Ciwidey, Info Burinyay – Pemerintah Kabupaten Bandung terus memperlihatkan komitmen menghadirkan pendidikan yang lebih dekat dengan rakyat. Pada Jumat (26/9/2025), Pemkab melalui Dinas Sosial (Dinsos), Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), Dinas PUTR, Forkopimcam Ciwidey, Kepala Desa Lebakmuncang, tokoh masyarakat, serta instansi terkait meninjau lokasi rencana pembangunan Sekolah Rakyat di Desa Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey.
Kegiatan survei berlangsung di Kampung Baru Sampeu. Pemerintah menyiapkan lahan seluas 7,6 hektare untuk sekolah baru. Di area tersebut, sekitar 20 rumah warga akan terdampak.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Ir. Hj. Ningning Hendasah, M.Si., menegaskan bahwa pembangunan sekolah ini bukan hanya program, melainkan wujud kepedulian pemerintah terhadap akses pendidikan.
“Alhamdulillah, hari ini kami bersama OPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, camat, Forkopimcam, serta perangkat desa meninjau lokasi Sekolah Rakyat definitif di Kabupaten Bandung,” ucap Ningning.
Ia menekankan bahwa pemerintah daerah sudah menyiapkan langkah untuk relokasi warga terdampak. Dengan begitu, masyarakat tetap memperoleh rumah yang layak.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kadis PUPR dan Kadis Perkimtam. Sebelum proses cut and build, warga akan menempati rumah sewa enam bulan. Setelah itu, mereka masuk program Rutilahu melalui APBD. Kami ingin memastikan masyarakat di sini memiliki hunian yang layak,” jelasnya.
Sekretaris Dinas PUTR Kabupaten Bandung, Deni Gunawan, ST., MM., menegaskan bahwa survei ini lahir dari program Nawacita Presiden yang menekankan peningkatan pendidikan.
“Survei ini tidak muncul tiba-tiba. Kami mengacu pada Nawacita. Pemerintah daerah harus menyiapkan lahan. Alhamdulillah, Pak Bupati dengan program Bedas menyanggupi kebutuhan tersebut,” ungkap Deni.
Ia kemudian menjelaskan bahwa identifikasi warga terdampak sudah mulai berjalan.
“Kami mendata jumlah kepala keluarga yang terdampak lokasi sekolah. Setelah itu, pembahasan teknis berlangsung dari tingkat RT, desa, kecamatan, hingga panitia kabupaten,” tambahnya.
Camat Ciwidey, H. Nardi Sunardi, SE., M.Si., mengungkapkan bahwa wilayah tersebut sebelumnya diminati investor untuk wisata. Namun, masyarakat akhirnya memilih mendukung pembangunan Sekolah Rakyat.
“Sebelumnya ada investor yang ingin membangun wisata seperti camping ground. Namun setelah rapat bersama, masyarakat sepakat mendukung sekolah. Warga menyadari pentingnya pendidikan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa perangkat wilayah juga menyatakan kesiapan.
“PUTR sudah melakukan kajian awal. Prinsipnya, kami di wilayah mulai RT, RW, kepala dusun, kepala desa, hingga Forkopimcam, siap mendukung penuh pembangunan ini,” tegasnya.
Tokoh masyarakat RW 11, H. Darwin, memberikan apresiasi kepada pemerintah. Menurutnya, kehadiran Sekolah Rakyat membuktikan keseriusan Pemkab dalam memperhatikan kebutuhan pendidikan rakyat.
“Saya sangat berterima kasih kepada Pak Camat, Pak Kepala Desa, dan Pak Bupati. Mereka memfasilitasi warga agar sekolah berdiri di Baru Sampeu,” ucap Darwin.
Ia menambahkan bahwa pembangunan sekolah akan membuka akses lebih luas bagi anak-anak.
“Sekolah ini membantu anak-anak kami mendapatkan pendidikan dengan mudah dan murah. Kami berharap generasi muda Ciwidey bisa bersaing lebih baik di masa depan,” tambahnya.
Pembangunan Sekolah Rakyat di Lebakmuncang menghadirkan harapan baru. Pemerintah tidak hanya menghadirkan bangunan, tetapi juga menciptakan ekosistem pendidikan inklusif.
Selain itu, pemerintah berkomitmen melaksanakan transisi dari lahan hunian ke lahan pendidikan secara transparan dan partisipatif. Bahkan, pemerintah memastikan relokasi warga berlangsung manusiawi dan berkeadilan.
Di sisi lain, luas lahan 7,6 hektare membuka peluang pembangunan fasilitas pendukung yang lebih lengkap. Pemerintah merencanakan ruang kelas, laboratorium, asrama, hingga fasilitas olahraga.
Sementara itu, dukungan masyarakat memperkuat legitimasi pembangunan. Dengan kolaborasi yang erat, pemerintah optimistis pembangunan Sekolah Rakyat di Ciwidey akan berjalan lancar.
Pemerintah, perangkat wilayah, dan masyarakat sepakat mendukung pembangunan ini. Dengan sinergi tersebut, Sekolah Rakyat di Ciwidey diyakini akan menjadi model pendidikan terjangkau.
Lebih jauh lagi, pembangunan ini membuktikan keseriusan Pemkab Bandung dalam menjaga kesejahteraan warga terdampak. Program relokasi menunjukkan bahwa pembangunan tetap menempatkan kemanusiaan sebagai prioritas.
Pada akhirnya, Pemkab Bandung menargetkan sekolah baru segera berdiri. Sekolah ini akan menjadi simbol kesungguhan pemerintah menghadirkan pendidikan yang lebih adil, berkualitas, dan merata untuk seluruh warga.