Info Burinyay
Peristiwa

R. Lidiyawati: PUG Jadi Kunci Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga

R. Lidiyawati, SH., MH., Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dinas Dalduk Kabupaten Bandung (kiri) didampingi Ketua Pasi Kab. Bandung Hj. Rida Restuty Suryana, S.Pd., M.M.Pd., (kanan)-photo-denjaya

Baleendah, Info Burinyay – R. Lidiyawati, SH., MH., Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dinas Dalduk Kabupaten Bandung, menegaskan pentingnya Pengarusutamaan Gender (PUG) sebagai kunci pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan keluarga. Ia menyampaikan pandangannya saat menjadi narasumber pada Sosialisasi PUG yang berlangsung di Dapur Bupati, Jalan Terusan Bojong Soang No. 48, Baleendah, Kabupaten Bandung, Sabtu 20 September 2025.

Lidiyawati menjelaskan bahwa organisasi wanita akan berkembang lebih terarah jika menerapkan PUG dalam program kerjanya.

“Organisasi wanita bisa merasakan banyak manfaat saat mengimplementasikan PUG. Programnya lebih tepat sasaran, anggotanya lebih percaya diri, organisasinya semakin diakui pemerintah dan masyarakat, bahkan keluarganya ikut sejahtera,” ujarnya.

Ia menambahkan, kekuatan organisasi tidak hanya terlihat dari jumlah kegiatan, tetapi juga dari kualitas advokasi yang diberikan.

“Kalau organisasi rajin memberikan edukasi dan advokasi, masyarakat akan menilai keberadaannya penting. Dari situ lahir penghargaan dan kepercayaan yang lebih luas,” tegas Lidiyawati.

Sebagai transisi, ia menekankan bahwa kesetaraan gender bukan sekadar teori, tetapi kebutuhan nyata dalam pembangunan. Menurutnya, PUG bukan ajang siapa lebih unggul, melainkan usaha agar semua pihak punya hak setara.

“Kita harus memastikan perempuan dan laki-laki mendapat kesempatan yang sama untuk mengakses, berpartisipasi, mengendalikan, dan merasakan manfaat pembangunan,” jelasnya.

Untuk menjaga kesinambungan, Lidiyawati mendorong PASI di tingkat kecamatan agar menindaklanjuti hasil sosialisasi ini. Ia ingin peserta tidak berhenti pada pemahaman, tetapi segera menyampaikan kembali pesan PUG kepada masyarakat.

“Saya berharap PASI kecamatan segera mengimplementasikan apa yang mereka pelajari. Masyarakat perlu mendengar langsung bagaimana peran PUG membuat kehidupan lebih baik,” katanya.

Sosialisasi di Baleendah juga membuka ruang interaksi yang dinamis antara pemerintah dan organisasi wanita. Para peserta berdiskusi, bertukar pengalaman, dan menyampaikan tantangan yang mereka hadapi di daerah masing-masing. Transisi ini menghadirkan suasana kolaboratif yang memperkuat kesadaran bahwa PUG merupakan agenda bersama, bukan hanya milik pemerintah.

Lidiyawati menutup paparannya dengan pesan yang penuh motivasi. Menurutnya, keberhasilan pengarusutamaan gender tidak hanya dirasakan perempuan, melainkan juga keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.

“Kalau perempuan berdaya, keluarganya ikut maju, lingkungannya ikut berkembang, bahkan generasi berikutnya mendapat dampak positif. Itu alasan kenapa PUG harus kita jalankan bersama,” pungkasnya.

Dengan semangat kolaborasi, kegiatan sosialisasi PUG di Kabupaten Bandung ini memperlihatkan bahwa kesetaraan gender bisa menjadi motor penggerak pembangunan. Pemerintah dan organisasi wanita sepakat untuk terus mengawal agenda ini agar benar-benar hadir dalam setiap kebijakan, program, dan aktivitas di masyarakat.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.