Info Burinyay
Kegiatan OrganisasiPeristiwa

Ketua PLT PWI Jawa Barat Tekankan Profesionalisme dan Loyalitas dalam Kegiatan OKK

Ketua PLT PWI Jawa Barat Danang Donoroso.-(photo-denjaya)

Soreang, Info BurinyayPersatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung menggelar kegiatan Orientasi Kewartawanan dan Keanggotaan (OKK) di Hotel Sutan Raja and Convention Centre. Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam membekali wartawan dengan pemahaman dasar tentang organisasi, profesionalisme, dan etika jurnalistik.

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Tugas (PLT) PWI Jawa Barat, Danang Donoroso, menyampaikan bahwa ada tiga pilar utama yang harus dipahami oleh seluruh peserta OKK. Pilar tersebut meliputi orientasi organisasi, profesionalisme kewartawanan, dan komitmen terhadap keorganisasian.

Danang membuka sambutan dengan menekankan pentingnya orientasi bagi peserta OKK. Ia menyebutkan bahwa orientasi menjadi langkah awal untuk memahami posisi PWI dalam dunia jurnalistik Indonesia. Menurutnya, banyak wartawan yang telah aktif bekerja namun belum mengenal PWI secara utuh.

“Melalui OKK ini, saya ingin teman-teman mengenali PWI. Jangan hanya jadi wartawan, tapi tidak tahu wadah organisasinya,” ujarnya tegas.

Ia menambahkan bahwa orientasi ini memberi gambaran menyeluruh tentang sejarah, peran, dan nilai-nilai yang dipegang oleh PWI sejak berdiri. Organisasi yang lahir pada 9 Februari 1946 itu menjadi tonggak penting dalam perkembangan dunia pers nasional.

Selain itu, orientasi juga menjadi sarana untuk menguatkan identitas profesi wartawan. Dengan mengenal PWI secara mendalam, para peserta dapat memahami arah perjuangan yang diusung organisasi wartawan tertua di Indonesia ini.

Setelah membahas orientasi, Danang mengalihkan fokus ke aspek profesionalisme. Ia menyebutkan bahwa seorang wartawan profesional harus menjunjung tinggi keilmuan dan etika jurnalistik. Dalam menjalankan tugasnya, wartawan tidak boleh mencampurkan fakta dengan opini.

“Kita tidak boleh membuat berita tendensius. Fakta harus dipisahkan dari opini. Itu aturan dalam UU Pers Nomor 40 Tahun 1999,” jelas Danang.

Baca Juga
Ratusan Jamaah Hadiri Shalat Idul Fitri Di Masjid Islamic Center Rancaekek

Ia juga menyoroti pentingnya memahami Kode Etik Jurnalistik sebagai panduan moral dan teknis dalam menjalankan profesi. Kode etik tersebut membentuk sikap objektif dan adil, serta menjaga kepercayaan publik terhadap media.

Lebih lanjut, Danang mengingatkan bahwa kesalahan dalam pemberitaan dapat menimbulkan dampak serius. Oleh karena itu, PWI ingin membentuk wartawan yang tidak hanya terampil, tetapi juga bertanggung jawab secara hukum dan etika.

Danang lalu mengulas pentingnya memahami keorganisasian dalam konteks profesi. Ia menjelaskan bahwa setelah reformasi, banyak organisasi pers bermunculan. Namun, PWI tetap menjadi satu-satunya organisasi wartawan yang memiliki legitimasi sejarah dan struktur nasional yang jelas.

“PWI itu satu, tidak ada dualisme. Kalau mengaku wartawan PWI, maka harus tunduk pada sejarah dan struktur organisasinya,” katanya.

Ia menegaskan bahwa semua aktivitas PWI di daerah harus berdasarkan mandat resmi dari pusat. Dalam tugasnya sebagai Ketua PLT, Danang hanya menyampaikan regulasi dari pusat ke daerah. Ia tidak pernah bertindak di luar kewenangannya.

“Saya tidak pernah keluarkan edaran atau perintah sendiri. Sebagai pemimpin, tugas saya menyampaikan amanah pusat,” tambahnya.

Selain memahami struktur organisasi, Danang juga mendorong peserta OKK untuk menunjukkan loyalitas dan dedikasi terhadap PWI. Menurutnya, organisasi ini bukan tempat mencari keuntungan pribadi, melainkan ruang pengabdian dan kontribusi nyata.

Danang menyampaikan bahwa anggota PWI harus memiliki tiga sikap utama: loyal, mengabdi, dan menjunjung etika. Loyalitas berarti menjaga kehormatan organisasi. Pengabdian menunjukkan bahwa wartawan siap memberikan waktu dan tenaga demi kemajuan bersama. Sementara itu, etika menjadi pedoman dalam berinteraksi dengan sesama wartawan dan masyarakat.

Ia menegaskan bahwa wartawan PWI harus menjadi contoh dalam menjaga kehormatan profesi. Dalam setiap langkah, mereka harus memegang teguh prinsip kejujuran, integritas, dan tanggung jawab sosial.

Baca Juga
PC 10.08 KB FKPPI Kabupaten Bandung Gelar Jambore Wawasan Kebangsaan, Bakti Sosial, dan Pelantikan Rayon serta Komunitas Bikers

Danang pun berharap agar wartawan di Kabupaten Bandung bisa menjadi teladan dalam membangun PWI yang kuat. Ia mendorong semua peserta OKK untuk mengambil peran aktif dan melibatkan diri dalam kegiatan organisasi.

Menjelang akhir sambutannya, Danang mengajak seluruh peserta untuk memahami arti penting keberadaan PWI. Ia menyebut bahwa organisasi ini bukan sekadar nama, tetapi wadah penguatan profesi wartawan.

“PWI adalah rumah kita bersama. Mari jaga bersama-sama dengan rasa hormat, pengabdian, dan semangat persatuan,” ucapnya.

Ia juga mengingatkan bahwa segala bentuk kegiatan yang membawa nama PWI harus memiliki dasar hukum yang jelas. Tanpa itu, segala tindakan bisa menimbulkan konflik dan mencederai marwah organisasi.

Kegiatan OKK ini menjadi bagian dari program strategis PWI Jawa Barat untuk memperkuat kompetensi wartawan dan memperkokoh organisasi di tingkat daerah. Dengan semangat kolaborasi dan profesionalisme, Danang yakin PWI Kabupaten Bandung mampu menjadi contoh baik di tingkat provinsi.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.