Peristiwa

BKI UIN Sunan Gunung Djati Bandung Resmi Gelar Pengabdian di Desa Lebakmuncang

Ciwidey, Info Burinyay — Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung resmi membuka kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “BKI Mengabdi” di Desa Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Pembukaan kegiatan berlangsung di Aula Kantor Desa Lebakmuncang pada Sabtu (2/8/2025) pagi.

Tahun ini, kegiatan BKI Mengabdi mengusung tema:

“Integrasi Pendidikan dan Konseling dalam Mewujudkan Kehidupan Lingkungan dan Sosial Berkelanjutan.”

Sebanyak 40 mahasiswa akan mengikuti program ini secara penuh selama satu bulan. Mereka akan tinggal di Kampung Cilember RW 11, dan terlibat langsung dalam kegiatan sosial, edukatif, dan keagamaan.

Ketua Program Studi BKI, H. Dede Lukman, S.Sos.I., M.Ag., menjelaskan bahwa mahasiswa hadir untuk membantu masyarakat secara konkret. Mereka menyasar beberapa isu penting, seperti masalah stunting, pola asuh keluarga, pendidikan dasar, hingga pembinaan keagamaan.

“Kami ingin kegiatan ini berdampak nyata. Mahasiswa tidak hanya belajar, tetapi juga berkontribusi langsung kepada warga,” kata Dede.

Ia juga menyoroti ketimpangan akses pendidikan di sejumlah wilayah, termasuk Desa Lebakmuncang. Menurutnya, mahasiswa BKI harus turun langsung untuk menjangkau masyarakat yang kurang tersentuh layanan pendidikan dan konseling.

“Banyak anak belum mendapatkan hak pendidikan secara layak. Maka kami hadir, bukan hanya memberi ceramah, tapi mendampingi dan membimbing mereka,” tegasnya.

Pemerintah Desa Lebakmuncang menyambut baik kegiatan ini. Kepala Dusun 3, Wawan Hermawan, mewakili Pj. Kepala Desa Imas Masopah, menyampaikan apresiasi dan harapan besar.

“Kami merasa terhormat karena mahasiswa UIN memilih kampung kami sebagai lokasi kegiatan. Ini momen penting bagi warga untuk tumbuh dan belajar bersama,” ujar Wawan.

Ia berharap kegiatan ini mampu mendorong perubahan sosial dan meningkatkan sumber daya manusia di wilayahnya. Menurutnya, kehadiran mahasiswa membuka ruang belajar yang inklusif dan menyenangkan.

“Kami sangat berharap, warga mendapat manfaat langsung. Semoga kegiatan berjalan lancar hingga akhir,” tambahnya.

Ketua Pelaksana, Dihan Ramdani, menyampaikan bahwa kegiatan telah dirancang berdasarkan kebutuhan warga. Mahasiswa tidak sekadar menjalankan program, tetapi juga menggandeng masyarakat untuk berkolaborasi.

“Kami akan adakan posyandu, penyuluhan parenting, konseling, peringatan HUT RI, dan pendampingan belajar,” jelas Dihan.

Ia mengungkapkan bahwa sebagian anak-anak di kampung tersebut memiliki motivasi belajar yang rendah. Oleh karena itu, mahasiswa hadir untuk memberi dorongan dan inspirasi.

“Kami ingin menjadi motivator dan sahabat bagi mereka. Kami ajak anak-anak untuk menyadari pentingnya pendidikan,” lanjutnya.

Program ini juga mendorong partisipasi aktif warga. Mahasiswa membuka ruang diskusi terbuka agar warga bisa menyampaikan harapan, kendala, dan ide-ide untuk perubahan.

Kegiatan “BKI Mengabdi” bukan sekadar kewajiban akademik. Ini adalah bagian dari misi sosial UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dosen dan mahasiswa dituntut untuk hadir di tengah masyarakat dan membawa nilai-nilai kemanusiaan.

Melalui pengabdian ini, UIN ingin menjembatani dunia akademik dengan realitas lapangan. Mahasiswa tidak hanya menyampaikan teori, tapi juga belajar mendengarkan, memahami, dan merespons persoalan riil yang dihadapi masyarakat.

“Mahasiswa bukan hanya peserta program, tapi pemantik semangat di tengah masyarakat,” ujar Dede Lukman.

Sinergi antara kampus dan desa diharapkan mampu menciptakan dampak jangka panjang. Pengalaman ini menjadi bekal penting bagi mahasiswa, sekaligus memperkuat peran pendidikan tinggi dalam pembangunan sosial.

Semua pihak berharap kegiatan ini berjalan sukses dan meninggalkan kesan positif. Desa Lebakmuncang menjadi ruang belajar bersama, tempat mahasiswa dan warga saling menginspirasi.

Bagi UIN Sunan Gunung Djati, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang. Pengabdian masyarakat harus menjadi budaya yang tumbuh dan mengakar dalam setiap proses pendidikan.

“Kami tidak hanya hadir untuk sebulan. Kami ingin meninggalkan semangat yang bisa terus tumbuh,” tutup Dihan Ramdani.

Lee

Wartawan Info Burinyay

Leave a Comment

Recent Posts

Gebyar Wisata Budaya Cilame 2025, Penggerak Ekonomi dan Identitas Kebudayaa Lokal

Kutawaringin, Info Burinyay – Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin, menjadi saksi bangkitnya budaya dan kekuatan ekonomi…

1 jam ago

Warga Desa Rawabogo Kecewa: Sertifikat PTSL Tak Kunjung Terbit, Dugaan Pungli Mencuat

Ciwidey, Info Burinyay - Warga Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung Tengah, mengeluhkan lambatnya penerbitan…

3 jam ago

MA Quwatul Iman Gelar Bimbingan Teknis Seleksi Akpol, Akmil, Bintara, CPNS, dan Sekolah Kedinasan

Pacet, Info Burinyay — Untuk membekali siswa dengan motivasi dan panduan karier masa depan, MA…

3 jam ago

Kabupaten Bandung Siap Terapkan Program Wajib Belajar 13 Tahun Lewat PAUD Terpadu

Soreang, Info Burinyay - Pemerintah Kabupaten Bandung mendukung penuh kebijakan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan…

4 jam ago

Pemkab Bandung Luncurkan Gerakan “1 ASN 1 Kg Telur” untuk Tekan Angka Stunting

Soreang, Info Burinyay — Bupati Bandung, H.M. Dadang Supriatna, resmi meluncurkan Gerakan “Satu ASN Satu…

4 jam ago

Tujuh Kandidat Berebut Kursi Ketua Umum Jelang Kongres PWI 2025

Cikarang, Info Burinyay — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) akan menggelar kongres nasional pada 29–30 Agustus…

4 jam ago

This website uses cookies.