Ciparay, Info Burinyay – SMK Wirakarya 1 dan 2 Ciparay menggelar kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan tema “MPLS Pancawaluya”. Kegiatan ini berlangsung di bawah Yayasan Pendidikan Pembangunan Generasi Muda Indonesia (YPPGMI).
Pelaksanaan MPLS tahun ajaran 2025/2026 diawali dengan upacara bendera di lapangan sekolah. Seluruh siswa baru, guru, dan tamu undangan menghadiri pembukaan resmi pada Senin pagi.
Lima Nilai Pancawaluya Jadi Landasan MPLS
Tema tahun ini menekankan lima nilai utama dalam bahasa Sunda, yaitu Cageur, Bageur, Bener, Pinter, Singer. Artinya, siswa diharapkan sehat, berakhlak baik, jujur, cerdas, dan tangguh.
Wahyudin, ST., MM., Kepala SMK Wirakarya 1 Ciparay, menyatakan harapannya agar MPLS berjalan lancar selama seminggu penuh. Ia menekankan pentingnya kenyamanan siswa selama mengikuti kegiatan.
“Kami berharap siswa betah dan kerasan. Guru harus memberikan pelayanan terbaik, sesuai arahan dari Dinas Pendidikan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa jumlah calon siswa meningkat signifikan. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah semakin kuat.
Karakter Jadi Prioritas Utama
Selain menyesuaikan materi dengan regulasi, sekolah juga ingin membentuk karakter peserta didik sejak awal. Wahyudin menjelaskan, nilai Cageur mencerminkan pentingnya kesehatan jasmani dan rohani.
Nilai Bageur menekankan akhlak baik dan ketaatan kepada orang tua serta guru. Ia berharap tidak ada kekerasan, perundungan, atau tindakan negatif lainnya.
Sementara itu, Bener berarti kejujuran. Pinter menunjukkan kecerdasan dan daya nalar. Singer mengajarkan daya tahan dan ketangguhan menghadapi masa depan.
Kolaborasi dengan Visi Jawa Barat
Yudi Suryaman, M.Pd., Kepala SMK Wirakarya 2 Ciparay, menyatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas. Menurutnya, MPLS harus sejalan dengan visi pendidikan Jawa Barat.
“Kami ingin menyatukan visi sekolah dengan visi provinsi, agar siswa menjadi manusia Pancawaluya sejati,” ucapnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Hadir dalam acara tersebut perwakilan orang tua siswa, unsur Forkopimcam, TNI-Polri, media massa, serta masyarakat sekitar.
MPLS: Wadah Pembentukan Generasi Unggul
Ketua YPPGMI, H. Asep Ikhsan, SE., S.Pd., M.M., menjelaskan makna mendalam dari kegiatan MPLS. Ia menekankan bahwa siswa SMK membutuhkan orientasi agar memahami lingkungan pendidikan kejuruan.
“SMK tidak sama dengan SMA. Siswa harus siap terjun ke dunia kerja. Mereka harus punya keahlian dan kompetensi sejak dini,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pendidikan tidak hanya soal ilmu. Nilai moral dan spiritual juga harus dibentuk seiring proses belajar.
Makna dari Cageur, menurutnya, mencakup kesehatan jasmani dan mental. Siswa tidak akan tumbuh cerdas tanpa tubuh yang sehat.
Nilai Bageur menggambarkan tanggung jawab moral. Siswa harus patuh pada aturan dan menjauhi tindakan menyimpang, termasuk narkoba dan kenakalan remaja.
Bener berarti jujur dalam segala hal. Pinter menuntut siswa untuk berani, cerdas, dan inovatif. Sedangkan Singer menekankan pentingnya daya juang.
“Pendidikan tak hanya mengajar, tapi membentuk manusia seutuhnya. Inilah dasar menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Tantangan Global Butuh Generasi Tangguh
Menurut H. Asep, persaingan global menuntut daya saing tinggi. Ia mencontohkan ketimpangan tarif impor yang melemahkan posisi Indonesia dalam perdagangan internasional.
“Anak-anak kita harus punya daya tawar. Pendidikan harus jadi jalan untuk mencapainya,” tambahnya.
Ia berharap, melalui MPLS, siswa mulai menyadari tanggung jawab mereka. Mereka akan menjadi tulang punggung bangsa pada masa depan.
Ketertiban dan Semangat Harus Dijaga
La Arif Budiman, S.STP., M.Tr.I.P., Dewan Pengawas, menyampaikan harapan besar terhadap ketertiban siswa. Ia ingin sekolah menumbuhkan budaya disiplin sejak awal.
“MPLS harus jadi alat pembinaan. Ketertiban siswa dan guru harus dijaga bersama,” katanya.
Ia juga mendorong agar semangat Indonesia Emas dan Nawacita Presiden Prabowo Subianto bisa diterapkan secara nyata di sekolah.
Orang Tua Beri Dukungan Penuh
Dukungan juga datang dari para orang tua. Salah satu wali murid menyampaikan apresiasi kepada sekolah dan yayasan.
“Terima kasih telah membimbing anak kami. Semoga mereka tumbuh jujur, pintar, dan soleh,” ucapnya.
Menatap Masa Depan dengan Optimisme
Dengan MPLS Pancawaluya, SMK Wirakarya 1-2 Ciparay membuktikan komitmennya membentuk generasi yang unggul. Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan proses membangun karakter sejak hari pertama siswa masuk sekolah.
Sekolah berharap agar nilai-nilai Pancawaluya tertanam kuat. Para siswa diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang sehat, cerdas, jujur, dan siap berkompetisi secara global.
MPLS ini menjadi langkah awal menuju pendidikan bermutu. Jawa Barat menyiapkan generasi yang tidak hanya tangguh secara ilmu, tapi juga kuat dalam moral dan spiritual.