Rancaekek, Info Burinyay – Kepala SMA Pasundan Rancaekek, Burhanudin, S.Pdi., M.Ag., menegaskan bahwa Program Indonesia Pintar (PIP) memberi manfaat nyata bagi siswa. Ia menyampaikan hal itu saat menerima kunjungan Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi NasDem, Rajiv, pada Jumat, 3 Oktober 2025 di sekolah yang dipimpinnya, Jalan Dahlia Raya, Kelurahan Rancaekek Kencana, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Burhanudin langsung menyambut Rajiv dengan rasa syukur. Ia menilai kehadiran wakil rakyat itu membuktikan komitmen nyata terhadap dunia pendidikan.
“Alhamdulillah, Bapak Rajiv hadir menemui anak-anak penerima PIP. Saya bersyukur karena dana bantuan itu sampai ke siswa secara penuh tanpa potongan,” ujar Burhanudin.
Ia menjelaskan bahwa sebanyak 42 siswa SMA Pasundan Rancaekek sudah menerima manfaat program tersebut. Jumlah itu menurutnya cukup signifikan karena benar-benar meringankan beban keluarga siswa.
“Kami berterima kasih karena aspirasi anak-anak yang belum memperoleh PIP pun langsung beliau respon. Hari ini, Bapak Rajiv meminta kami mendata siswa yang belum tercatat agar bisa diajukan. Itu bentuk kepedulian yang sangat berarti,” tegasnya.
Burhanudin menilai, program pendidikan yang berjalan konsisten akan mempersempit kesenjangan sosial. Ia melihat bantuan PIP membuat siswa lebih fokus belajar karena tidak terlalu memikirkan biaya.
“Dengan adanya bantuan ini, anak-anak bisa belajar tenang. Orang tua merasa lega karena ada dukungan pemerintah yang nyata,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan harapan agar Rajiv selalu sehat dan tetap berada di posisi strategis. Menurutnya, jabatan yang strategis memungkinkan Rajiv terus memperjuangkan dunia pendidikan.
“Kami ingin beliau tetap berada di jalur kebijakan yang bisa membantu siswa, baik di SMA Pasundan Rancaekek maupun di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa seluruh anggota DPR RI perlu mencontoh langkah Rajiv. Menurutnya, jika semua wakil rakyat bergerak dengan cara yang sama, akses pendidikan akan semakin merata.
“Kalau semua anggota DPR peduli, tidak ada lagi kesenjangan kesempatan sekolah. Anak-anak bangsa bisa menempuh pendidikan tanpa terkendala ekonomi,” tambah Burhanudin.
Burhanudin menegaskan bahwa sekolah tidak bisa berdiri sendiri. Ia menilai sinergi dengan pemerintah dan legislatif mutlak dibutuhkan.
“Sekolah hanya bisa maksimal kalau ada dukungan program seperti PIP. Karena itu, kami butuh kesinambungan dan perhatian berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menilai kehadiran Rajiv di sekolah bukan sekadar formalitas. Rajiv mendengar langsung aspirasi, melihat kondisi siswa, dan memberi jawaban segera.
“Kami merasa semangat baru dengan cara beliau hadir. Itu bukti bahwa pendidikan benar-benar menjadi prioritas,” katanya.
Burhanudin optimistis program ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Ia percaya semakin banyak siswa yang menerima bantuan, semakin besar pula peluang mereka untuk berprestasi.
“Tujuan kami sederhana. Anak-anak bisa belajar nyaman, orang tua merasa terbantu, dan sekolah semakin bersemangat meningkatkan mutu,” pungkasnya.