Ciwidey, Info Burinyay — Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan, H. Sugianto, S.Ag., M.Si., memberikan apresiasi penuh terhadap acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Kampung Batu Kasur, Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, pada Selasa malam (1/10/2024).
Acara ini, selain menjadi momen sakral, juga dipadukan dengan pagelaran seni budaya wayang golek, yang dihadiri oleh ratusan warga. Kehadiran pasangan calon tersebut sekaligus menjadi bagian dari strategi untuk memperkenalkan mereka ke masyarakat luas.
H. Sugianto menyampaikan bahwa acara ini sudah dikonsolidasikan dengan baik sejak awal. Ia menambahkan bahwa pendekatan budaya dan religi ini dinilai penting untuk mendekatkan pasangan calon dengan warga setempat.
“Kegiatan ini tidak hanya menunjukkan kecintaan kita terhadap seni budaya lokal, tetapi juga menjadi sarana yang tepat untuk memperkenalkan pasangan Sahrul-Gun Gun ke tengah-tengah masyarakat,” ungkap Sugianto.
Lebih lanjut, acara tersebut merupakan inisiatif dari salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Bandung, H. eMTe, yang ingin mempererat silaturahmi antara pasangan calon dengan warga.
“Acara ini sangat luar biasa, terutama dari aspek religius dan seni budaya. Kehadiran masyarakat yang sangat antusias menunjukkan bahwa pendekatan seperti ini bisa diterima dengan baik. Kami berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di berbagai wilayah lain di Kabupaten Bandung,” tambahnya.
Selain dihadiri oleh tokoh masyarakat lokal, acara tersebut juga dihadiri oleh Anggota DPR RI, Dr. H. Dadang M. Naser, S.H., S.I.P., M.I. Pol. Dalam sambutannya, Dadang menekankan pentingnya pendekatan kebudayaan dalam proses pembangunan politik di Indonesia.
“Wayang golek ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi juga media yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan nilai-nilai kepemimpinan yang baik. Ini menjadi sarana komunikasi yang penting antara calon pemimpin dengan masyarakat,” ujar Dadang.
Selanjutnya, Dadang, yang pernah menjabat sebagai Bupati Bandung, menyatakan bahwa pendekatan budaya seperti yang dilakukan oleh pasangan Sahrul-Gun Gun merupakan strategi yang tepat untuk memenangkan hati masyarakat.
“Pasangan Sahrul-Gun Gun memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh pasangan lain. Sahrul membawa magnet dari dunia entertainment yang diterapkan dengan kejujuran dan ketulusan. Oleh karena itu, rakyat pasti bisa merasakan siapa yang jujur dan siapa yang tidak,” jelasnya.
Selain itu, menurutnya, kampanye melalui pendekatan budaya tidak hanya sekadar menghibur, tetapi juga mampu menyatukan masyarakat dalam satu kesatuan visi dan misi yang sama.
“Wayang golek ini melibatkan generasi muda calon maestro, seperti Yogaswara Sunandar Sunarya dari keluarga besar Giri Harja. Ini adalah bukti nyata bahwa budaya lokal harus terus dilestarikan. Dengan cara ini, wayang golek juga menjadi media untuk mendidik generasi muda tentang nilai-nilai kepemimpinan dan kebangsaan,” tambah Dadang.
Acara yang dimulai pada sore hari ini diawali dengan tausiyah dari Kiai Haji Salimul Afif, seorang penceramah ternama di wilayah Bandung. Dalam tausiyahnya, Salimul menekankan pentingnya memilih pemimpin yang berintegritas serta mampu membawa kemajuan bagi daerah.
“Memilih pemimpin bukan hanya soal figur, tetapi juga bagaimana ia mampu menjadi teladan dan menjalankan amanah dengan baik,” tegasnya. Tausiyah tersebut mendapat respons positif dari para hadirin yang memadati lokasi acara.
Setelah tausiyah selesai, acara dilanjutkan dengan pagelaran wayang golek yang dibawakan oleh Yogaswara Sunandar Sunarya. Penampilan dalang muda dari keluarga besar Giri Harja ini memukau para penonton. Cerita yang dibawakan sarat dengan pesan moral serta mengandung nilai-nilai religius yang relevan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
H. Sugianto menegaskan bahwa kegiatan seni budaya seperti ini akan terus dilakukan sebagai bagian dari strategi kampanye yang mengutamakan pendekatan kebudayaan dan kearifan lokal.
“Kami ingin memperkenalkan pasangan Sahrul-Gun Gun dengan cara-cara yang sesuai dengan budaya masyarakat di Kabupaten Bandung. Dengan demikian, pesan-pesan pembangunan dan visi-misi mereka dapat tersampaikan dengan lebih efektif,” jelas Sugianto.
Di sisi lain, Dr. Dadang M. Naser menyoroti bahwa pembangunan politik di Kabupaten Bandung harus mengutamakan prinsip Sabilulungan, yang menekankan koordinasi dan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan.
“Pentahelix, yang melibatkan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media, harus diterapkan dalam konteks pembangunan politik di Kabupaten Bandung. Dengan cara ini, kita perlu membangun komunikasi lintas sektor agar pembangunan bisa berjalan dengan optimal dan tidak terjebak dalam ego sektoral,” tegas Dadang.
Lebih lanjut, Dadang menekankan bahwa fraksi-fraksi di DPR RI harus memperbanyak rapat lintas komisi untuk mengatasi permasalahan yang bersifat multidimensi.
“Rapat lintas komisi harus lebih sering dilakukan. Jangan hanya terpaku pada komisi masing-masing. Kita harus melihat kepentingan masyarakat secara keseluruhan agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar bermanfaat bagi rakyat,” ujarnya.
Acara ini diakhiri dengan silaturahmi dan ramah tamah antara pasangan Sahrul-Gun Gun dengan warga yang hadir. Pasangan Sahrul-Gun Gun berharap dapat lebih memahami aspirasi masyarakat serta menguatkan dukungan dari berbagai elemen di Kabupaten Bandung.
Dengan komitmen yang kuat, mereka siap menjaga amanah dari masyarakat dengan menjalankan visi dan misi yang telah dicanangkan demi terwujudnya pembangunan yang berkeadilan serta berkelanjutan di Kabupaten Bandung.