Bandung, Info Burinyay – Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Erwan Setiawan, SE, menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal dan reformasi di sektor pendidikan dalam upaya membangun Jawa Barat yang lebih baik. Hal ini disampaikan Erwan dalam dialog “Braga Spesial Pilkada 2024” yang berlangsung di Studio 1 TVRI Jawa Barat, Kota Bandung.
Erwan mengungkapkan bahwa perkembangan modernisasi yang begitu pesat tidak boleh menjadi ancaman bagi budaya lokal. “Kita harus kreatif dalam mempertahankan budaya lokal dan menjadikannya bagian dari modernisasi,” ujarnya. Salah satu upaya yang diusulkan Erwan adalah pembangunan teater budaya lokal di berbagai tempat di Jawa Barat, yang bertujuan untuk mempertontonkan seni tradisional secara berkesinambungan.
Menurut Erwan, upaya ini dapat menjadikan modernisasi sebagai media promosi budaya lokal, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengetahui kapan dan di mana pagelaran budaya tradisional berlangsung. “Budaya lokal kita harus dipromosikan dengan cara yang relevan, tanpa tergerus oleh modernisasi. Justru modernisasi bisa menjadi wadah promosi yang efektif,” jelas Erwan.
Inspirasi dari Jepang: Integrasi Budaya dan Modernisasi
Erwan juga menyoroti pentingnya belajar dari negara lain yang sukses mengintegrasikan budaya dan modernisasi, salah satunya adalah Jepang. “Jepang merupakan contoh nyata bagaimana modernisasi dapat berjalan beriringan dengan pelestarian budaya tradisional,” ungkap Erwan. Ia menyebut etos kerja, tata krama, dan nilai harmoni di Jepang yang tetap selaras dengan inovasi teknologi sebagai inspirasi yang bisa diterapkan di Jawa Barat.
Menurutnya, kemajuan teknologi tidak harus bertentangan dengan budaya lokal, justru keduanya bisa saling melengkapi. “Kita harus bisa memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan budaya kita, bukan malah membiarkan budaya kita tergeser olehnya,” tambah Erwan.
Fokus pada Pengembangan Ekonomi Daerah
Selain budaya, Erwan juga menyoroti pentingnya pengembangan ekonomi daerah, terutama melalui kolaborasi dengan pemerintah. Ia menyoroti bagaimana desa-desa di Jawa Barat, khususnya melalui program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), memiliki potensi besar untuk berkembang. Namun, kendala utama yang dihadapi adalah masalah pengemasan dan pemasaran produk lokal.
“Produk lokal kita sudah memiliki kualitas yang baik, namun dari segi pengemasan dan pemasaran masih kurang. Ini yang perlu kita benahi,” ungkap Erwan. Menurutnya, banyak produk lokal yang siap untuk dipasarkan, tetapi tidak dapat bersaing di pasar ekspor karena pengemasan yang kurang menarik.
Erwan berkomitmen untuk memberikan pelatihan kepada pelaku usaha desa dalam hal pengemasan dan pemasaran agar produk lokal dapat bersaing di pasar global. “Pemerintah perlu turun tangan memberikan solusi konkrit, termasuk dalam hal pemasaran produk lokal. Kita punya potensi besar, tapi perlu didukung dengan strategi pemasaran yang tepat,” tegasnya.
Reformasi Pendidikan di Jawa Barat
Erwan juga menyoroti ketidakseimbangan antara jumlah lulusan SD dan ketersediaan bangku di SMP serta SMA di Jawa Barat. “Saat ini, kita melihat ada ketidakseimbangan yang signifikan antara jumlah lulusan SD dan bangku yang tersedia di SMP,” jelasnya. Sebagai contoh, Erwan menyebutkan bahwa dari 100.000 lulusan SD, hanya tersedia 70.000 bangku di SMP. Sementara itu, lulusan SMP yang berjumlah 70.000 hanya disediakan 50.000 bangku di SMA.
“Ini adalah masalah serius yang perlu segera kita atasi. Pendidikan adalah kunci masa depan, dan kita harus memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk melanjutkan pendidikan,” tambahnya. Erwan berkomitmen untuk memperbaiki sistem pendidikan di Jawa Barat agar jumlah bangku yang tersedia di SMP dan SMA seimbang dengan jumlah lulusan.
Menurutnya, pendidikan yang merata akan mengurangi angka putus sekolah dan memberikan kepastian bagi para siswa dan orang tua bahwa anak-anak mereka akan mendapatkan pendidikan yang layak. “Kami akan memastikan bahwa lulusan SD, SMP, dan SMA semuanya mendapat tempat yang layak di sekolah-sekolah yang tersedia,” ujar Erwan.
Ajakan Berpolitik Santun di Masa Kampanye
Di akhir dialog, Erwan mengajak seluruh masyarakat Jawa Barat untuk tetap menjaga persatuan dan kesantunan selama masa kampanye Pilkada 2024. “Mari kita berpolitik dengan santun, jangan saling menyerang karena pada akhirnya kita semua adalah saudara,” pesan Erwan.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang memiliki visi dan misi yang jelas serta dapat direalisasikan. “Pilihlah pemimpin yang realistis, yang janji-janji politiknya bisa dilaksanakan, bukan hanya sekadar retorika,” tuturnya.
Erwan, yang merupakan calon wakil gubernur nomor urut 4, menyatakan bahwa bersama pasangannya, Kang Dedi, ia akan fokus pada program-program yang sesuai dengan anggaran APBD Jawa Barat. “Kami sudah menghitung kemampuan APBD, dan semua program kami sudah disesuaikan dengan anggaran yang ada, sehingga bisa direalisasikan dalam lima tahun ke depan,” tegasnya.
Dengan demikian, Erwan Setiawan menawarkan visi Jawa Barat yang tidak hanya maju dari sisi ekonomi dan pendidikan, tetapi juga tetap memelihara dan mempromosikan budaya lokal sebagai bagian integral dari kemajuan provinsi tersebut.