak membedakan si miskin dan si kaya. Semua berhak mendapatkan perhatian. Untuk itu, kami siapkan kebutuhan dasar, termasuk untuk saat musibah kematian,” tegasnya.

Setelah kegiatan santunan selesai, warga disuguhi pertunjukan seni budaya lokal. Acara yang dimulai sejak pukul 13.00 ini menampilkan berbagai kesenian tradisional seperti pencak silat, tari-tarian, dan musik sunda.

Dengan demikian, kegiatan 10 Muharram tahun ini tidak hanya menyentuh sisi keagamaan, tetapi juga memperkuat rasa cinta terhadap budaya lokal.

Selain itu, acara ini turut dihadiri Camat Cikancung, Anggota DPRD Kabupaten Bandung, tokoh masyarakat, para ketua RW dan RT, guru ngaji, dan organisasi desa lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan nyata terhadap kegiatan yang bermanfaat langsung bagi warga.

Wakil Ketua MUI Desa Cikasungka, Muhamad Ismail Solihin, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Kepala Desa dan keluarganya yang telah menyelenggarakan kegiatan ini secara rutin.

“Kami berterima kasih atas komitmen Bapak H. Yusup dan Ibu Hj. Reni yang terus menyantuni yatim dan dhuafa. Tahun ini jumlahnya mencapai seribu orang. Ini luar biasa,” ujarnya.

Sementara itu, anggota BPD Desa Cikasungka, Alan, juga mengutarakan rasa bangga terhadap pemerintah desa yang tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga pada urusan sosial dan kemanusiaan.

“Bantuan seperti ini menunjukkan arah kepemimpinan yang peduli. Kepala desa tidak hanya membangun jalan, tetapi juga membangun hati warganya,” tuturnya.

Ketua RW 05 Kampung Kicaringin, Endang Badri, turut menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan perlengkapan jenazah yang ia terima bersama RW lainnya.

“Kami sangat bersyukur atas perhatian dari Pak Kades. Alat pemulasaraan jenazah sangat dibutuhkan warga, apalagi saat musibah datang tiba-tiba,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Karang Taruna Indonesia Desa Cikasungka, Hilma Sanusi, menilai bahwa perpaduan antara program sosial dan budaya dapat memperkuat semangat gotong royong masyarakat.

“Kami melihat kegiatan ini sebagai ruang kreatif sekaligus spiritual. Pagelaran seni ini mampu menampilkan potensi yang dimiliki warga. Semoga terus berlanjut tiap tahun,” jelas Hilma.

Di sisi lain, warga pun menyambut hangat kegiatan ini. Seorang perwakilan warga RW 08, Eti Rohareti, mengungkapkan rasa harunya setelah menerima bantuan dari kepala desa dan istrinya.

“Saya mewakili warga RW 08 mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Haji Yusup dan Bu Hj. Reni. Kami merasa sangat diperhatikan dan dimuliakan,” ucapnya.

Secara keseluruhan, kegiatan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah desa dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif yang nyata. Selain memperingati hari besar Islam, Pemdes Cikasungka juga berhasil mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial dan budaya.

Oleh karena itu, Kepala Desa Cikasungka berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan serupa pada tahun-tahun mendatang. Ia menilai bahwa program seperti ini tidak hanya meningkatkan solidaritas, tetapi juga mempererat hubungan emosional antara warga dan pemerintah desa.

Melalui peringatan 10 Muharram yang penuh makna ini, Desa Cikasungka terus memperkuat identitasnya sebagai desa yang peduli, religius, dan berbudaya.

Dengan dukungan seluruh warga, Pemdes Cikasungka yakin bisa mewujudkan lingkungan yang lebih inklusif, responsif, dan bermartabat bagi semua lapisan masyarakat.