Soreang, Info Burinyay – Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Erwan Setiawan, S.E., menyampaikan komitmen kuat pemerintah provinsi dalam memuliakan para lansia. Hal ini ia tegaskan saat menghadiri Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29 dan Wisuda Sekolah Lansia ke-7. Acara tersebut digelar di Dome Bale Rame, Jalan Alfahu, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis, 3 Juli 2025.
Dalam sambutannya, Erwan membuka dengan penghormatan mendalam kepada para orang tua. Ia menekankan bahwa kasih sayang dari para bapak dan ibu menjadi dasar kuat kehidupan kita semua. Menurutnya, dalam dunia yang bergerak cepat, masyarakat mudah terlena oleh teknologi dan pencapaian material. Namun, di balik semua itu, nilai luhur seperti penghormatan terhadap orang tua justru sering terlupakan.
“Pertama-tama, mari kita beri hormat kepada para indung dan bapak. Mereka telah merawat dan membesarkan kita dengan cinta yang tak bersyarat,” ujar Erwan dengan penuh empati.
Dalam konteks tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan program “Jawa Barat Nyaah Ka Indung”. Inisiatif ini bukan hanya menghormati sosok ibu secara biologis, tetapi juga semua figur pengasuh dan pendidik. Program ini menjadi bagian dari pembangunan manusia Jawa Barat yang menjunjung tinggi nilai budaya dan kemanusiaan.
Erwan menjelaskan bahwa pembangunan daerah tidak boleh melupakan orang-orang yang lebih dulu berjuang. “Roh dari pembangunan Jawa Barat adalah keberpihakan pada mereka yang telah lebih dulu membangun keluarga, desa, dan masyarakat,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia memberikan apresiasi tinggi kepada komunitas Indonesia Ramah Lansia Jawa Barat. Komunitas ini secara konsisten menjalankan program Sekolah Lansia dan pelatihan caregiver. Menurut Erwan, melalui program ini para lansia tidak hanya belajar hidup sehat. Mereka juga memperoleh peran aktif sebagai subjek pembangunan.
“Sekolah Lansia menjadikan para orang tua kita tetap mandiri dan percaya diri. Mereka bukan sekadar penerima bantuan, tetapi pelaku pembangunan yang layak dihargai,” jelasnya.
Erwan menambahkan bahwa program ini selaras dengan visi “Jabar Istimewa” yang ia usung bersama Gubernur H. Dedy Mulyadi. Visi tersebut berakar pada nilai-nilai lokal seperti gotong royong, kasih sayang, dan penghormatan kepada orang tua. Nilai-nilai ini menjadi fondasi dalam membentuk karakter masyarakat Jawa Barat.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah kemajuan selalu berpijak pada nilai luhur. Tanpa itu, arah pembangunan bisa melenceng dari tujuan kemanusiaan,” lanjut Erwan.
Dalam acara tersebut, ratusan peserta lansia mengikuti prosesi wisuda. Mereka hadir dengan semangat dan antusiasme tinggi. Wajah-wajah ceria menghiasi ruangan saat mereka menerima sertifikat kelulusan. Bagi mereka, sekolah ini bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga ruang bersosialisasi dan berekspresi.
Tak hanya itu, panitia juga menggelar bazar karya lansia, layanan pemeriksaan kesehatan, serta sesi pelatihan hidup sehat. Semua kegiatan itu bertujuan meningkatkan kualitas hidup para lansia secara menyeluruh.
Erwan juga menyinggung pentingnya peran generasi muda dalam menjaga nilai keluarga. Ia mengingatkan agar anak-anak zaman sekarang tidak melupakan jasa orang tuanya. “Di tangan pemuda memang masa depan bangsa. Namun, pemuda harus tetap mencintai dan menghargai orang tuanya,” ujarnya.
Dengan nada tegas, ia menyampaikan keprihatinannya atas kejadian di Kota Bekasi. Seorang anak kandung dilaporkan tega memukuli ibunya sendiri. Peristiwa ini menggugah keprihatinan banyak pihak.
“Saya sangat miris. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang di Jawa Barat. Hormat kepada orang tua adalah tiang dari akhlak bangsa,” ungkap Erwan.
Ia berharap semua pihak ikut menanamkan nilai cinta kepada orang tua sejak dini. Peran keluarga, sekolah, dan lingkungan sangat penting dalam membentuk karakter anak. Dengan nilai yang kuat, generasi muda akan tumbuh menjadi manusia yang peduli dan penuh empati.
Kegiatan HLUN tahun ini juga menjadi simbol penguatan peran lansia dalam kehidupan masyarakat. Pemerintah tidak ingin menjadikan lansia sebagai beban, melainkan sebagai kekuatan. Oleh karena itu, program-program pelatihan, penguatan komunitas, dan pendidikan bagi lansia akan terus diperluas.
“Ini bukan soal seremoni, tapi soal komitmen. Kita ingin menjadikan lansia tetap berdaya, tetap bermartabat, dan tetap dihargai,” tegas Erwan.
Ia juga mendorong agar program Sekolah Lansia dikembangkan ke seluruh kabupaten dan kota. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas akan menjadi kunci keberhasilan.
“Jika kita bersatu, maka Jawa Barat akan benar-benar menjadi provinsi yang ramah terhadap lansia,” pungkasnya.
Momentum HLUN ini diharapkan menjadi titik balik bagi masyarakat dalam memaknai usia lanjut. Bukan sebagai akhir dari perjalanan, tetapi sebagai masa emas yang layak dirayakan. Pemerintah Jawa Barat, melalui program “Nyaah Ka Indung”, membuktikan bahwa pembangunan sejati adalah yang merangkul semua lapisan, termasuk mereka yang telah lebih dulu berjasa.
Dengan semangat kasih sayang lintas generasi, Jawa Barat melangkah menuju masa depan yang tidak hanya cerdas dan maju, tetapi juga penuh cinta dan penghormatan.