Info Burinyay
Event

Rembug Karya Vol. 1 Sukses Digelar di Bandung Creative Hub, Menjadi Ruang Ekspresi dan Kolaborasi Anak Muda

Rembug Karya Vol. 1 Sukses Digelar di Bandung Creative Hub, Menjadi Ruang Ekspresi dan Kolaborasi Anak Muda. -(photo-red)

Bandung, Info Burinyay – Rembug Karya Vol. 1 berhasil menggelar acara perdananya di Bandung Creative Hub dengan sambutan meriah dari ratusan peserta. Acara ini menjadi ruang terbuka bagi anak muda untuk mengekspresikan gagasan, memperkuat kolaborasi, dan menghasilkan karya berdampak.

Dengan mengusung tema “Nyalakan Potensi, Ciptakan Dampak”, acara ini hadir untuk menjawab kebutuhan generasi muda akan wadah kreatif. Rembug Karya tidak hanya menjadi ruang inspirasi, tetapi juga membentuk ekosistem kolaboratif yang mendorong anak muda lebih berdaya.

Indonesia tengah menikmati bonus demografi. Jumlah pemuda yang besar menjadi kekuatan besar bagi bangsa. Namun, masih banyak anak muda yang belum menemukan ruang untuk berekspresi. Mereka juga sering mengalami keterbatasan akses untuk mengembangkan potensi sesuai minat dan bakat.

Melihat situasi tersebut, tim Rembug Karya menghadirkan acara ini sebagai jawaban konkret. Mereka ingin mendorong budaya literasi dan memperkuat keterampilan kreatif generasi muda. Karena itu, setiap rangkaian kegiatan dirancang untuk membangkitkan potensi dan mendorong kolaborasi yang nyata.

Lebih dari 100 peserta memadati ruangan acara. Para peserta berasal dari berbagai latar belakang, termasuk aktivis, pegiat literasi, pelajar, serta pelaku industri kreatif. Mereka mengikuti kegiatan dengan penuh antusiasme dari awal hingga akhir.

Acara dibuka dengan penampilan musik dari Adew Habsta, penulis sekaligus musisi asal Bandung. Penampilan ini langsung mencairkan suasana dan membangun semangat peserta untuk mengikuti sesi selanjutnya.

Setelah itu, sesi Talkshow Inspiratif menghadirkan dua pembicara muda. Naufal Fatyu, seorang influencer muda, dan Isma Maulana, aktivis sosial, membahas peran anak muda dalam menciptakan dampak. Agnia R. Sanita, Duta Baca Pelajar Garut, memandu sesi tersebut dengan semangat dialog terbuka dan interaktif.

Baca Juga
Festival Literasi Bedas 2024, Bupati Berpesan Tingkatkan Literasi Masyarakat

Berbagai transisi acara disusun secara kreatif agar peserta tidak kehilangan fokus. Setelah sesi diskusi, panggung dilanjutkan dengan pertunjukan monolog puisi. Ainiyyah Afifah membacakan karyanya dari buku Tragedi Baskara, sedangkan Niskala menampilkan puisi dari Kita Sudah Tidak di Sana. Keduanya menyampaikan pesan kuat tentang kehidupan dan perasaan, sehingga mampu menggugah emosi penonton.

Tak hanya menampilkan karya, acara ini juga mengembangkan keterampilan peserta melalui dua sesi workshop tematik. Sultan Prabu, komikus internasional, memandu Workshop Komik dengan teknik yang aplikatif. Para peserta langsung mempraktikkan pembuatan karakter dan cerita visual dengan bimbingan langsung.

Berikutnya, Ihsan Maulana, pendiri Bina Cita Publishing, memberikan materi Workshop Kepenulisan. Ia menjelaskan secara rinci proses kreatif menulis buku, dari ide awal hingga proses penerbitan. Peserta tampak serius mencatat dan berdiskusi aktif selama sesi berlangsung.

Rembug Karya bukan sekadar acara sekali jadi. Tim penyelenggara telah merancangnya sebagai gerakan berkelanjutan. Mereka akan menghadirkan edisi-edisi berikutnya dengan konten yang lebih kuat dan program yang lebih terarah.

Ke depan, acara ini akan terhubung dengan Naraya Academy, sebuah program pendampingan kreatif yang dibangun secara sistematis. Para peserta yang mengikuti Naraya Academy akan mendapatkan pelatihan mendalam dari mentor-mentor profesional. Mereka juga akan mendapatkan panggung khusus untuk menampilkan karya hasil pembelajaran.

Dengan ekosistem seperti ini, karya anak muda diharapkan menjadi lebih berkualitas dan mampu bersaing di level nasional bahkan global. Lebih dari sekadar tempat belajar, Rembug Karya dan Naraya Academy membuka jalan bagi kolaborasi lintas bidang.

Rembug Karya menjadi simbol bahwa anak muda Indonesia masih memiliki semangat tinggi untuk berkarya. Mereka tidak hanya ingin hadir di ruang publik, tetapi juga ingin meninggalkan dampak nyata. Dalam setiap ekspresi dan kolaborasi, ada potensi besar yang siap menciptakan perubahan.

Baca Juga
Rancaekek Waterpark Marching Band Competition (RWMBC) 2024 Sukses Digelar, Wadah Prestasi dan Kreativitas Generasi Muda

Rembug Karya tidak dimiliki oleh satu pihak saja. Ini adalah ruang terbuka bagi siapa pun yang ingin berdaya lewat karya. Siapa pun yang memiliki niat, semangat, dan konsistensi dapat mengambil bagian dalam gerakan ini.

Melalui rangkaian kegiatan perdana ini, Rembug Karya membuktikan bahwa ruang kecil dapat melahirkan dampak besar. Sebuah langkah awal yang kuat untuk membentuk generasi muda yang kreatif, berdaya, dan berdampak.

Muda Berkarya, Berdaya.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.