Info Burinyay
Kegiatan PemerintahanPemerintahan

Pemkab Bandung Luncurkan Gerakan “1 ASN 1 Kg Telur” untuk Tekan Angka Stunting

Pemkab Bandung Luncurkan Gerakan “1 ASN 1 Kg Telur” untuk Tekan Angka Stunting. (photo-red)

Soreang, Info Burinyay — Bupati Bandung, H.M. Dadang Supriatna, resmi meluncurkan Gerakan “Satu ASN Satu Kilogram Telur” dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting. Gerakan ini menargetkan partisipasi aktif seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menyumbangkan satu kilogram telur setiap bulan.

Program tersebut menjadi bagian dari inisiatif Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung. Tujuannya jelas: membantu ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK), agar mereka mendapatkan asupan protein hewani secara rutin.

“Saya ajak ASN untuk rutin bersedekah telur. Ini bukan hanya donasi, tapi investasi masa depan anak-anak kita,” tegas Bupati yang akrab disapa Kang DS.

Data dari Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa lebih dari 2.000 ibu hamil di Kabupaten Bandung mengalami KEK. Jika kondisi ini tidak ditangani, risiko stunting meningkat drastis. Oleh karena itu, program ini tidak bisa ditunda.

Kang DS menyebutkan bahwa keterlibatan ASN akan berdampak langsung pada kesehatan generasi penerus. Ia juga menyampaikan lima arah kebijakan PKK dan Posyandu sebagai fondasi gerakan ini.

Bupati meminta seluruh kader PKK dan Posyandu bekerja bersama puskesmas dan pemerintah desa. Mereka diminta melakukan pendampingan intensif kepada ibu hamil, terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Sinergi kader dan tenaga kesehatan sangat penting. Jangan biarkan ibu hamil KEK berjalan sendiri,” ujar Kang DS.

Ia mendorong PKK Kecamatan dan Kelurahan untuk menggerakkan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K). Menurutnya, penguatan ekonomi keluarga akan membantu memperbaiki asupan gizi rumah tangga.

“Manfaatkan potensi lokal. Gunakan media digital untuk promosi. Pemerintah siap memfasilitasi pelatihan dan bazar UMKM,” katanya.

Kang DS menekankan pentingnya peran ibu dalam membentuk karakter anak. Ia meminta PKK memberi edukasi soal pengasuhan berbasis kasih sayang, serta mencegah pernikahan dini dan perundungan.

Baca Juga
Sekdes se-Kabupaten Bandung Ikuti Pesantren Kilat di Sumedang

“Anak-anak butuh keteladanan. PKK bisa hadir sebagai pelindung nilai-nilai keluarga,” katanya.

Gerakan PHBS menjadi bagian penting dari pembangunan kesehatan. Kang DS meminta kader mengajak warga menjaga kebersihan lingkungan, mengelola sampah rumah tangga, dan menanam tanaman obat di pekarangan.

“Lingkungan bersih menciptakan keluarga sehat. Mari mulai dari rumah kita masing-masing,” ajaknya.

Untuk efisiensi, Bupati mendorong seluruh kader memanfaatkan teknologi digital. Pendataan keluarga, pelaporan kegiatan, dan komunikasi antar kader bisa dilakukan secara online.

“Kami siap mendukung pelatihan dan sarana penunjangnya. Digitalisasi harus jadi budaya baru,” katanya tegas.

Kang DS menyampaikan bahwa kekuatan PKK dan Posyandu terletak pada dedikasi kader. Ia menilai semangat, ketulusan, dan gotong royong lebih berharga daripada struktur organisasi.

“Kader PKK dan Posyandu adalah agen perubahan. Jangan tunggu perintah, tapi lakukan dari hati,” pesannya.

Bupati juga mengingatkan bahwa pelantikan Ketua TP PKK dan Posyandu bukan sekadar acara simbolik. Ia berharap para ketua baru segera bergerak aktif di lapangan.

“Saya ucapkan selamat kepada seluruh ketua yang baru. Jadilah motor penggerak di wilayah masing-masing,” ucapnya.

Ketua TP PKK Kabupaten Bandung, Emma Dety Permanawati, menambahkan bahwa gerakan ini membutuhkan kerja sama lintas sektor. Ia meminta ASN ikut menyukseskan Gerakan 1 Kg Telur agar ibu hamil KEK bisa tertolong.

“Gerakan ini sederhana, tapi sangat berdampak. Telur adalah sumber protein terjangkau, dan sangat dibutuhkan oleh ibu hamil,” katanya.

Emma menilai para kader yang baru dilantik memiliki potensi besar. Ia percaya mereka bisa menjadi pelopor gerakan keluarga sehat dan sejahtera.

“Mari jaga integritas, semangat gotong royong, dan kerja ikhlas. Dengan nilai itu, program PKK dan Posyandu akan berhasil,” tuturnya.

Baca Juga
Pemerintah Kabupaten Bandung Luncurkan Aplikasi Titatu dan Dashboard BPBD untuk Penanganan Bencana yang Lebih Efektif

Selain itu, ia menekankan pentingnya kemitraan dengan OPD, pelaku UMKM, dan berbagai elemen masyarakat. Sinergi itu akan memperkuat ketahanan pangan, pelayanan sosial dasar, dan ekonomi keluarga.

“Kita harus bergerak bersama. Hanya dengan kolaborasi, kita bisa wujudkan keluarga yang sehat, mandiri, dan berkualitas,” tegas Emma.

Gerakan “1 ASN 1 Kg Telur” bukan hanya soal sumbangan pangan. Gerakan ini mencerminkan kepedulian kolektif ASN terhadap masa depan generasi bangsa. Ketika keluarga kuat, maka daerah akan maju.

Pemerintah Kabupaten Bandung bersama TP PKK dan seluruh elemen masyarakat siap bergerak. Bersama-sama, mereka akan menciptakan perubahan yang nyata, bukan hanya dalam data, tetapi juga dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

“Mari kita mulai dari langkah kecil: sebutir telur, sebulan sekali, untuk masa depan anak-anak kita,” tutup Kang DS.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.