Info Burinyay
Pendidikan

“Hentikan Kekerasan, Tumbuhkan Integritas! Pesan Tegas Rektor IPDN di Pelantikan Praja Angkatan 35

Rektor IPDN Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo, M.M, saat mengukuhkan 721 Praja Pratama IPDN Angkatan 35

Jatinangor, Info Burinyay Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) secara resmi mengukuhkan 721 praja Angkatan 35. Dari jumlah tersebut, sebanyak 505 pria dan 216 wanita kini telah resmi menyandang status sebagai praja. Acara pengukuhan ini dilakukan langsung oleh Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo, M.M., yang mewakili Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Dalam pidatonya, Hadi Prabowo menegaskan bahwa seleksi calon praja tahun ini telah mengalami penyempurnaan signifikan. Oleh karena itu, proses seleksi yang lebih modern, efisien, dan efektif diharapkan mampu menghasilkan calon pamong praja yang tidak hanya cerdas, tetapi juga sehat jasmani dan rohani, serta memiliki integritas yang kuat. Sebagai hasil dari penyempurnaan ini, para calon praja melewati tahap seleksi yang lebih sesuai dengan perkembangan kebutuhan pendidikan pamong praja di Indonesia.

Sejak resmi dikukuhkan, para praja telah mengikuti kegiatan pengenalan kehidupan kampus dan budaya akademik. Selain itu, mereka juga mendapatkan pendidikan dasar mengenai mental dan disiplin praja. Semua kegiatan ini merupakan langkah awal yang penting untuk membentuk karakter dan sikap mereka sebagai calon pamong praja yang siap mengabdi.

Selama menjalani pendidikan di IPDN, praja Angkatan 35 akan terus dibekali dengan nilai-nilai Astabrata, yang berfungsi sebagai pedoman dalam pengabdian mereka sebagai pamong praja. Secara khusus, nilai-nilai ini mencakup delapan prinsip utama yang harus mereka pegang teguh:

  1. Berjiwa Pancasila.
  2. Unggul, profesional, dan berintegritas.
  3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan memiliki daya saing.
  4. Berperan sebagai kader revolusi mental dan agen perubahan.
  5. Mengayomi, melayani, dan melindungi masyarakat.
  6. Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
  7. Berwawasan nasional dan global.
  8. Adaptif, inovatif, produktif, serta kompetitif.

Dengan demikian, nilai-nilai Astabrata ini akan menjadi landasan bagi para praja dalam menjalani kehidupan kampus dan pengabdian mereka kepada masyarakat di masa depan.

Selanjutnya, Hadi Prabowo juga mengingatkan pentingnya bagi para praja untuk menjunjung tinggi kode kehormatan serta menaati semua peraturan yang berlaku. Terlebih lagi, tindakan kekerasan dalam bentuk apapun, baik di dalam maupun di luar kampus, tidak boleh terjadi. Oleh sebab itu, ia menegaskan bahwa pihak kampus akan menindak tegas setiap pelaku kekerasan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Kita tidak akan segan-segan menindak tegas pelaku kekerasan,” ujarnya.

Selain itu, Hadi Prabowo juga mengingatkan bahwa praja IPDN berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, dengan latar belakang yang berbeda-beda. Karena itu, semangat kebersamaan, gotong royong, dan sikap toleransi yang tinggi sangat penting untuk terus ditingkatkan selama masa pendidikan di IPDN. Selain itu, mereka juga harus saling menghormati, baik sesama praja, maupun antara senior, junior, dan civitas akademika. Semua ini akan membantu mereka menciptakan lingkungan pendidikan yang harmonis dan penuh toleransi.

Lebih lanjut, Hadi Prabowo menyoroti visi Indonesia Emas 2045 yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Dalam hal ini, ia menekankan tiga hal pokok yang harus diperhatikan oleh bangsa Indonesia. Pertama, stabilitas bangsa dan negara harus terus dijaga. Sebab, stabilitas merupakan fondasi utama bagi tercapainya kemajuan dan kemakmuran bangsa. Tanpa stabilitas, suatu negara tidak akan bisa berkembang dengan baik.

Kedua, kesinambungan dalam kepemimpinan juga memegang peran penting. Sebuah bangsa, menurut Hadi Prabowo, harus memiliki kesinambungan dalam memimpin, tanpa memulai dari nol setiap kali terjadi pergantian kepemimpinan. Dengan adanya kesinambungan ini, bangsa akan bisa terus bergerak maju tanpa gangguan.

Ketiga, pengembangan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi salah satu prioritas penting. Menurut prediksi, pada tahun 2030-an, Indonesia akan menikmati bonus demografi, di mana sekitar 68,3% populasi Indonesia akan berada pada usia produktif. Oleh karena itu, Indonesia harus memanfaatkan peluang ini dengan baik. Dalam hal ini, IPDN memiliki peran strategis dalam mencetak kader ASN yang cerdas, kreatif, berintegritas, dan produktif untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Pengukuhan 721 praja IPDN Angkatan 35 ini menjadi langkah awal yang penting dalam perjalanan mereka sebagai calon pamong praja yang siap mengabdi kepada negara. Dengan berbekal nilai-nilai Astabrata, para praja diharapkan mampu memainkan peran mereka sebagai aktor pemersatu bangsa. Selain itu, Kementerian Dalam Negeri dan IPDN akan terus mendukung pengembangan kader ASN yang berdaya saing tinggi, kompetitif, serta memiliki wawasan global. Semua ini diharapkan akan membawa Indonesia menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.