Info Burinyay
Opini

Pakar Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal: “Budayawan Harus Dilibatkan dalam Pilkada 2024″

Prof. Cecep Darmawan Guru Besar UPI

Bandung, Info Burinyay Pilkada Kabupaten Bandung 2024 semakin mendekat, mengundang berbagai kritik terhadap dominasi politisi lama dalam daftar calon. Salah satu kritik utama adalah minimnya keterwakilan budayawan dalam proses pencalonan ini.

Padahal, peran budayawan sangat penting dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, terutama mengingat Kabupaten Bandung memiliki warisan budaya yang kuat dalam budaya Sunda.

Pentingnya Peran Budayawan dalam Pilkada

Prof. Dr. Cecep Darmawan, seorang pakar politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), menyoroti pentingnya peran budayawan dalam pembangunan daerah. Menurutnya, budayawan memiliki pendekatan yang lebih dalam terhadap aspirasi masyarakat dan mampu mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

“Sebagai daerah penyangga ibu kota Jawa Barat, Kabupaten Bandung tetap mempertahankan nilai-nilai dan budaya dengan keberadaan komunitas seni yang beragam, mulai dari wayang, tari, hingga pencak silat,” ujar Prof.

Cecep. Ia menambahkan bahwa Pilkada 2024 dapat menjadi momentum bagi budayawan untuk berperan aktif dalam membangun Kabupaten Bandung ke depan.

Baca Juga
Mengupas Kebijakan dan Strategi Prabowo: Perspektif Rohidin, SH., MH., M.Si., Sultan Patrakusumah VIII Trust of Guarantee Phoenix Ina 18

Budayawan Berpotensi dalam Pembangunan

Prof. Cecep menyebutkan bahwa banyak budayawan lokal yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam Pilkada. Salah satu contohnya adalah Aa Maung, atau Asep Buhori Kurnia, seorang budayawan dan Ketua Umum Paguyuban Paguron Seni Penca Tradisional. Budayawan seperti Aa Maung dapat membawa gagasan yang berlandaskan kearifan lokal, yang sangat dibutuhkan dalam menyusun konsep pembangunan yang lebih baik.

“Penggunaan budayawan dalam politik bisa menjadi pilihan strategis bagi para politisi,” kata Prof. Cecep. “Mereka memiliki basis massa pendukung yang kuat dan gagasan-gagasan yang berlandaskan kearifan lokal.”

Prof. Cecep juga menunjukkan bahwa banyak daerah yang telah berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan berbasis kearifan lokal. Contohnya adalah Bali dan Purwakarta, yang berhasil memanfaatkan kekayaan budaya mereka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Oleh karena itu, proses Pilkada di Kabupaten Bandung tidak hanya mencari figur populer semata, tetapi juga berfokus pada gagasan-gagasan yang mampu menyelesaikan masalah-masalah krusial di daerah tersebut,” harap Prof. Cecep.

Baca Juga
Menyingkap Kebenaran di Balik Kapital Fund Indonesia dan Krisis Keuangan Negara

Pernyataan Prof. Cecep memberikan pencerahan tentang pentingnya keterlibatan budayawan dalam proses politik, terutama dalam Pilkada. Hal ini membuka wawasan bahwa dalam upaya pembangunan, tidak hanya diperlukan keahlian politik, tetapi juga pemahaman mendalam terhadap identitas dan kearifan lokal suatu daerah.

Dengan adanya peran budayawan, diharapkan proses politik dapat lebih inklusif dan pembangunan dapat berlangsung secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Budayawan memiliki kemampuan untuk merangkul dan memahami masyarakat dari berbagai lapisan, sehingga dapat menghasilkan kebijakan yang lebih berpihak pada kebutuhan lokal.

Pilkada Kabupaten Bandung 2024 menjadi momen penting untuk mengevaluasi keterwakilan budayawan dalam proses politik. Dominasi politisi lama perlu diimbangi dengan hadirnya budayawan yang mampu membawa perubahan berdasarkan kearifan lokal. Dengan demikian, pembangunan Kabupaten Bandung dapat dilakukan secara lebih inklusif dan berkelanjutan, menjawab kebutuhan dan aspirasi masyarakat secara mendalam.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.