Ciwidey, Info Burinyay — Anggota DPD RI Komite II Bidang Pertanian, Alfiansyah Bustami atau yang dikenal sebagai Komeng, turun langsung ke Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Dalam agenda reses ini, ia menyerap aspirasi petani teh rakyat yang tergabung dalam Kelompok Tani Ampera.
Kunjungan Komeng mendapat sambutan meriah dari warga. Mereka antusias karena merasa diperhatikan oleh wakil mereka di Senayan. Dalam pertemuan ini, para petani menyampaikan berbagai persoalan mengenai produktivitas dan distribusi teh rakyat.
Komeng menegaskan komitmennya untuk menyuarakan aspirasi tersebut di DPD RI. Ia menyampaikan bahwa pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto kini menaruh perhatian besar pada ketahanan pangan nasional.
“Dulu orang mengenal sandang, pangan, papan. Sekarang, pangan jadi prioritas utama,” ujar Komeng. Ia menilai, Kabupaten Bandung dan Jawa Barat memiliki potensi besar di sektor pertanian dan peternakan.
Menurutnya, potensi tersebut harus dikelola secara serius dan berkelanjutan. Komeng percaya, daerah bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri jika pemerintah daerah dan pusat bersinergi.
Lebih lanjut, ia menyatakan akan membawa semua keluhan petani ke pusat. Ia juga mendorong peningkatan kapasitas petani teh rakyat agar mampu bersaing di pasar regional dan nasional.
Sementara itu, Camat Ciwidey, H. Nardi Sunardi, SE., M.Si., memberikan apresiasi atas kunjungan tersebut. Ia menyebut reses Komeng sebagai langkah langka sekaligus strategis.
“Biasanya, jarang ada anggota DPD RI yang turun langsung ke desa. Apalagi ke Rawabogo,” ujar Nardi. Ia menjelaskan bahwa Rawabogo tetap mempertahankan pertanian teh rakyat secara mandiri.
Petani teh di Rawabogo mengolah hasil panennya sendiri melalui gudang-gudang lokal. Sayangnya, jangkauan penjualan mereka masih terbatas. Ia berharap Komeng dapat membantu memperluas akses pasar teh rakyat.
“Kami ingin ada solusi konkret. Bukan hanya kunjungan, tapi juga keberpihakan nyata dalam kebijakan,” tambahnya. Ia berharap DPD RI bisa memfasilitasi dukungan berupa pelatihan, pemasaran, hingga permodalan.
Desa dan kecamatan turut memfasilitasi kegiatan ini dengan penuh komitmen. Warga menyatakan kebanggaan dan harapan besar dari hasil dialog ini. Menurut mereka, petani harus mendapat perhatian langsung dari pusat.
Melalui kegiatan reses ini, DPD RI menunjukkan peran strategis dalam menjembatani kepentingan rakyat dengan arah kebijakan nasional. Komeng meyakini, suara petani adalah dasar membangun ketahanan pangan bangsa.
Menutup pertemuan, Komeng menyampaikan pesan khasnya: “Uhuy untuk petani Indonesia, uhuy untuk pangan kita semua!”