Kab. Bandung, Info Burinyay – Pemprov Jabar terus bergerak untuk menangani masalah sampah di Cekungan Bandung atau wilayah Bandung Raya. Langkah ini diambil karena TPAS Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat telah penuh. Akibatnya, Pemprov Jabar menerapkan pembatasan kuota pembuangan sampah ke TPAS tersebut.
Pada Sabtu malam (5/10/2024), pertemuan penting berlangsung di Gedung Sate Bandung. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jabar bertemu dengan Kepala DLH Kabupaten/Kota se-Bandung Raya. Mereka membahas strategi pengelolaan sampah dalam rapat teknis yang berlangsung pada Rabu (2/10/2024).
Keesokan harinya, Kamis (3/10/2024), Pemprov Jabar menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan Bupati dan Wali Kota se-Bandung Raya. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar memimpin pertemuan tersebut. Rapat ini menghasilkan komitmen dari setiap daerah untuk mengurangi sampah secara progresif.
Tindakan Cepat Kabupaten Bandung
Pemkab Bandung segera menindaklanjuti hasil rakor. Pada Jumat (4/10/2024), Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kawaludin mengadakan rapat teknis dengan Kepala DLH Asep Kusumah dan para camat se-Kabupaten Bandung. Mereka sepakat untuk mempercepat pengurangan sampah di rumah tangga.
“Kami ingin masyarakat lebih aktif mengurangi sampah rumah tangga,” ujar Asep Kusumah. Strategi ini mewajibkan setiap rumah tangga membuat dua lubang cerdas organik (LCO) dan bergabung dengan bank sampah untuk menangani sampah anorganik.
Sosialisasi Hingga ke Desa
Asep menegaskan bahwa hasil rapat akan disampaikan kepada kepala desa dan lurah mulai Sabtu (5/10/2024). Para camat diminta memastikan bahwa sosialisasi ini menjangkau seluruh RW di wilayah mereka. Fokus utama adalah memastikan warga memilah sampah, bergabung dengan bank sampah, dan mengolah sampah organik.
“Kami ingin mengukur kemajuan dengan indikator yang jelas,” kata Asep. Setiap camat dan kepala desa perlu melaporkan perkembangan implementasi program ini.
Peluncuran Program Zero Food Waste
Pada tanggal 7 Oktober 2024, Pemkab Bandung meluncurkan program zero food waste di seluruh wilayah. Program ini mengajak warga untuk menerapkan konsep reuse makanan, agar tidak ada makanan yang terbuang. Asep berharap program ini dapat menjadi gaya hidup baru bagi masyarakat.
“Kami mengajak semua pihak untuk mendukung gaya hidup zero food waste,” ujar Asep. Dia menekankan pentingnya peran keluarga dalam mengurangi limbah makanan di rumah.
Monitoring dan Laporan Berkala
Pemkab Bandung membentuk tim monitoring untuk memantau keberhasilan program ini. Setiap hasil kegiatan akan dilaporkan secara berjenjang kepada Bupati Bandung. Para camat bertanggung jawab untuk memastikan setiap RW mengikuti langkah pengurangan sampah.
Ajakan kepada Masyarakat
Asep mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam mengelola sampah. “Mari kita bersama-sama kurangi sampah mulai dari rumah,” katanya. Dia yakin, sinergi antara pemerintah dan masyarakat akan mempercepat penyelesaian masalah sampah di wilayah Bandung Raya.
Pemprov Jabar menunjukkan komitmennya dalam menangani sampah di Bandung Raya. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, mereka optimis dapat mengurangi sampah secara signifikan. Pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga semua warga.