Pasirjambu, Info Burinyay – Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Bandung, H. Eep Jamaludin Sukmana, MH., menegaskan komitmennya untuk memastikan keberlanjutan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menyampaikan hal ini saat melakukan kunjungan kerja ke SMPN 1 Pasirjambu, Desa Pasirjambu, Kecamatan Pasirjambu, pada Jumat (12/9/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Eep meninjau langsung pelaksanaan MBG. Ia melihat bagaimana 1.140 siswa di sekolah itu kini rutin menikmati sarapan sehat setiap hari. Kehadiran program ini, menurutnya, menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap generasi muda.
Eep menjelaskan bahwa MBG bukan hanya program pendidikan, melainkan program strategis nasional yang memberi efek ganda. Dari sisi kesehatan, anak-anak mendapatkan gizi seimbang. Dari sisi ekonomi, perputaran usaha masyarakat ikut meningkat.
“Di Ciwidey sudah berdiri tiga dapur, di Pasirjambu ada satu dapur, dan di Rancabali dapurnya juga sudah berjalan. Alhamdulillah, sebagian besar siswa di Dapil 1 sudah merasakan MBG,” ujar Eep.
Ia menambahkan, pemerintah menargetkan pemerataan layanan. Distribusi dapur MBG disesuaikan dengan jumlah penduduk dan jarak distribusi. Di Pasirjambu sendiri, kebutuhan dapur mencapai tujuh titik. Ciwidey membutuhkan tujuh hingga delapan dapur, sementara Rancabali memerlukan empat dapur.
Menurut Eep, sekolah yang belum menerima MBG tidak perlu cemas. Ia menekankan bahwa aturan teknis dari Badan Gizi Nasional (BGN) sedang berjalan. Aturan tersebut mengatur radius dapur, efektivitas transportasi, dan kualitas makanan.
“Dapur tidak boleh terlalu jauh dari sekolah. Jika jaraknya jauh, risiko makanan basi meningkat. Karena itu, aturan radius sangat penting. Insya Allah, semua sekolah akan terlayani sesuai tahapannya,” jelasnya.
Eep menyoroti manfaat gizi sebagai prioritas utama. Generasi muda harus tumbuh dengan nutrisi optimal. Gizi yang baik, menurutnya, akan menghasilkan generasi unggul yang mampu bersaing di masa depan.
Namun, ia juga menegaskan manfaat ekonomi. MBG membutuhkan pasokan sayur, buah, beras, dan lauk-pauk. Semua bahan tersebut diambil dari petani serta pelaku usaha lokal. Dengan begitu, roda ekonomi desa ikut bergerak.
“Program ini menyentuh dua hal sekaligus. Anak-anak sehat, masyarakat pun mendapat tambahan penghasilan,” tegas Eep.
Kunjungan Eep juga diwarnai dialog bersama pihak sekolah. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Yadi Supriadi, S.Pd., menyampaikan laporan pelaksanaan MBG. Ia menjelaskan bahwa distribusi makanan kini lebih teratur. Makanan tiba sekitar pukul 08.15 setiap hari, sehingga pengelolaan menjadi lebih mudah.
“Anak-anak yang biasanya tidak sarapan di rumah kini bisa sarapan di sekolah. Dampaknya, mereka lebih siap belajar. Guru pun lebih mudah mengajar,” kata Yadi.
Ia mengakui, ada sebagian kecil siswa yang mengalami alergi terhadap menu tertentu. Namun, secara umum siswa merasa puas dengan sajian makanan.
Seorang siswi kelas 9F, Dewi Qurrota A’yunin Sekar Ningrum, juga menyampaikan pandangannya. Ia merasa program MBG sangat membantu siswa yang jarang membawa bekal. Selain itu, uang jajan dari orang tua bisa lebih dihemat.
“Kami jadi bisa menabung lebih banyak setiap hari. MBG juga membuat kami terhindar dari jajanan yang kurang sehat,” ujar Dewi.
Menurutnya, variasi menu cukup baik. Namun, ia berharap tidak ada menu yang terlalu sering berulang. “Kalau menunya bervariasi, siswa tidak akan cepat bosan,” tambahnya.
Melihat antusiasme siswa, Eep semakin optimistis. Ia menekankan bahwa keberhasilan MBG tidak hanya diukur dari jumlah porsi, melainkan juga dari dampak jangka panjang. Anak-anak yang sehat dan berprestasi akan menjadi aset berharga bagi Kabupaten Bandung.
“Kami akan terus mendorong agar pemerataan MBG tercapai di semua kecamatan. Generasi unggul harus kita siapkan sejak sekarang,” pungkasnya.
Kunjungan kerja Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Bandung, H. Eep Jamaludin Sukmana, menegaskan pentingnya MBG sebagai program prioritas. Dari kesehatan hingga ekonomi, manfaatnya dirasakan luas. Dengan dukungan pemerintah, sekolah, dan masyarakat, pemerataan layanan MBG di Kabupaten Bandung hanya tinggal menunggu waktu.