Info Burinyay
Pendidikan

Bijak dan Cerdas Bermedia Sosial: Kolaborasi Jabar Saber Hoaks dan Skye Digipreneur

Bijak dan Cerdas Bermedia Sosial: Kolaborasi Jabar Saber Hoaks dan Skye Digipreneur, Selasa, 04 Desember 2024

Rancaekek, Info Burinyay SMP dan SMK Skye Digipreneur mengadakan kegiatan edukatif bertema “Milarian Fakta” (Menggali Literasi dan Menemukan Fakta). Acara ini berlangsung di Ballroom Lantai 3 Skye Digipreneur, Jalan Walini No. 24, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Diskominfo Jabar dan Jabar Saber Hoaks bekerja sama untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya bermedia sosial secara bijak kepada generasi muda.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang kompeten, seperti Alfianto Yustinova, SE., Ketua Jabar Saber Hoaks; R. Tommy Sutami, SH., Koordinator Cek Fakta Jabar Saber Hoaks; Adv. Agus Gandara, SH., M.H., M.Pd., CEO Skye Digipreneur, serta Adv. Asep Risnandar., S.Ip., SH., MH., CEO SMK Skye Digipreuneur. Mereka memberikan pengetahuan mendalam tentang literasi digital dan bahayanya informasi yang tidak diverifikasi.

Membentuk Generasi Muda yang Berdaya

Ketua Jabar Saber Hoaks, Alfianto Yustinova, memulai dengan menyampaikan apresiasinya terhadap semangat siswa-siswi Skye Digipreneur. Menurutnya, siswa memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan di masyarakat.

“Kami ingin siswa di sini menyebarkan literasi digital kepada keluarga dan lingkungan mereka. Hal ini penting agar mereka tidak mudah terprovokasi oleh berita palsu atau terjebak dalam penipuan daring,” jelas Alfianto.

Ia juga mengingatkan siswa untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya. “Saring semua informasi sebelum membagikannya. Selalu cek dan ricek agar tidak salah langkah,” tambahnya.

Dengan memahami literasi digital, siswa dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh hoaks. Upaya ini sangat relevan, terutama di era ketika informasi mudah tersebar secara luas dan cepat.

Generasi Z: Aset Masa Depan Digital

R. Tommy Sutami, SH., Koordinator Cek Fakta Jabar Saber Hoaks, mengungkapkan kekagumannya terhadap antusiasme siswa Skye Digipreneur. Ia melihat bahwa generasi Z, yang lahir di era teknologi, memiliki pemahaman yang baik tentang media digital.

“Siswa di sini sangat aktif selama kegiatan berlangsung. Mereka juga sadar bahwa apa pun yang mereka unggah di media sosial akan meninggalkan jejak digital,” ujarnya.

Menurut Tommy, generasi Z perlu memanfaatkan keunggulan mereka dalam teknologi untuk tujuan yang positif. Ia mengingatkan bahwa bijak dalam bermedia sosial adalah keharusan.

“Pastikan setiap unggahan mencerminkan tanggung jawab. Pikirkan dampaknya sebelum menekan tombol ‘unggah’,” katanya dengan tegas.

Diskusi interaktif selama acara memperlihatkan pemahaman siswa yang semakin baik tentang literasi digital. Mereka juga mulai memahami risiko yang muncul jika informasi di media sosial digunakan tanpa kehati-hatian.

Baca Juga
Wakil Bupati Bandung Berikan Materi Peningkatan Jiwa Entrepreneurship di UIN Cibiru

Peran Skye Digipreneur dalam Membangun Literasi Digital

CEO Skye Digipreneur, Adv. Agus Gandara, SH., M.H., M.Pd., menyampaikan rasa terima kasih kepada Diskominfo Jabar dan Jabar Saber Hoaks atas kolaborasi yang terjalin. Ia menyebut bahwa literasi digital menjadi elemen penting dalam membentuk karakter siswa.

“Kami berharap siswa tidak hanya memahami risiko berita hoaks, tetapi juga mampu mencegah penyebarannya. Dengan begitu, mereka dapat terhindar dari konsekuensi hukum yang sering muncul akibat penyalahgunaan media sosial,” jelas Agus Gandara.

Ia juga mendorong siswa untuk menjadi contoh yang baik bagi lingkungannya. Menurutnya, generasi muda harus mampu menciptakan ruang digital yang lebih sehat dan bebas dari hoaks.

“Kami percaya bahwa siswa Skye Digipreneur memiliki kapasitas untuk menjadi pionir dalam literasi digital. Mereka bisa memulai perubahan dari lingkungannya sendiri,” tambahnya.

Menekankan Pentingnya “Milarian Fakta”

Tema “Milarian Fakta” tidak hanya mengedepankan kemampuan mencari informasi yang benar, tetapi juga mengajarkan sikap kritis dalam bermedia sosial. Kegiatan ini memberikan siswa pemahaman baru tentang cara memverifikasi informasi sebelum membagikannya kepada orang lain.

Para narasumber menggunakan pendekatan interaktif untuk menjelaskan materi. Siswa diajak berdiskusi dan berbagi pengalaman mereka terkait dunia digital. Proses ini membuat mereka lebih mudah memahami pentingnya menjaga jejak digital dan memfilter informasi.

Salah satu siswa menyatakan bahwa acara ini membuka wawasan mereka tentang bagaimana media sosial bisa menjadi alat yang positif jika digunakan dengan benar. Mereka juga mulai menyadari bahwa berita palsu seringkali dimanfaatkan untuk menyesatkan orang banyak.

Membangun Kesadaran dalam Bermedia Sosial

Di akhir acara, pihak penyelenggara menegaskan bahwa generasi muda memegang peranan penting dalam menyebarkan literasi digital. Mereka berharap siswa mampu membawa perubahan di masyarakat, baik melalui edukasi langsung maupun melalui media sosial.

“Kita harus bersama-sama menciptakan lingkungan digital yang lebih positif,” kata salah satu narasumber. Edukasi seperti ini dianggap sebagai langkah awal untuk membentuk generasi yang tidak hanya paham teknologi, tetapi juga bijak dalam menggunakannya.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan komunitas dapat membawa dampak positif yang signifikan. Dengan semangat dan antusiasme siswa Skye Digipreneur, perubahan ke arah yang lebih baik tampak semakin nyata.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.