Ciwidey, Info Burinyay – Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, menjadi lokasi monitoring dan evaluasi Dana Desa serta ADPD tahap 1 tahun 2025. Kegiatan berlangsung pada Selasa, 22 Juli 2025, di ruang rapat Desa Ciwidey. Pemerintah Kecamatan Ciwidey menerjunkan langsung tim monitoring ke lapangan.
Camat Ciwidey, H. Nardi Sunardi, SE., M.Si., menugaskan Kepala Seksi Pemerintahan, Iwan Darmawan, untuk memimpin pelaksanaan monitoring. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini mencakup pembinaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Dana Desa dan bantuan provinsi, seperti BKK Bunga Desa.
“Kami membagi tim menjadi dua, yakni tim administrasi dan tim lapangan. Keduanya kami dampingi dengan pendamping lokal desa dan pendamping kecamatan,” ujar Iwan Darmawan.
Ia menambahkan, tujuan utama kegiatan ini ialah memastikan penggunaan anggaran berjalan sesuai regulasi dan skala prioritas. Tim melakukan evaluasi menyeluruh, mulai dari dokumen hingga realisasi fisik di lapangan.
Kepala Desa Ciwidey, H. Yusuf Darmaji, menjelaskan bahwa anggaran Dana Desa tahap 1 tahun ini sebesar Rp1.669.089.000. Dana tersebut mereka alokasikan untuk program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
“Pembangunan fisik kami fokuskan pada pembangunan tiga posyandu di RW 2, RW 4, dan RW 26, rabat beton di RW 6, RW 17, RW 30, serta TPT di lokasi rawan longsor,” ungkap Yusuf.
Di sektor ketahanan pangan, pemerintah desa mengembangkan program budidaya ayam joper di RW 22 dan RW 24. Mereka membangun kandang, menyediakan pakan, serta mengelola teknis budidaya secara mandiri.
Sementara itu, ADPD tahun ini mencapai Rp540.026.900. Dana tersebut digunakan untuk insentif aparatur desa, biaya operasional, serta pembangunan partisi kantor desa. Saat ini, progres pekerjaan partisi mencapai 90%.
BUMDes Rangga Sadana juga menerima alokasi Dana Desa sebesar Rp335 juta. Ketua BUMDes, H. Dadang Ruhiat, mengungkapkan bahwa pihaknya menggunakan dana itu untuk membangun kandang ayam dan membeli bibit serta pakan ayam joper.
“Kami membangun kandang dengan anggaran Rp82 juta. Sisanya kami gunakan untuk pembelian bibit dan kebutuhan lainnya,” jelas Dadang.
Program ketahanan pangan ini diharapkan dapat menciptakan kemandirian ekonomi bagi masyarakat. Selain itu, pemasaran ayam joper akan terus dikembangkan melalui jaringan UMKM dan pasar lokal.
Kepala Dusun 1, Dadi Daniar Mahmud, mengapresiasi pembangunan dua unit posyandu di wilayahnya. Ia menuturkan bahwa posyandu di RW 2 telah mencapai progres 80%, sementara di RW 4 hampir rampung.
“Kami sangat terbantu. Posyandu ini akan melayani balita dan ibu hamil di wilayah Pamekarsari,” ungkapnya. Ia pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh perangkat desa dan TPKD.
Kepala Dusun 2 Cimuncang, Ade Kustiadi, melaporkan bahwa wilayahnya mendapat dua proyek fisik, yakni rabat beton sepanjang 73 meter dan pembangunan gorong-gorong sepanjang 33 meter. Kedua proyek tersebut telah selesai 100%.
“Air kini lancar menuju Masjid At-Taqwa dan bisa digunakan warga sekitar,” ungkapnya. Ia berharap program serupa dapat berlanjut di tahun berikutnya.
Ketua RW 02 Pamekarsari, Dadan Hidayat, menyampaikan rasa syukur atas pembangunan posyandu permanen. “Dulu kami menumpang di madrasah atau rumah warga. Sekarang kami punya fasilitas sendiri,” katanya.
Secara keseluruhan, pelaksanaan program Dana Desa dan ADPD tahap 1 tahun 2025 di Desa Ciwidey berjalan baik. Evaluasi membuktikan bahwa desa telah menjalankan prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam mengelola dana publik.
Pemerintah Kecamatan Ciwidey menilai bahwa Desa Ciwidey layak menjadi contoh pengelolaan Dana Desa yang tertib dan partisipatif. Dengan semangat kolaborasi, pembangunan desa dapat terus berjalan, membawa manfaat nyata bagi masyarakat.