Duka Mendalam Kembali Menyelimuti PKB Kabupaten Bandung: Ridwan Sukmana Berpulang

Soreang, Info Burinyay — Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bandung kembali menerima kabar duka. Ridwan Sukmana bin Moh Aye Sukmana, kader dari Kecamatan Rancabali, wafat pada Senin pagi. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam di tengah keluarga besar PKB.

Duka ini terjadi hanya berselang beberapa waktu setelah kehilangan Tiktik Kartika binti KH Muh Uyekh Balukia. Almarhumah merupakan anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PKB Dapil 1. Dua kabar duka beruntun ini mengguncang soliditas emosional jajaran pengurus partai.

Setelah menyelesaikan apel pagi bersama ASN Pemkab Bandung, Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung menuju rumah sakit tempat Ridwan Sukmana mengembuskan napas terakhir. Tanpa menunda waktu, ia menyempatkan diri untuk bertakziyah dan menyampaikan dukacita langsung kepada pihak keluarga.

“Saya secara pribadi dan sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung merasa sangat kehilangan,” kata Kang DS, sapaan akrabnya. “Ridwan adalah kader yang aktif, tangguh, dan loyal.”

Ia menambahkan bahwa Ridwan tidak hanya berkontribusi dalam struktur organisasi partai, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pemuda di daerahnya. Ridwan sempat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Dapil 1 dan menjabat sebagai Koordinator Kecamatan (Korcam) Bedas di wilayah Rancabali.

Sebagai bentuk keteladanan, Ridwan juga aktif di sektor ekonomi rakyat. Ia mengelola usaha kopi lokal dengan merek Koboy Tjipelah Kopi. Produk ini dikenal luas dan telah menembus pasar regional. Banyak masyarakat menilai Ridwan sebagai tokoh muda yang berhasil menyatukan perjuangan politik dan ekonomi kerakyatan.

“Insya Allah Ridwan wafat dalam keadaan husnul khatimah,” ucap Kang DS. “Kami berdoa agar Allah SWT memberikan tempat terbaik untuk almarhum dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan.”

PKB Kabupaten Bandung berkomitmen untuk melanjutkan semangat juang Ridwan Sukmana. Para kader berjanji akan menjaga semangat kerja keras, kemandirian, dan keberpihakan pada masyarakat bawah—nilai-nilai yang Ridwan perjuangkan sepanjang hidupnya.

Ridwan dikenal sebagai pribadi rendah hati dan pekerja keras. Warga Rancabali sering menyaksikan sendiri dedikasi Ridwan saat turun langsung membantu masyarakat. Ia bukan tipe pemimpin yang hanya bicara; ia lebih sering bekerja diam-diam dan memberi solusi konkret.

Kepergian Ridwan bukan akhir dari perannya. Bagi PKB Kabupaten Bandung, Ridwan telah menanamkan nilai keikhlasan, keteguhan, dan pengabdian. Oleh sebab itu, para sahabat dan kolega merasa terpanggil untuk melanjutkan perjuangan yang ia mulai.

Selain itu, pengurus DPC PKB akan menggelar doa bersama selama tujuh hari. Kegiatan ini menjadi wujud rasa cinta dan penghargaan atas kontribusi almarhum. Mereka juga akan mengundang tokoh agama dan masyarakat dalam agenda tersebut.

Dalam suasana duka ini, PKB mengajak seluruh kader dan simpatisan untuk menjadikan momen ini sebagai penguat solidaritas. Kehilangan dua sosok penting dalam waktu singkat harus menjadi momentum konsolidasi dan refleksi.

Semoga Ridwan Sukmana mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Semangat dan karyanya akan tetap hidup di tengah perjuangan PKB dan masyarakat Kabupaten Bandung.