Kutawaringin, Info Burinyay – Ribuan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari seluruh Kabupaten Bandung berkumpul di Stadion Si Jalak Harupat, Kecamatan Kutawaringin. Mereka menghadiri puncak acara “Jambore PKK,” yang merupakan puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-52 Tingkat Kabupaten Bandung tahun 2024.
Acara ini mengusung tagline “Jambore PKK Mewujudkan Keluarga Sejahtera Menuju Indonesia Maju,” yang menunjukkan komitmen PKK dalam mendukung kesejahteraan keluarga. Sinergi antara Pemerintah Kabupaten Bandung, pengurus TP PKK Kabupaten Bandung, dan ribuan kader PKK dari berbagai kecamatan, desa, serta kelurahan membuat suasana semakin semarak.
Selain itu, hiburan dari Setia Band dan artis Ade Astrid menambah kemeriahan acara. Para kader PKK dari 270 desa dan 10 kelurahan menikmati hiburan tersebut dengan antusias.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, bersama Ketua TP PKK Kabupaten Bandung, Hj. Emma Dety Dadang Supriatna, menutup peringatan HKG PKK ke-52 secara resmi. Dalam sambutannya, Dadang Supriatna menyoroti bahwa kegiatan HKG PKK telah berlangsung selama sebulan di berbagai desa dan kecamatan. Malam ini, acara Jambore PKK menjadi puncaknya sekaligus ajang silaturahmi bagi seluruh kader PKK.
“Kami melaksanakan Jambore PKK dan penutupan HKG PKK ke-52 tingkat Kabupaten Bandung tahun 2024 malam ini. Kegiatan ini telah berlangsung selama sebulan di setiap desa dan kecamatan, dan malam ini menjadi puncaknya dengan kehadiran seluruh kader PKK dari 270 desa dan 10 kelurahan,” ujar Dadang Supriatna.
Bupati Bandung, Kang DS, mengapresiasi antusiasme ribuan kader PKK yang hadir. Menurutnya, kegiatan ini menunjukkan kekompakan pengurus TP PKK Kabupaten Bandung dalam memberikan yang terbaik bagi para kader PKK.
“Saya sangat mengapresiasi kekompakan jajaran pengurus TP PKK Kabupaten Bandung dalam menampilkan dan mengemas acara ini. Tentunya, ini memberikan yang terbaik bagi para kader PKK se-Kabupaten Bandung,” ungkap Kang DS.
Lebih lanjut, Kang DS menegaskan bahwa kader PKK adalah garda terdepan dalam mengurus dan melayani masyarakat di desa maupun kelurahan. Meski perhatian pemerintah terhadap kader PKK belum sepenuhnya merata, Bupati Bandung menyatakan bahwa saat ini 20 kader PKK per desa telah menerima insentif, dan seluruhnya telah terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami sudah memberikan perhatian, meskipun belum sepenuhnya. Saat ini baru 20 kader PKK per desa yang menerima insentif, dan seluruhnya telah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan,” jelas Kang DS.
Ia juga menekankan perlunya penertiban bagi kader PKK yang memiliki peran ganda dengan Posyandu, Pos KB, dan Pos Sub KB melalui program Rembug Bedas dan Bunga Desa. Ke depan, seluruh kader PKK, Posyandu, Pos KB, dan Pos Sub KB akan mendapatkan insentif, meskipun jumlahnya belum besar.
“Saya optimis dengan kebersamaan ini. Tanpa bantuan kader PKK, para kepala desa mungkin tidak akan bisa mengelola masyarakat secara maksimal. Kehadiran kader PKK menjadi terobosan nyata dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Bandung, Hj. Emma Dety Dadang Supriatna, berharap kader PKK terus berinovasi dan memberikan kontribusi lebih baik dalam melayani masyarakat. Menurutnya, pelaksanaan Jambore PKK ini menjadi ajang edukasi sekaligus mempererat silaturahmi antar kader PKK di Kabupaten Bandung.
“Saya berharap para kader PKK lebih inovatif dan ramah dalam melayani masyarakat. Jambore PKK ini dihadiri oleh kader PKK dari dapil satu hingga dapil tujuh di Kabupaten Bandung. Ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus sarana bertukar informasi antar kecamatan,” tutur Emma Dety.
Ia juga menambahkan bahwa tantangan yang dihadapi kader PKK berbeda-beda, tergantung pada lokasi dan kondisi masing-masing. Jambore PKK diharapkan dapat memberikan kebahagiaan dan kesuksesan bagi para kader dalam menjalankan tugas mereka.
“Dari urusan pernikahan, ibu hamil, hingga anak balita, semua menjadi bagian dari peran kader PKK. Kader PKK juga terlibat dalam forum anak daerah dan generasi remaja untuk memastikan anak-anak tidak terjerumus dalam hal-hal negatif seperti bullying dan dampak buruk media sosial,” tambah Emma Dety.
Bunda Bedas juga menekankan pentingnya peran kader PKK dalam mengatasi masalah stunting, yang tidak hanya ditujukan untuk balita, tetapi juga mencakup pasangan menikah dan calon pengantin.
“Kader PKK mengurus masalah stunting mulai dari pasangan yang menikah, ibu hamil, hingga mereka melahirkan dan memiliki anak. Ini adalah peran penting yang harus terus kita tingkatkan,” tutupnya.
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen kuat dari seluruh kader PKK, diharapkan upaya yang telah dilakukan akan semakin memperkuat kesejahteraan keluarga dan mendukung terciptanya Indonesia Maju.
Sumber : Humas Pemkab/Diskominfo Kab Bandung