Kegiatan Masyarakat

Bentangan Kain Merah Putih Sepanjang 3 Kilometer di Solokan Jeruk: Simbol Persatuan Warga Menyambut HUT ke-80 RI

Solokan Jeruk, Info Burinyay – Warga Desa Solokan Jeruk, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia dengan membentangkan kain merah putih sepanjang 3 kilometer. Kain ini membentang dari Sasak Besi Kampung Rancalongong hingga Kampung Sasak Eri, melibatkan sejumlah RW sepanjang jalur tersebut.

Kegiatan ini menarik perhatian publik karena panjang bendera dan partisipasi aktif warga lintas RW. RW 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, dan 13 bekerja sama dengan semangat gotong royong. Momentum ini menunjukkan rasa cinta tanah air dan kebersamaan warga Desa Solokan Jeruk.

Penjabat Kepala Desa Solokan Jeruk, Pipin Zaenal Aripin, S.Ip, M.Si, menjelaskan bahwa H. Cucun Ahmad Syamsurijal dan Bupati Bandung Dadang Supriatna mencetuskan ide pembentangan kain merah putih sepanjang 3 kilometer. Pipin menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat persatuan warga dan memberikan warna baru dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI.

“Pak H. Cucun Ahmad Syamsurijal dan Bupati Dadang Supriatna mengusulkan pembentangan kain merah putih. Panjangnya 3 kilometer dari Ranca Longong sampai Sasak Eri. Kami ingin menyatukan warga agar terjalin kerukunan antar RW. Kita semua satu nusa, satu bangsa,” ujar Pipin.

Dengan begitu, kegiatan ini bukan sekadar seremonial. Warga membentangkan bendera untuk menunjukkan persaudaraan dan mempererat silaturahmi antarwilayah.

Kharisma, tokoh masyarakat Solokan Jeruk, menegaskan bahwa bentangan merah putih 3 kilometer melambangkan persatuan bangsa. Ia menyebut perayaan ini mewujudkan semangat “Bhinneka Tunggal Ika” dan mengingatkan generasi muda agar menjaga keutuhan bangsa.

“Bentangan merah putih sepanjang 3 km menyatukan kita. Bhineka Tunggal Ika mengingatkan bahwa Indonesia tidak bercerai-berai. Kita satu merah putih, satu bangsa, satu Indonesia,” katanya.

Simbol visual ini memudahkan masyarakat memahami pesan moral persatuan dan cinta tanah air.

Generasi muda juga menampilkan antusiasme tinggi. Muhamad Herdiana, siswa SMAN 1 Majalaya, menyatakan bangganya melihat kain merah putih terbentang sejauh mata memandang.

“Alhamdulillah, kain merah putih 3 km menandakan warga Solokan Jeruk sangat bersemangat merayakan 17 Agustus. Solokan Jeruk bersatu,” ujarnya.

Kehadiran pelajar menunjukkan bahwa semangat nasionalisme tetap hidup. Mereka membuktikan bahwa perayaan kemerdekaan tidak hanya dirasakan oleh orang tua, tetapi juga dihidupkan oleh generasi muda.

Pada tanggal 17 Agustus 2025, Desa Solokan Jeruk akan menggelar upacara dan puncak perayaan HUT RI ke-80. Pipin Zaenal Aripin mengimbau masyarakat untuk ikut mengabadikan momen detik-detik proklamasi.

“Masyarakat bisa mengabadikan detik-detik proklamasi. Tombol sirine akan kami pasang pukul 08.30. Saya juga mengimbau semua warga menjaga kekompakan. Kita satu nusa, satu bangsa, dan kita semua bersaudara,” jelas Pipin.

Himbauan ini menekankan pentingnya kesatuan dalam momen penting bangsa dan meningkatkan rasa memiliki terhadap simbol negara.

Inisiatif ini membanggakan warga Desa Solokan Jeruk dan menjadi inspirasi bagi kecamatan lain. Bentangan merah putih 3 km merupakan terobosan baru yang patut dicontoh.

Sejumlah tokoh menilai kegiatan ini mempererat persaudaraan antarwarga dan mempertegas identitas bangsa. Dengan semangat kolektif, desa lain bisa meniru ide kreatif merayakan HUT RI dengan cara bermakna.

Bentangan kain merah putih 3 km di Solokan Jeruk bukan hanya catatan sejarah lokal. Kegiatan ini menunjukkan persatuan bangsa secara nyata. Warga bergerak bersama untuk menyampaikan pesan persatuan dan cinta tanah air.

Momentum ini menegaskan bahwa gotong royong membuktikan kekuatan persatuan. Desa Solokan Jeruk berhasil menunjukkan bahwa persatuan Indonesia tetap kokoh, meskipun masyarakatnya beragam.

Bentangan bendera ini juga menjadi simbol harapan: semangat merah putih akan menyatukan setiap warga, dari desa hingga kota, dari barat hingga timur negeri.

HUT RI ke-80 di Solokan Jeruk meninggalkan kesan meriah sekaligus pesan moral mendalam: Indonesia akan tetap berdiri kokoh jika rakyat menjaga persatuan, persaudaraan, dan rasa kebersamaan.

Redaksi

sebagai redaksi/editor

Leave a Comment

Recent Posts

GP Ansor Jadi Motor Baru Ekonomi Rakyat, Cucun Ahmad Syamsurijal Beri Apresiasi

Soreang, Info Burinyay - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan, Gerakan Pemuda (GP)…

3 jam ago

Rumah Taruna Bimbing Siswa SMA Telkom Bandung Wujudkan Cita-Cita Masuk Sekolah Kedinasan

Bojongsoang, Info Burinyay – Ratusan orang tua siswa SMA Telkom Bandung memenuhi Gedung Damar Telkom…

3 jam ago

Pemdes Margaluyu Gaspol Optimalkan Bonus Panas Bumi, Infrastruktur Desa Makin Bedas

Pangalengan, Info Burinyay – Pemerintah Desa Margaluyu, Kecamatan Pangalengan, terus beraksi cepat memanfaatkan Program Bonus…

4 jam ago

PRIMA Gelar Aksi Nyata: Pemasangan Kawat Bronjong di Kampung Lamajang untuk Cegah Banjir

Dayeuhkolot, Info Burinyay - Puluhan anggota Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) turun langsung melaksanakan bakti sosial…

9 jam ago

Napak Tilas Hajat Huluwotan, Warga Mekarsari Rayakan Syukur atas Melimpahnya Air Gunung Geulis

Pasirjambu, Info Burinyay - Forkopimcam Pasirjambu, Kabupaten Bandung, menghadiri kegiatan Napak Tilas Hajat Huluwotan 2025…

9 jam ago

FWK Desak Pemerintah Prabowo Perbaiki Dunia Pendidikan Secara Menyeluruh

Jakarta, Info Burinyay — Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dinilai harus segera memperbaiki…

24 jam ago

This website uses cookies.