Baleendah, Info Burinyay – Untuk mendukung program 100 hari kerja Bupati Bandung, Ir. H. Aef Hendar Cahyad menyatakan komitmennya memperkuat pelaksanaan dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. Ia menyampaikan hal ini saat bertemu dengan perwakilan Lembaga Keterampilan Kursus (LPK) Ibu Imel di Café Diamond, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, pada Jumat (17/1).
Program ini, dengan jelas, menunjukkan kolaborasi nyata antara pemerintah daerah dan Badan Perkreditan Rakyat (BPR) Kertaraharja dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ir. H. Aef menjelaskan bahwa BPR Kertaraharja sudah menyalurkan dana kepada 40 ribu nasabah atau debitur.
“Kedatangan saya ke sini, karena ada komunikasi dengan Pak Bupati, menunjukkan bahwa program ini sangat penting untuk membantu masyarakat secara nyata. Hal ini juga membuktikan bahwa saya mendukung penuh program Bupati, bukan menentangnya,” jelasnya.
Dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan menjadi salah satu inovasi unggulan dalam program 100 hari kerja Bupati Bandung. Selain itu, program ini bertujuan mempermudah akses permodalan bagi masyarakat kecil, terutama yang kesulitan memberikan jaminan.
Namun, Ir. H. Aef juga mengingatkan tantangan dalam pelaksanaannya. “Program ini sangat bagus dan jelas membantu masyarakat. Akan tetapi, masyarakat sendiri yang perlu berkomitmen. Karena, jangankan tanpa jaminan, dengan jaminan pun masih ada risiko macet,” katanya. Oleh sebab itu, edukasi kepada masyarakat terus dilakukan agar program ini berjalan efektif dan berkelanjutan.
Dalam pertemuan tersebut, Ir. H. Aef mendorong semua pihak untuk berkolaborasi secara erat. Selain itu, ia mengajak kerjasama dilakukan baik secara berkelompok maupun perorangan.
“Saya berharap dengan pertemuan hari ini, semua pihak berbondong-bondong bekerjasama. Mau dikelompokkan maksimal 10 orang atau secara perorangan, yang penting komitmen itu ada,” tambahnya.
Langkah ini menjadi strategi efektif untuk mengurangi risiko kredit macet yang sering menghambat program pembiayaan. Dengan demikian, kerjasama kelompok dapat memastikan pengelolaan dana berjalan lebih terorganisir dan bertanggung jawab.
Program dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan memberikan dampak signifikan, terutama bagi masyarakat kecil yang membutuhkan modal usaha. Ibu Imel dari LPK, salah satu peserta pertemuan, mengapresiasi program ini.
“Dengan adanya program seperti ini, masyarakat akan semakin mudah untuk memulai usaha. Apalagi tanpa bunga dan jaminan, tentu sangat membantu,” ungkapnya.
Lebih jauh lagi, Bupati Bandung menginginkan program ini mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat, terutama di sektor-sektor produktif. Dengan semakin banyak masyarakat yang memperoleh akses permodalan, ekonomi daerah akan terus tumbuh dan berkembang pesat.
Pemerintah daerah bersama BPR Kertaraharja terus mengevaluasi keberhasilan program ini untuk memastikan pelaksanaannya berjalan optimal. Oleh karena itu, mereka berupaya memperluas jangkauan program ini kepada masyarakat yang lebih luas. Selain itu, edukasi terkait pengelolaan dana dan tanggung jawab peminjaman terus dilakukan secara intensif.
Ir. H. Aef menekankan pentingnya dukungan semua pihak dalam mendukung keberhasilan program ini. “Kami optimis bahwa program ini akan memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat. Namun, dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, lembaga keuangan, maupun masyarakat sendiri, sangat diperlukan,” tegasnya.
Dengan demikian, melalui program ini, Kabupaten Bandung berupaya menjadi contoh daerah yang sukses dalam mengelola dana bergulir secara inovatif dan efektif. Kolaborasi yang solid antara semua pihak menjadi kunci keberhasilan dari upaya ini.