Soreang, Info Burinyay – Bupati Bandung, Dr. HM. Dadang Supriatna, menegaskan bahwa kelancaran pencairan dana desa sangat bergantung pada kedisiplinan operator desa. Jika operator desa mampu menginput data dengan cepat dan tepat, pencairan dana akan lebih cepat. Sebaliknya, keterlambatan dalam proses ini akan menghambat pembangunan desa dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Dalam rangka meningkatkan keterampilan operator desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung mengadakan Pelatihan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) pada Senin, 9 September 2024, di Sutan Raja Soreang. Bupati Dadang Supriatna menyambut baik pelatihan ini. Ia menekankan pentingnya pelatihan ini dalam memperbaiki kecepatan dan akurasi penginputan data.
“Disiplin dalam pelaporan keuangan desa sangat penting untuk memastikan pencairan dana tidak tertunda,” ujarnya.
Kang DS, sapaan akrab Bupati Bandung, menyampaikan bahwa dari 270 desa di Kabupaten Bandung, kurang dari separuhnya telah mencairkan anggaran Siltap (penghasilan tetap) untuk perangkat desa. Oleh karena itu, ia mengingatkan pentingnya menghindari keterlambatan dalam pelaporan dan penginputan data ke Siskeudes.
“Kita harus menghindari keterlambatan dalam proses ini agar pencairan dana tidak tertunda,” tegasnya.
Pelatihan yang diikuti oleh 270 operator desa ini menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, termasuk Kasubdit Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Ira Hayatunnisma, perwakilan dari BPKP Provinsi Jawa Barat, dan akademisi Dr. Djamu Kertabudi. Kepala DPMD Kabupaten Bandung, Tata Irawan, menyatakan bahwa pengelolaan keuangan desa yang baik memerlukan tanggung jawab besar dari setiap aparat desa. Disiplin dalam menjalankan tugas juga menjadi kunci dalam pengelolaan dana desa yang efektif dan efisien.
Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan operator desa memahami pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi dalam setiap tahapan pengelolaan keuangan desa.
“Ketiga pilar ini harus menjadi pegangan utama dalam pengelolaan keuangan desa untuk mencapai hasil yang maksimal,” tambah Tata.
Bupati Bandung juga mendorong operator desa untuk bekerja sama erat dengan perangkat desa lainnya.
“Kolaborasi yang baik akan memastikan setiap tahapan pengelolaan keuangan berjalan dengan lancar, transparan, dan akuntabel,” ujar Bupati.
Pelatihan ini menunjukkan komitmen Pemkab Bandung dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan tata kelola pemerintahan desa. Bupati berharap desa-desa di Kabupaten Bandung dapat tumbuh lebih maju, mandiri, dan sejahtera.
Poin-Poin Utama dalam Pelatihan:
Penguatan Transparansi dan Akuntabilitas: Pengelolaan keuangan desa yang baik harus didukung oleh transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi semua pihak.
Peningkatan Kualitas SDM Operator Desa: Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan operator desa dalam menginput data keuangan secara tepat dan disiplin.
Percepatan Pencairan Dana Desa: Kedisiplinan dalam pelaporan sangat menentukan kecepatan pencairan dana desa.