Rancaekek, Info Burinyay – Wakil Bupati Bandung, Ali Syakieb, membuka kerja sama pendidikan dan pelatihan bahasa Jepang antara Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bandung dengan SO LPK Sekai Mustika. Acara berlangsung di Aula SO LPK Sekai Mustika, Jalan Talun Rancakendal No. 56, Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Sejumlah pejabat hadir, termasuk Perwakilan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran RI, Hard Frangkly Merentek, S.Sos, dan Hasanuddin. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung, Drs. H. Rukmana, M.Si, serta Komisaris Utama BPR Kertaraharja, H. Idat Mustari, SH, MH, juga turut menyaksikan peresmian kerja sama ini. Forkopincam Kecamatan Rancaekek, Kepala Desa Jelegong, Anen Rumdani, serta tokoh pemuda dan masyarakat turut serta.
Ali Syakieb menegaskan pentingnya program ini dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja Kabupaten Bandung yang akan berangkat ke Jepang. Saat ini, sekitar 400 tenaga kerja berangkat ke Jepang dan 100 ke Korea. Namun, kebutuhan tenaga kerja di Jepang jauh lebih besar, mencapai 1.200 orang per tahun.
“Kami sudah berdiskusi dengan pihak LPK Sekai Mustika. Kebutuhan tenaga kerja di Jepang masih tinggi. Saat ini, kita baru memenuhi 500 orang. Ke depan, kami akan berkoordinasi dengan Bupati dan Kepala Disnaker agar kuota ini meningkat,” kata Ali Syakieb.
Ia menyoroti bahwa pelatihan tidak hanya berfokus pada bahasa Jepang, tetapi juga pembentukan mental, visi, dan etos kerja. Menurutnya, etos kerja Jepang luar biasa. Melalui pelatihan ini, tenaga kerja asal Kabupaten Bandung diharapkan dapat mengharumkan nama Indonesia.
Selain itu, ia menekankan upaya mengurangi pengangguran. Pemerintah daerah tidak hanya menyediakan lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan kualitas SDM. Salah satu program unggulan adalah pinjaman bergulir tanpa bunga dan jaminan. Anggaran yang sebelumnya Rp70 miliar akan meningkat menjadi Rp100 miliar. Program ini bertujuan mencetak 50.000 wirausaha muda di Kabupaten Bandung.
“Kami tidak hanya menyediakan modal, tetapi juga berbagai pelatihan. Untuk tenaga migran ada pelatihan di LPK. Bagi yang ingin berwirausaha, tersedia pelatihan MUA dan digitalisasi. Jika ingin memanfaatkan pinjaman bergulir ini, cukup datang ke kantor BPR Kertaraharja. Prosedurnya sederhana, dan insya Allah bisa mendapatkan modal usaha,” tambahnya.
CEO SO LPK Sekai Mustika, H. Indra Mustika, S.Pd., mengapresiasi kehadiran Wakil Bupati Bandung dan pejabat terkait. Ia berharap dukungan pemerintah daerah dapat meningkatkan semangat peserta pelatihan.
“Alhamdulillah, dengan motivasi dari Pak Wakil Bupati dan Pak Kadisnaker, semangat anak-anak peserta program Disnaker semakin tinggi. Beberapa peserta yang baru belajar dua minggu sudah lulus seleksi. Delapan orang telah diberangkatkan. Bulan depan, kami akan mengadakan sesi wawancara bagi peserta lainnya,” kata H. Indra Mustika.
Ia menjelaskan bahwa Jepang membutuhkan 1.200 tenaga kerja per tahun. Namun, Disnaker Kabupaten Bandung baru menyediakan kuota 200 orang. SO LPK Sekai Mustika secara mandiri mengusahakan 1.000 kuota tambahan melalui jalur reguler. Ia berharap pemerintah daerah dapat meningkatkan dukungan agar lebih banyak tenaga kerja dari Kabupaten Bandung bisa berangkat ke Jepang.
“Antusiasme masyarakat Kabupaten Bandung sangat tinggi. Kami berharap pemerintah daerah bisa meningkatkan kuota agar dari 500 peserta saat ini, jumlahnya bisa bertambah menjadi 1.000 orang,” harapnya.
Kerja sama ini membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat Kabupaten Bandung untuk bekerja di Jepang. Program ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi daerah. Dengan dukungan pemerintah daerah dan berbagai pihak, program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.