Info Burinyay
Kegiatan OrganisasiKegiatan SosialPeristiwa

PWRI Jabar Peringati HUT Ke-63 dengan Bakti Sosial: Menyentuh Balita Terlantar, Pasien Kritis, dan Siswa Berprestasi

PWRI Jabar Peringati HUT Ke-63 dengan Bakti Sosial Menyentuh Balita Terlantar, Pasien Kritis, dan Siswa Berprestasi, Senin 28 Juli 2025.-(photo-denjaya)

Bandung, Info Burinyay — Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Provinsi Jawa Barat merayakan HUT ke-63 dengan menggelar bakti sosial di berbagai wilayah Kota dan Kabupaten Bandung. Kegiatan ini dipusatkan di Sekretariat PWRI Jabar, Jalan Turangga No. 25, Lengkong, Kota Bandung. Setelah acara pembukaan, rombongan langsung bergerak menuju tiga lokasi sosial yang menjadi sasaran kegiatan.

Rangkaian kunjungan diawali dari Griya Ramah Anak Balita (GRAB) di Batu Nunggal Indah Raya No. 373, Kecamatan Bandung Kidul. Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan ke Rumah Singgah Humanis “Rangganis” di Jalan Wastu Kencana No. 73. Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke Yayasan Bina Siswa Madani, yang berlokasi di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

Ketua PWRI Jawa Barat, Drs. H. Yuyun Muslihat, M.M., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menunjukkan kepedulian yang nyata. “Kami mengajak seluruh anggota untuk hadir langsung, menyapa balita, pasien sakit berat, dan siswa berprestasi yang kurang beruntung,” tegasnya.

Yuyun menjelaskan bahwa kepedulian terhadap kelompok rentan tidak boleh berhenti pada simbol. Ia juga mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk lebih terlibat aktif dalam perlindungan sosial. “Kami melihat langsung kondisi yang menyentuh. Balita membutuhkan perawatan layak, pasien menghadapi penyakit berat, dan siswa miskin tetap semangat berprestasi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Yuyun menyoroti Yayasan Bina Siswa yang telah berkontribusi besar dalam bidang pendidikan. Ia mengajak Pemprov untuk kembali memberikan dukungan konkret. “Kami ingin Pemprov menghidupkan kembali semangat awal yayasan, agar mampu melahirkan lebih banyak generasi unggul,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus perwakilan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Dr. Hj. Ida Wahida Hidayati, S.E., S.H., menegaskan bahwa aksi sosial ini membawa dampak langsung bagi penerima manfaat. “Kami mendatangi dua panti dan satu sekolah asrama. Di setiap lokasi, kami membagikan bantuan dan semangat,” katanya.

Baca Juga
Direksi BPR Kerta Raharja Klarifikasi Isu Penyaluran Dana ke Pinjol

Menurut Ida, bantuan tersebut berasal dari para anggota PWRI yang ingin berbagi di hari ulang tahun organisasi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam mendukung keberlanjutan program sosial. “Di GRAB, kami melihat bayi terlantar yang membutuhkan perhatian lebih. Di Rangganis, kami menyemangati pasien kritis. Dan di Bina Siswa, kami mendukung anak-anak berprestasi dari keluarga kurang mampu,” lanjutnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para pengelola panti dan yayasan. Penanggung Jawab Satpel GRAB Kota Bandung, Kurnaesih, S.ST., M.M., menyampaikan rasa harunya. “Saya sangat bahagia menerima kunjungan para senior. Mereka masih peduli dan hadir untuk anak-anak kami,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa GRAB saat ini menampung 32 anak, melebihi kapasitas normal sebanyak 30 anak. Beberapa anak sedang dalam proses adopsi dan menanti kehadiran orang tua barunya. Ia berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut di masa mendatang.

Hal senada disampaikan oleh Supatmi, S.ST., M.Ps.Sp., Penanggung Jawab Rumah Singgah Humanis. Ia merasa bahwa kunjungan PWRI menjadi penyemangat besar bagi para pasien. “Kami merawat 18 pasien dengan penyakit berat, seperti kanker serviks, nasofaring, tumor, dan ovarium. Mereka datang dari daerah yang minim fasilitas,” ungkapnya.

Supatmi berharap pemerintah memperkuat fasilitas untuk pasien kritis. Ia juga mendorong peningkatan layanan di rumah singgah agar pasien mendapatkan semangat hidup yang lebih besar. “Kunjungan ini memberi harapan. Pasien merasa diperhatikan dan tidak sendiri,” tambahnya.

Di lokasi terakhir, Yayasan Bina Siswa Madani menyambut hangat kehadiran PWRI dan Dinsos. Ketua yayasan, M. Azizi Rois, S.Pd.I., M.Pd., M.M., C.HBTS., C.ILI., menjelaskan bahwa yayasan ini telah berdiri selama 30 tahun. “Kami membina siswa berprestasi dari keluarga miskin. Saat ini kami memiliki lebih dari 1.700 alumni yang sudah bekerja dan berkontribusi di berbagai bidang,” jelasnya.

Baca Juga
Soliditas Forkopimcam dan Masyarakat Pacira Tercermin dalam Nobar Persib vs Barito Putera di Halaman Mapolsek Pasirjambu

Azizi menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh PWRI Jawa Barat. Ia menyebut kehadiran rombongan sebagai penghargaan yang luar biasa. “Semangat pengabdian para anggota PWRI menjadi contoh yang menginspirasi generasi muda,” tegasnya.

Seluruh rangkaian kegiatan bakti sosial ini menggambarkan bahwa PWRI masih aktif dan relevan dalam kehidupan sosial masyarakat. Para pensiunan tetap memberikan kontribusi bermakna melalui aksi nyata. Dengan semangat lintas generasi, PWRI mengajak semua pihak untuk memperkuat empati dan solidaritas.

PWRI juga berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat lebih memperhatikan sektor sosial secara menyeluruh. Balita terlantar, pasien kritis, dan siswa miskin berprestasi memerlukan dukungan berkelanjutan, bukan sekadar bantuan sementara.

Dengan semangat HUT ke-63, PWRI Jawa Barat menegaskan komitmen untuk terus hadir dan bergerak. Mereka akan tetap menjadi mitra sosial yang tangguh, serta terus membangun harapan bersama masyarakat.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.