Soreang, Info Burinyay – Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK-PKBM) Kabupaten Bandung menggelar acara Gelar Karya Pemberdayaan PKBM yang sekaligus dirangkaikan dengan launching Koperasi Konsumen Sejahtera FK-PKBM Kabupaten Bandung. Kegiatan tersebut berlangsung meriah dengan melibatkan ribuan warga belajar, tutor, hingga para pengelola PKBM se-Kabupaten Bandung.
Menurut Ketua FK-PKBM Kabupaten Bandung, H. Furqon Nulhakim, S.Ag., M.Pd., kegiatan ini diikuti oleh sekitar 2.000 peserta. Mereka berasal dari warga belajar bersama para tutor PKBM yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Bandung.
“Jumlah lembaga PKBM yang berpartisipasi secara langsung ada 72 lembaga, dari total sekitar 100 lembaga yang terdaftar di Kabupaten Bandung,” ujarnya melalui sambungan telepon kepada media, Rabu (1/10/2025).
Acara ini tidak hanya menampilkan hasil karya usaha dari berbagai PKBM, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat peran PKBM dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan nonformal. Furqon menambahkan, dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Bandung menjadi semangat besar bagi PKBM.
“Pak Bupati sangat respon dan mendukung penuh. Beliau menegaskan keberadaan PKBM memberi kontribusi nyata terhadap peningkatan rata-rata lama sekolah (RLS) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Bandung,” jelasnya.
Transisi dari pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa PKBM tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pembelajaran alternatif. Keberadaannya kini juga mendorong peningkatan keterampilan hidup dan kemandirian warga belajar.
“Kami berkomitmen agar lulusan PKBM tidak hanya mendapat ijazah, tetapi juga memiliki bekal keterampilan dan pengetahuan kewirausahaan,” ungkap Furqon.
Salah satu bagian penting dari acara adalah peresmian Koperasi Konsumen Sejahtera FK-PKBM Kabupaten Bandung. Kehadiran koperasi ini menjadi tonggak baru bagi PKBM dalam upaya meningkatkan kesejahteraan bersama. Furqon menegaskan, koperasi sudah mengantongi legalitas hukum sehingga siap beroperasi dengan dukungan dari Dinas Koperasi dan stakeholder terkait.
“Legalitas koperasi sudah jelas. Kami mendapatkan pendampingan dari Dinas Koperasi sehingga koperasi ini bisa menjadi jembatan bagi PKBM untuk mengembangkan usaha,” katanya.
Sebagai langkah lanjutan, koperasi juga berencana menjalin kerja sama dengan perbankan, khususnya bank milik daerah maupun BUMD. Furqon mengungkapkan, peluang kerja sama dengan BPR Kerta Raharja dan Bank BJB menjadi opsi strategis.
“Pak Bupati sendiri sangat mendukung agar ada sinergi dengan bank daerah. Hal ini akan membantu akses permodalan lembaga PKBM,” tuturnya.
Transisi dari rencana tersebut membawa optimisme baru. Jika sinergi antara koperasi dan perbankan terwujud, maka lembaga PKBM akan lebih mudah mengembangkan hasil karyanya. Bahkan, peluang penguatan ekonomi produktif warga belajar semakin terbuka.
“Kami sangat berharap kehadiran BPR Kerta Raharja dengan skema dana bergulir tanpa agunan bisa membantu PKBM. Ini akan memacu pengembangan usaha produktif,” tambah Furqon.
Furqon juga menegaskan bahwa unit usaha koperasi masih dalam tahap finalisasi. Namun, semangat besar untuk melahirkan usaha bersama telah disepakati.
“Memang masih kami godok bersama Dinas Koperasi, tapi arahnya jelas untuk memperkuat kesejahteraan lembaga-lembaga PKBM,” ujarnya.
Dengan adanya gebrakan ini, FK-PKBM Kabupaten Bandung berharap semakin banyak lembaga PKBM yang mampu berdikari secara ekonomi. Transisi menuju keberlanjutan pendidikan nonformal yang mandiri pun semakin nyata.
“Kami yakin, dengan kolaborasi pemerintah, PKBM, dan dunia usaha, peningkatan IPM Kabupaten Bandung akan semakin cepat terwujud,” tutup Furqon.