Info Burinyay
Pemerintahan DesaPeristiwa

Program Rutilahu Desa Patengan Libatkan Banyak Pihak, Bukti Nyata Sinergi Pentahelix

Program Rutilahu Desa Patengan Libatkan Banyak Pihak, Bukti Nyata Sinergi Pentahelix. (photo-red)

Rancabali, Info Burinyay – Empat rumah warga di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, kini berdiri lebih layak setelah menjalani program rehabilitasi rumah tidak layak huni (Rutilahu). Komunitas Bagong Mogok memimpin pelaksanaan program ini di bawah koordinasi Inspektur Inspektorat Kabupaten Bandung, H. Marlan Nirsyamsu, dengan pembinaan langsung dari Bupati Bandung, HM. Dadang Supriatna.

Kegiatan tersebut memperlihatkan kepedulian nyata dari berbagai pihak terhadap kondisi sosial masyarakat. Pemerintah Desa Patengan bersama pelaku usaha, komunitas, dan donatur bergotong royong memperbaiki tempat tinggal warga yang membutuhkan.

“Alhamdulillah, kami menerima bantuan rehab empat unit rumah melalui program Rutilahu. Pemerintah desa bekerja sama dengan Owner Dusun Strawberry, H. Uus, untuk melaksanakan kegiatan ini,” ujar Kepala Desa Patengan, Asep Kurniadi atau Amang Ester, Selasa (7/10/2025).

Amang Ester menjelaskan bahwa rencana awal hanya mencakup dua rumah. Namun, dukungan dari sektor wisata Dusun Strawberry melalui dana CSR memperluas cakupan menjadi empat rumah.

“Kami sangat bersyukur. Kolaborasi dengan sektor wisata menambah jumlah rumah yang bisa direnovasi, sehingga manfaat program terasa lebih luas,” katanya.

Pelaksanaan program berlangsung di RW 12 Walini. Tim membagi pekerjaan menjadi dua tahap, dengan masing-masing tahap mencakup dua rumah. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) memegang tanggung jawab teknis di lapangan, sementara pemerintah desa terus mengontrol progresnya.

“Kami turun langsung memastikan pekerjaan berjalan sesuai mekanisme. Saat ini progres sudah mencapai sekitar 85 persen, dan kami optimistis seluruh rumah segera selesai,” tegasnya.

Program serupa juga terus berkembang ke wilayah lain di Desa Patengan. Pemerintah desa bersama masyarakat menggerakkan kegiatan Rutilahu di RW 7 dan RW 8 Rancasuni dengan empat unit rumah, RW 3 Rancabali satu unit, RW 10 Cipanganten satu unit, RW 6 Rengganis tiga unit, serta RW 11 Rahayu dua unit.

“Sebagian rumah di RW 11 juga ditempati oleh karyawan perkebunan teh Rancabali yang ikut merasakan manfaatnya,” ungkap Amang Ester.

Dukungan dari perkebunan teh Rancabali turut mempercepat pelaksanaan program. Pihak perkebunan menyalurkan bantuan berupa kayu dan material bangunan.

“Bantuan material dari perkebunan sangat membantu. Kami jadi bisa mempercepat proses tanpa mengorbankan kualitas hasilnya,” ujar Kades dengan penuh apresiasi.

Melalui sinergi tersebut, Amang Ester mendorong seluruh pihak agar terus memperkuat kolaborasi dalam pembangunan desa. Ia menilai, pola pentahelix yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media mampu mempercepat penyelesaian persoalan sosial.

“Kami ingin seluruh elemen berperan aktif. Dengan gotong royong, persoalan rumah tidak layak huni di Rancabali bisa kita atasi bersama,” tuturnya.

Semangat kebersamaan itu kini menjadikan Desa Patengan sebagai contoh nyata keberhasilan kolaborasi lintas sektor. Program Rutilahu tidak hanya memperbaiki rumah warga, tetapi juga menumbuhkan rasa empati, solidaritas, dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.