Jakarta, Info Burinyay – Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) bersama Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia terus memperkuat kolaborasi menuju Hari Ekonomi Kreatif Nasional (HEKRAFNAS). Perayaan ini akan berlangsung serentak pada 24 Oktober 2025 di seluruh Indonesia. Karena itu, momentum ini menjadi ajang penting untuk memperkuat semangat pelaku ekonomi kreatif di berbagai daerah.
Acara Road to HEKRAFNAS yang digelar di Creative Zone Dukuh Atas, Jakarta, berlangsung penuh semangat. Sejak awal, peserta menunjukkan antusias tinggi. Mereka tidak hanya berdiskusi, tetapi juga bertukar pengalaman dan membangun komitmen bersama untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional.
Salah satu tokoh yang paling menonjol adalah Kang Derry Ariyandi, Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi (Bakominfo) GEKRAFS. Ia hadir dengan semangat kuat untuk menggerakkan kolaborasi di berbagai sektor. Selain itu, Derry juga mendorong para pelaku kreatif agar berani berinovasi dan tidak ragu menembus pasar global.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua Umum GEKRAFS dan anggota DPR RI Kawendra Lukistian, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar, serta Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta Andhika Permana. Tak hanya itu, Andanu Prasetyo, Owner Tuku Coffee, juga hadir untuk berbagi kisah suksesnya dalam mengembangkan brand lokal.
Sementara itu, jajaran Komite HEKRAFNAS seperti Reza Artha, Noval Abuzard, dan Faizal Hermiansyah menegaskan pentingnya strategi bersama agar ekonomi kreatif tumbuh lebih cepat.
Menurut Derry, ekonomi kreatif kini menjadi tulang punggung baru bagi perekonomian bangsa. Ia menjelaskan bahwa kreativitas mampu membuka peluang usaha, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi daerah.
“Kreativitas adalah energi yang tak pernah habis. Dari ide sederhana, bisa lahir nilai ekonomi besar,” ujarnya penuh keyakinan.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa HEKRAFNAS bukan hanya acara tahunan. Sebaliknya, momen ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat jaringan antar pelaku kreatif di seluruh Indonesia. Karena itu, Derry mengajak semua pihak untuk menjadikan kolaborasi sebagai budaya.
“Kita harus bergerak bersama. Kolaborasi menjadi kunci untuk menghadirkan manfaat ekonomi yang lebih luas,” katanya.
Selain memperkuat jaringan, GEKRAFS juga menyiapkan program Oktober Kreasi sebagai rangkaian menuju HEKRAFNAS 2025. Melalui kegiatan ini, pelaku ekonomi kreatif dari berbagai daerah dapat menampilkan karya terbaik mereka. Di sisi lain, masyarakat pun bisa mengenal lebih dekat potensi industri kreatif lokal yang terus berkembang.
Tidak berhenti di situ, GEKRAFS bersama BRI dan Kemenparekraf meluncurkan BRIxGEKRAFS Pekan Belanja Ekraf Nasional. Program tersebut akan berlangsung di 20 kota pada 24–31 Oktober 2025. Dengan adanya kegiatan ini, pelaku usaha kreatif dapat memperluas pasar sekaligus meningkatkan omzet penjualan.
Meski tantangan masih banyak, Derry optimistis sektor kreatif akan terus tumbuh. Menurutnya, dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, pelaku industri, dan komunitas, ekonomi kreatif bisa menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung karya anak bangsa.
“Mulailah dari hal kecil. Beli produk lokal, gunakan karya anak negeri, dan bantu promosikan di lingkungan kita. Dari situ, ekonomi kreatif akan bergerak maju,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, Derry menyampaikan pesan optimistis. “Bismillah, ini saatnya ekonomi kreatif menjadi fondasi masa depan Indonesia. Dengan kolaborasi dan keberanian, kita bisa menciptakan perubahan besar,” pungkasnya.