Soreang, Info Burinyay – Camat Pameungpeuk, Agus Hindar Ruswanto, S.STP., M.Si., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap peluncuran Program Cinta Desa. Ia juga memuji Aplikasi Whistle Blowing System (WBS) dan Simprodas yang menjadi bagian dari inovasi pengawasan keuangan desa.
Acara peluncuran berlangsung di Ballroom Grand Sunshine Resort & Convention, Kabupaten Bandung, pada Kamis, 8 Mei 2025. Kegiatan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari desa, kecamatan, hingga kabupaten.
Dalam wawancara bersama Info Burinyay, Agus menilai program ini sebagai langkah preventif. Menurutnya, sistem ini dapat mencegah penyimpangan anggaran di desa sejak dini.
“Inovasi ini membantu kepala desa agar lebih tenang dalam mengelola anggaran. Mereka mendapat pedoman yang jelas, sehingga tidak khawatir tersandung hukum,” ujar Agus.
Ia menambahkan bahwa kehadiran WBS dan Simprodas mempermudah komunikasi antara kecamatan dan desa. Selama ini, komunikasi tetap berjalan, namun waktu sering menjadi kendala.
“Kami tetap berkomunikasi, tapi karena kesibukan, waktunya terbatas. Aplikasi ini jadi solusi. Melalui sistem ini, informasi teknis bisa tetap tersampaikan,” jelasnya.
Agus juga menyampaikan bahwa Kecamatan Pameungpeuk menaungi enam desa. Desa-desa tersebut yaitu Bojongmanggu, Langonsari, Bojongkunci, Rajatunjung, Lancamoya, dan Sukasari.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa sistem ini bisa memperkuat transparansi. Aplikasi WBS memungkinkan laporan disampaikan langsung tanpa harus bertemu. Hal ini mendorong keterbukaan dalam pemerintahan desa.
Dengan adanya Simprodas, aparat desa dapat mencatat kegiatan secara sistematis. Masyarakat juga bisa memantau pelaksanaan program secara langsung.
“Simprodas membantu pelaporan dan dokumentasi. Masyarakat pun bisa mengakses informasi tentang realisasi anggaran dan kegiatan desa,” ungkapnya.
Agus berharap semua kepala desa di wilayahnya segera memanfaatkan sistem ini. Menurutnya, kehadiran teknologi informasi bisa menjadi pendorong kemajuan desa.
“Kami dorong seluruh desa segera gunakan aplikasi ini. Pemerintahan akan lebih tertib, dan laporan bisa tersaji tepat waktu,” katanya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya sinergi antara kecamatan dan desa. Dengan kerja sama yang kuat, setiap program pembangunan desa bisa berjalan maksimal.
“Kita harus jalan bersama. Kecamatan, desa, dan masyarakat harus satu arah. Inovasi ini jadi jembatan menuju pemerintahan desa yang transparan,” ujarnya.
Agus juga berharap sistem ini tidak berhenti di tahap peluncuran. Ia menginginkan adanya pelatihan dan pendampingan berkelanjutan bagi aparat desa.
“Saya harap, sistem ini terus dikawal. Kepala desa harus dibekali agar bisa menggunakan aplikasi dengan maksimal,” tandasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan pemanfaatan teknologi, Pemerintah Kecamatan Pameungpeuk siap mendukung tata kelola desa yang akuntabel dan transparan. Inovasi ini menjadi langkah awal menuju penguatan integritas di desa-desa Kabupaten Bandung.