Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Bandung Serap Aspirasi Warga Sukawening di Awal Reses 2025

Ciwidey, Info Burinyay – Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Kabupaten Bandung, H. Eep Jamaludin Sukmana, S.H., M.H., memulai Reses Masa Sidang III Tahun 2025 dengan bertemu konstituennya di Aula Kantor Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Rabu (20/8/2025).

Reses ini memberi kesempatan anggota legislatif untuk hadir di tengah masyarakat, mendengarkan langsung aspirasi, serta menyerap masukan yang dibutuhkan warga. Lebih dari 100 orang menghadiri kegiatan tersebut. Mereka terdiri dari kepala dusun, ketua RW, tokoh masyarakat, dan perwakilan warga.

Eep Jamaludin menyampaikan bahwa mayoritas aspirasi yang muncul berhubungan dengan kebutuhan infrastruktur. Warga meminta perbaikan jalan, pembangunan jembatan, dan rehabilitasi sarana umum.

“Kami meminta masyarakat menyampaikan hal-hal yang penting. Sebagian besar permintaan berkaitan dengan infrastruktur. Kami akan mengkaji dan memproses usulan itu agar bisa terealisasi,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa seluruh usulan harus melewati mekanisme resmi. Dengan begitu, program pembangunan berjalan sesuai aturan sekaligus memberi manfaat langsung untuk warga.

Selain infrastruktur, Eep menyoroti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, program tersebut layak mendapat dukungan masyarakat.

“Program MBG sangat bagus. Pemerintah memberi kesempatan warga untuk ikut menyediakan dapur umum. Karena itu, saya mengajak masyarakat berpartisipasi. Pemerintah tetap memberikan kontribusi berupa sewa tempat,” ujarnya.

Eep menjelaskan bahwa Kecamatan Ciwidey sudah memiliki kuota dapur MBG. Namun, baru dua dapur yang aktif, yaitu di Desa Panyocokan dan Desa Sukawening. Salah satu dapur di Sukawening menggunakan GOR Bulutangkis milik Eep di Kampung Pamoyanan yang ia sewakan untuk mendukung pelaksanaan program.

Warga juga menanyakan pembangunan Rumah Sakit Bedas Pacira. Mereka khawatir proyek tersebut berjalan lambat. Menanggapi hal itu, Eep memastikan pembangunan tetap berjalan sesuai rencana.

“Pembangunan rumah sakit membutuhkan anggaran besar. Pemerintah membangunnya bertahap agar hasilnya maksimal. Kami tidak ingin memaksakan selesai cepat tetapi kualitasnya buruk,” tegasnya.

Eep menekankan pentingnya skala prioritas pembangunan. Ia mencontohkan kondisi jembatan bambu yang masih dipakai warga. Menurutnya, hal itu harus segera diganti dengan jembatan permanen.

“Secara umum pembangunan berjalan baik. Namun, jembatan bambu berbahaya saat musim hujan. Pemerintah harus memprioritaskan pembangunan jembatan itu agar akses warga lebih aman,” ungkapnya.

Kepala Desa Sukawening, H. Hamdani Sukmana, menyambut baik pelaksanaan reses ini. Ia menilai kegiatan tersebut mempererat silaturahmi antara anggota DPRD dan masyarakat.

“Kami berterima kasih kepada Pak Eep yang melakukan reses di Desa Sukawening. Warga bisa langsung menyampaikan aspirasi tentang pembangunan prasarana maupun kebutuhan lainnya,” kata Hamdani.

Ia juga menilai ajakan untuk mendukung program MBG dan keberlanjutan pembangunan rumah sakit akan membawa manfaat besar bagi warganya.

Ketua RW 06 Desa Sukawening, Nenon Jajang Hilman, ikut menyampaikan kebutuhan warga. Ia meminta agar jembatan penghubung RW 18 dan RW 22 segera dibangun permanen.

“Sekarang kami hanya memakai jembatan bambu. Jembatan itu bertahan sekitar enam bulan saja. Kalau hujan besar, warga tidak bisa melewatinya. Kami berharap pembangunan jembatan permanen segera terlaksana,” ujarnya.

Menutup kegiatan, Eep mendorong warga lebih aktif terlibat dalam pembangunan. Ia menilai partisipasi masyarakat sangat menentukan keberhasilan program pemerintah.

“Pemerintah berusaha maksimal, tetapi partisipasi masyarakat tetap menjadi kunci. Jika kita bekerja sama, insya Allah aspirasi bisa diwujudkan,” pungkasnya.