Soreang, Info Burinyay – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, memilih Kabupaten Bandung sebagai role model penerapan sistem merit dan manajemen talenta Aparatur Sipil Negara (ASN). Pemilihan ini terwujud melalui program Studi Tiru yang berlangsung awal Agustus 2025.
Kabupaten Bandung meraih pengakuan nasional setelah Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI menilai penerapan sistem merit di daerah tersebut dengan nilai 356. Capaian itu menempatkan Kabupaten Bandung pada kategori “Sangat Baik”. Pada tahun 2024, daerah ini bahkan berada di peringkat keempat terbaik nasional dalam sistem merit dan manajemen talenta ASN.
Keberhasilan ini menarik perhatian Pemkab Deli Serdang. Apalagi, Kabupaten Bandung baru memulai penerapan sistem merit dan manajemen talenta ASN pada 2021. Dalam waktu singkat, capaian mereka telah melampaui banyak daerah lain.
Bupati Deli Serdang, Asri Ludin Tambunan, memimpin langsung rombongan Studi Tiru. Ia membawa seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, dan lurah untuk belajar langsung dari Kabupaten Bandung.
“Terima kasih kepada Bapak Bupati Bandung, Dr. Dadang Supriatna, yang memberi kesempatan kepada kami untuk belajar langsung. Kabupaten Bandung berhasil menerapkan sistem merit dan menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia,” ujar Asri Ludin Tambunan dalam sambutannya.
Rombongan Pemkab Deli Serdang bertemu Bupati Bandung di Rumah Dinas Bupati Bandung, Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung. Pertemuan berlangsung akrab dan diwarnai diskusi mendalam tentang strategi pengelolaan ASN.
Asri menjelaskan bahwa rekomendasi belajar ke Kabupaten Bandung datang langsung dari BKN. “Saat saya bertanya soal sistem merit, BKN menyarankan kami datang ke sini. Kami tidak salah memilih guru, apalagi Bapak Dadang Supriatna juga menjabat Ketua Harian Apkasi,” ucapnya. Pernyataan itu memicu tepuk tangan meriah dari pejabat kedua daerah.
Kunjungan ini membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Bandung. Selain sistem merit, Pemkab Deli Serdang ingin mempelajari pengelolaan sampah, strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan pengembangan pariwisata bertaraf internasional.
Asri mengungkapkan kekagumannya terhadap keberhasilan Bupati Bandung yang mampu meningkatkan PAD dalam tiga tahun awal masa kepemimpinan. Kabupaten Bandung juga berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional dan Provinsi Jawa Barat.
“Kami menganggap ini sebagai langkah awal. Ke depan, kami ingin membangun kolaborasi berkelanjutan demi kemajuan daerah,” tegas Asri.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna atau Kang DS, memaparkan bahwa keberhasilan penerapan sistem merit dan manajemen talenta ASN berasal dari proses panjang dan konsisten.
Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Bandung mengadopsi sistem 9 box dalam manajemen talenta. Posisi tertinggi dalam sistem ini hanya dapat dicapai melalui peningkatan kualitas SDM yang berkelanjutan, bukan sekadar pelatihan singkat.
“Untuk menghadapi Indonesia Emas 2045, kita harus menyiapkan lima hal utama. Pertama, SDM yang profesional dan paham digitalisasi. Kedua, pemanfaatan Big Data. Ketiga, penguatan Research and Development. Keempat, institusi yang solid. Kelima, pengelolaan anggaran yang efektif,” terang Kang DS.
Ia menekankan bahwa penerapan sistem merit membuat rotasi dan mutasi ASN berjalan objektif dan transparan. Pemkab Bandung tidak lagi memerlukan open bidding karena penempatan pejabat mengikuti kinerja dan kompetensi masing-masing ASN.
Pertemuan ini menjadi langkah penting bagi transformasi manajemen ASN di Kabupaten Deli Serdang. Dengan meniru praktik terbaik Kabupaten Bandung, Pemkab Deli Serdang dapat mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik.
Kerja sama lintas daerah ini juga mencakup sektor lain. Bidang pengelolaan sampah diharapkan meningkatkan kebersihan lingkungan. Strategi optimalisasi PAD berpotensi memperkuat keuangan daerah. Sementara itu, pengembangan pariwisata dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Kedua bupati sepakat bahwa kolaborasi antarwilayah menjadi kunci keberhasilan pembangunan. Setiap daerah memiliki keunggulan yang dapat saling melengkapi dan memperkuat daya saing.
Baik Asri Ludin Tambunan maupun Kang DS menegaskan bahwa hubungan kerja sama ini akan terus berlanjut. Mereka merencanakan pertukaran informasi, pelatihan bersama, dan kunjungan balasan sebagai bagian dari agenda lanjutan.
Kang DS menutup pertemuan dengan pesan optimistis. “Peningkatan kualitas SDM adalah investasi jangka panjang. Dengan komitmen yang kuat, saya yakin Deli Serdang akan sukses menerapkan sistem merit,” ujarnya.
Melalui semangat saling belajar, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Bandung meneguhkan tekad untuk membangun tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, dan berdaya saing. Keberhasilan sistem merit menjadi pondasi bagi pelayanan publik yang prima dan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.