Wagub Jabar Lepas 1.473 Mahasiswa Unpad untuk KKN di 9 Daerah

Sumedang, Info Burinyay — Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong peran aktif perguruan tinggi dalam pembangunan desa. Salah satu langkah nyata dilakukan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Pada Rabu, 9 Juli 2025, Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Erwan Setiawan, melepas secara langsung 1.473 mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor. Kegiatan berlangsung di halaman Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Rektor Unpad, Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, turut mendampingi pelepasan. Ia menyampaikan dukungan penuh kampus terhadap program tersebut.

Para mahasiswa akan melaksanakan KKN selama satu bulan. Mereka akan menyebar ke sembilan daerah di Jawa Barat.

Wilayah itu meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Sumedang, Tasikmalaya, Garut, Cirebon, dan Pangandaran.

Wagub Jabar menekankan pentingnya menjaga nama baik kampus dan menyelesaikan program secara utuh. Ia juga meminta mahasiswa aktif terlibat dalam kehidupan sosial masyarakat.

“Saya melepas 1.473 mahasiswa untuk KKN di 68 desa. Laksanakan dengan baik dan jaga almamater,” ujar Erwan.

Selain itu, Erwan memberikan perhatian khusus pada tema KKN tahun ini. Tema tersebut berfokus pada penanganan stunting dan ketahanan pangan.

Menurutnya, tema itu sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini. Ia menilai fokus tersebut mendukung visi “Jabar Istimewa”.

“Saya mengapresiasi tema KKN kali ini. Isunya penting dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Untuk itu, Erwan berharap mahasiswa bisa memberikan kontribusi konkret. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan stamina selama kegiatan.

Setelah melepas peserta, Wagub meninjau langsung Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) milik Unpad. Lokasinya berada di dalam kawasan kampus Jatinangor.

Kunjungan tersebut menunjukkan komitmen pemerintah terhadap isu lingkungan. Erwan berharap kampus lain bisa meniru langkah ini.

Sementara itu, Rektor Unpad menyatakan kesiapan seluruh tim untuk mendukung KKN. Ia menyebut mahasiswa telah dibekali keterampilan sosial dan pengetahuan teknis.

Ia menekankan pentingnya interaksi aktif antara mahasiswa dan warga desa. Kampus ingin mahasiswa belajar langsung dari persoalan nyata masyarakat.

“Mahasiswa tidak hanya hadir, tapi harus memberi manfaat. Ini bukan hanya kewajiban akademik,” ujar Rektor Arief.

Ia berharap peserta menjaga etika dan membangun komunikasi yang baik. Kampus akan terus memantau dan mengevaluasi kegiatan secara berkala.

Di sisi lain, masyarakat desa diharapkan membuka ruang bagi mahasiswa. Kolaborasi antara warga dan peserta KKN menjadi kunci keberhasilan program ini.

Melalui kegiatan ini, Unpad menunjukkan komitmennya terhadap pengabdian masyarakat. Dukungan Pemprov Jabar menambah nilai strategis program ini.

Program KKN Unpad Jatinangor bukan sekadar rutinitas tahunan. Ia mencerminkan integrasi antara ilmu pengetahuan dan aksi sosial secara langsung.

Dengan sinergi yang kuat, program ini diharapkan membawa perubahan positif. Terutama dalam isu kesehatan, pangan, dan pemberdayaan masyarakat desa.