Banda Aceh Resmi Jadi Tuan Rumah City Sanitation Summit (CSS) XXIV Tahun 2026. (photo-red)
Ternate, Info Burinyay – Kota Banda Aceh mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah City Sanitation Summit (CSS) ke-24 pada tahun 2026. Keputusan ini lahir dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (Akkopsi) yang digelar bersamaan dengan pembukaan CSS XXIII di Sahid Bela Hotel, Kota Ternate, Minggu (30/8/2025).
Ketua Umum Akkopsi, Bupati Bandung Dadang Supriatna, menyatakan bahwa Banda Aceh tidak hanya menjadi lokasi CSS XXIV. Kota ini juga menjadi tempat penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) Akkopsi 2026. Dengan demikian, seluruh agenda besar Akkopsi tahun depan akan terfokus di Banda Aceh.
Rakernas juga menyetujui pelaksanaan Advocacy Horizontal Learning (AHL) di Jayapura, Papua, pada akhir 2025. Program ini menghadirkan ruang belajar antar daerah untuk memperkuat pengelolaan sanitasi serta lingkungan melalui pengalaman nyata.
Selain itu, Rakernas menghasilkan Deklarasi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan. Deklarasi ini menegaskan komitmen anggota Akkopsi dalam memperkuat sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berorientasi pada keberlanjutan.
Isi deklarasi menekankan penerapan prinsip ekonomi sirkular. Pemerintah daerah diminta mengurangi timbulan sampah sejak dari sumber. Mereka juga harus memanfaatkan teknologi ramah lingkungan dalam pengumpulan, pemilahan, pengolahan, serta pemanfaatan kembali sampah.
Deklarasi tidak hanya berbicara tentang teknologi. Para anggota mendorong keterlibatan aktif masyarakat, dunia usaha, media, dan seluruh pemangku kepentingan. Semua pihak berperan penting dalam edukasi dan pemberdayaan agar masyarakat mampu mengelola sampah secara bertanggung jawab. Karena itu, Rakernas menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah hingga akademisi.
Forum Rakernas juga menggarisbawahi penguatan regulasi. Anggota Akkopsi mendesak kebijakan yang lebih tegas untuk mendukung sanitasi dan pengelolaan sampah berkelanjutan. Mereka menuntut penegakan hukum yang konsisten terhadap setiap pelanggaran pengelolaan lingkungan.
Selain kebijakan, Rakernas menyoroti pentingnya kemitraan antar daerah. Para peserta menilai pertukaran pengetahuan, peningkatan kapasitas, serta replikasi praktik baik sebagai cara cepat mempercepat pencapaian target nasional.
Rakernas juga meminta dukungan berkelanjutan dari pemerintah pusat dan provinsi. Dukungan tersebut mencakup Dana Alokasi Khusus (DAK) serta Bantuan Keuangan untuk memperkuat pengelolaan sampah di kabupaten dan kota.
Dalam bidang pemberdayaan, forum ini mendorong kolaborasi antara Akkopsi dan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI). Kerja sama tersebut mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menekankan aspek sanitasi dan keamanan pangan. Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih serta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga diajak aktif membangun sistem pengelolaan sampah terpadu di desa dan kelurahan.
Dengan berbagai keputusan itu, Rakernas Akkopsi 2025 di Ternate menjadi momentum penting. Forum ini tidak hanya menetapkan Banda Aceh sebagai tuan rumah CSS XXIV, tetapi juga memperkuat arah kebijakan nasional dalam membangun sanitasi dan pengelolaan sampah yang inklusif, berkelanjutan, serta berpihak pada masa depan.
Dayeuhkolot, Info Burinyay - Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, menghadapi masalah serius akibat pembuangan sampah sembarangan.…
Dayeuh Kolot, Info Burinyay– Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) Miftahul Jannah menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad…
Oleh: Rohidin, SH., MH., M.Si., Sultan Patrakusumah VIII – Trustee Guarantee Phoenix INA 18 Sejak…
Cicalengka, Info Burinyay – Bupati Bandung, Dr. H.M. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si, menghadiri peringatan Maulid…
Soreang, Info Burinyay - Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Bandung sukses menggelar ajang lari…
Soreang, Info Burinyay — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) Kabupaten Bandung menegaskan dukungan penuh terhadap…
This website uses cookies.
Leave a Comment