Solokanjeruk, Info Burinyay – Satuan Kerja Bidang Pendidikan Kecamatan Solokan Jeruk menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Triwulan II Tahun 2025. Kegiatan berlangsung di Aula SDN 2 Rancakasumba, Jalan Manirancang No. 46, Desa Rancakasumba, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Rabu (24/9/2025).
Acara ini menghadirkan pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, pengawas sekolah, koordinator satuan kerja, kepala sekolah, bendahara, dan operator sekolah. Mereka berkumpul untuk memastikan pengelolaan dana BOS sesuai aturan serta meningkatkan mutu pendidikan.
Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Bidang Sekolah Dasar dan Kurikulum Disdik Kabupaten Bandung, Wawan Sumantri, S.Pd., M.MPd., menegaskan peran dinas sebagai manajer BOS. Menurutnya, fungsi utama manajer meliputi monitoring, evaluasi, dan pembinaan.
“Kami datang bukan untuk memeriksa, tetapi menjalankan fungsi manajerial. Kami ingin melihat langsung bagaimana sekolah mengelola BOS pada Triwulan II Semester I,” jelas Wawan.
Ia menambahkan, tim monev berusaha memberi pembinaan sesuai kebutuhan nyata di lapangan. Dengan begitu, sekolah bisa memperbaiki pengelolaan sejak dini sebelum menimbulkan kendala lebih besar.
Koordinator Satuan Kerja Bidang Pendidikan Kecamatan Solokan Jeruk, Tedi Rustandi, S.Pd., menyambut baik kegiatan tersebut. Ia menekankan pentingnya evaluasi rutin agar sekolah lebih memahami penggunaan dana BOS.
“Alhamdulillah, kami bisa melaksanakan monev dengan lancar. Monitoring setiap triwulan membantu sekolah memahami teknis anggaran. Dengan begitu, pengelolaan semakin tepat sasaran,” ujar Tedi.
Tedi juga mengingatkan, sekolah yang kurang memahami mekanisme BOS perlu pendampingan intensif. Menurutnya, kegiatan ini memberi kesempatan untuk memperbaiki kelemahan administrasi secara bertahap.
Pengawas sekolah, Hj. Masrifah, S.Pd., M.Pdi., menilai sistem monev saat ini lebih praktis. Petugas tidak lagi menunggu kedatangan kepala sekolah dan bendahara, tetapi justru mendatangi sekolah secara langsung.
“Alhamdulillah pengarahan dari Pak Kasi memberikan hal baru. Kini petugas mendatangi sekolah agar semua terakomodasi. Pesan saya, ikuti kegiatan ini dengan baik,” ujar Masrifah.
Ia juga menegaskan, kepala sekolah dan bendahara yang berhalangan hadir tetap wajib mengikuti monev di tingkat distrik. Dengan begitu, tidak ada sekolah yang terlewat dalam proses evaluasi.
Kepala SDN 02 Bojong Bubu, Eti Mulyati, S.Pd., menyampaikan bahwa monev Triwulan II berjalan lancar. Ia merasa kegiatan ini membantu sekolah memahami aturan sekaligus menjaga disiplin penggunaan anggaran.
“Alhamdulillah monev tahap dua berjalan aman dan lancar. Kami menjalankan sesuai aturan. Pesan saya, tetap semangat, disiplin, dan sehat dalam mengelola BOS,” tutur Eti.
Kegiatan monev ini memperlihatkan keseriusan pemerintah dalam memastikan akuntabilitas dana BOS. Tim tidak hanya menilai laporan, tetapi juga memberi arahan langsung agar sekolah lebih transparan dan tertib administrasi.
Para peserta menyambut positif pola monev yang lebih humanis. Mereka merasa sistem pendampingan langsung lebih memudahkan pemahaman teknis. Selain itu, pendekatan ini juga mengurangi potensi kesalahan dalam pengelolaan anggaran.
Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung berkomitmen menjaga konsistensi monev setiap triwulan. Dengan cara ini, sekolah bisa mengelola dana BOS secara tepat sasaran, efektif, dan berdampak nyata pada peningkatan mutu pendidikan.
Akhirnya, kegiatan ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara dinas, pengawas, dan sekolah. Jika semua pihak berjalan dengan visi yang sama, maka dana BOS benar-benar bisa memperkuat fondasi pendidikan di Kabupaten Bandung.