Rancaekek, Info Burinyay — Suasana semarak menyelimuti hamparan sawah Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Jumat, 3 Oktober 2025. Gapoktan Padasuka menggelar panen raya dan menerima langsung bantuan alat serta mesin pertanian (alsintan) dari Rajiv, Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi NasDem.
Acara ini tidak hanya menandai puncak musim panen, tetapi juga memperlihatkan kolaborasi nyata antara legislatif, eksekutif, dan masyarakat tani. Dengan begitu, ketahanan pangan di Kabupaten Bandung semakin kokoh.
Bupati Bandung, Dr. H. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si., menyampaikan terima kasih kepada Rajiv.
“Saya apresiasi Kang Rajiv yang peduli terhadap petani Kabupaten Bandung. Kita memiliki lahan pertanian sekitar 28 ribu hektare, aset penting untuk pangan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pandemi sempat menekan pertumbuhan ekonomi hingga minus 7,5 persen. Namun, pada akhir 2021, ekonomi daerah bangkit menjadi positif 3,23 persen. Menurutnya, kebangkitan ini terjadi berkat ketangguhan petani.
“Petani kita bersih, dipercaya, dan luar biasa. Jumlahnya hampir 77 ribu orang. Mereka menjadi kekuatan utama Kabupaten Bandung,” katanya.
Selain itu, Pemkab Bandung sudah memberi perhatian besar, mulai dari BPJS Ketenagakerjaan hingga hibah Rp50 miliar setiap tahun. Karena itu, Dadang menilai bantuan alsintan aspirasi Rajiv akan mempercepat modernisasi pertanian.
Namun ia mengingatkan kelompok tani agar menggunakan alat secara kolektif.
“Jangan ada alsintan yang dikuasai satu orang. Seluruh anggota Gapoktan harus ikut memanfaatkan. Atur pemakaian dan pemeliharaan bersama,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bupati Dadang menyebut produksi padi Kabupaten Bandung mencapai 328 ribu ton per tahun. Jumlah itu lebih tinggi dibanding kebutuhan program makan bergizi (MBG) nasional sekitar 50 ribu ton.
“Artinya, kita surplus. Ketahanan pangan Kabupaten Bandung terjamin. Kolaborasi TNI-Polri juga luar biasa, bahkan mereka ikut mengembangkan pertanian jagung,” ujarnya.
Selain itu, ia berharap setiap kelompok tani menjadi anggota koperasi desa. Dengan begitu, koperasi dapat berperan sebagai offtaker sekaligus penyangga harga.
“Kalau ada kendala harga, koordinasikan dengan Bulog. Jangan berutang ke rentenir. Pemerintah sudah menyiapkan pinjaman bergulir tanpa bunga dan jaminan,” jelasnya.
Rajiv menegaskan bantuan alsintan harus benar-benar dipakai untuk meningkatkan produksi.
“Alsintan ini bentuk keseriusan saya sebagai anggota Komisi IV. Jangan diperjualbelikan atau disewakan. Saya tahu kondisi di lapangan, tolong manfaatkan dengan benar,” ujarnya.
Ia menambahkan, peningkatan hasil panen akan memacu hadirnya bantuan baru di tahun berikutnya.
“Kalau panen meningkat, kita tambah bantuan lagi. Saya ingin alat ini bermanfaat bagi petani, bukan individu. Petani harus sejahtera,” tegasnya.
Rajiv juga sempat menyelipkan pujian kepada Bupati Bandung.
“Tadi saya lihat sambutannya, auranya Pak Bupati sudah seperti Gubernur,” ucapnya sambil tersenyum.
Ketua Gapoktan Padasuka, Iim Ibrahim, memaparkan kondisi pertanian di wilayahnya.
“Desa Rancaekek Kulon memiliki 285 hektare sawah. Dari total 28 ribu hektare sawah Kabupaten Bandung, sekitar 3 ribu hektare berada di Kecamatan Rancaekek,” jelasnya.
Ia melanjutkan, musim tanam lalu, Kecamatan Rancaekek berhasil menyerap gabah hingga 2 ribu ton. Selain itu, Gapoktan Padasuka juga aktif dalam program pangan murah.
“Kesuksesan Gapoktan Padasuka berkat dukungan penyuluh, BPP, dan dinas pertanian di berbagai tingkatan. Kami berterima kasih atas perhatian pemerintah dan aspirasi Pak Rajiv,” tegasnya.
Ketua Pemuda Tani Kabupaten Bandung, Luthfian Kurniansyah, juga memberikan apresiasi.
“Alhamdulillah acara berjalan lancar. Terima kasih kepada Bapak Bupati dan Pak Rajiv. Mudah-mudahan petani makin sukses, jaya, dan bedas,” katanya.
Sementara itu, tokoh tani Rancaekek, Ir. Ayi Sopian, menilai alsintan dapat menjadi solusi nyata.
“Terima kasih kepada Pak Rajiv. Semoga alat ini meningkatkan hasil padi di Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Ketua UPJA Ibun Bangkit, Naya Narayana, merasa terbantu dengan adanya bantuan traktor.
“Atas nama UPJA, saya mengucapkan terima kasih kepada Kang Rajiv dan Pak Bupati. Bantuan ini sangat berarti,” ungkapnya.
Di sisi lain, Asep Wawan, petani dari Solokan Jeruk, mengaku terbantu dengan hand sprayer.
“Alhamdulillah saya dapat lima unit sprayer. Alat ini sangat memudahkan penyemprotan sawah,” jelasnya.
Rangkaian testimoni itu memperlihatkan bahwa panen raya lebih dari sekadar panen. Dengan demikian, acara ini menjadi momentum membangun pertanian modern yang lebih efisien.
Rajiv menutup pesannya dengan tegas.
“Petani adalah pahlawan pangan. Aspirasi ini untuk mereka. Kita harus pastikan mereka sejahtera,” ujarnya.
Acara kemudian berakhir dengan doa bersama. Semua pihak berkomitmen menjaga pertanian sebagai fondasi ketahanan pangan sekaligus kemandirian bangsa.