Jatinangor, Info Burinyay – Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan pelatihan teknis bertema “Integritas dan Budaya Kerja” yang diikuti para kepala SMPN se-Kabupaten Bandung. Acara ini berlangsung di Hotel Puri Khatulistiwa, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, dan diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bandung.
“Saya bangga dan bersyukur pelatihan ini berlangsung sukses dan lancar. Ini adalah kesempatan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan serta memperkuat integritas dan budaya kerja di lingkungan pendidikan Pemkab Bandung,” kata Bupati Bandung.
Ia menambahkan, kepala sekolah sebagai pemimpin memiliki peran penting dalam menentukan arah dan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, penguatan integritas dan budaya kerja yang baik sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan produktif.
Sebagai bagian dari komitmen Pemerintahan Kabupaten Bandung terhadap peningkatan kualitas pendidikan, pemerintah telah menyusun beberapa program strategis. Salah satunya adalah program pengembangan kompetensi kepala sekolah dan guru. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para kepala sekolah dalam aspek manajerial, pedagogis, dan teknologi pendidikan.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, mengapresiasi para kepala sekolah yang telah keluar dari zona nyaman.
“Sebelum saya memimpin, masih banyak isu-isu yang berkeliaran. Namun hari ini, isu-isu tersebut sudah terhapus dan insya Allah akan lebih baik lagi di masa yang akan datang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bupati Bedas ini juga menekankan pentingnya integritas. Dulu, kepala sekolah sering merasa takut menghadapi wartawan terkait urusan BOS (bantuan operasional sekolah).
“Namun sekarang, perkembangan sudah membaik. Tidak ada lagi pungli-pungli di sekolah Kabupaten Bandung. Ini membuktikan integritas itu penting,” katanya.
Selain itu, Kang DS berharap setiap kepala sekolah membuat visi dan misi di sekolah masing-masing. Ia juga mendorong BKPSDM Kabupaten Bandung untuk bekerjasama dalam mendukung visi dan misi tersebut. Menurutnya, penghargaan atau reward diperlukan dalam konteks strategi dan pola kepemimpinan.
“Kepemimpinan yang saya harapkan adalah kepemimpinan servant leadership (pemimpin sebagai pelayan). Dalam servant leadership, ada leadership transformasional dan leadership transaksional,” jelasnya.
Pemimpinan transformasional, katanya, adalah pemimpin yang memberikan motivasi kepada bawahannya untuk bekerja secara maksimal dalam mencapai tujuan. Sebaliknya, kepemimpinan transaksional adalah pemimpin yang membimbing dan memotivasi pengikutnya dengan memberikan penghargaan atas hasil kerja mereka.
BKPSDM juga memiliki kewenangan dalam menentukan dan memberikan reward dan punishment bukan hanya kepada para kepala sekolah, tetapi juga kepada seluruh ASN Kabupaten Bandung.
Kang DS berharap dengan dilaksanakannya bimbingan teknis ini, yang berlangsung dari Rabu (31/7/2024) hingga Jumat (2/8/2024), para kepala sekolah dapat menerapkan ilmu yang diperoleh.
“Apalagi kondisi hari ini sudah berubah, dari yang tadinya manual dan konvensional, kini sudah mulai berubah, baik itu dalam konteks e-office maupun data lainnya. Ini sudah mulai ada perubahan,” katanya.
Ia juga berencana mengundang seluruh guru di Kabupaten Bandung untuk memutuskan apakah DHE (daftar hadir elektronik) perlu dikaji ulang atau disempurnakan. Kang DS berharap keputusan tersebut dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memotivasi guru-guru untuk lebih siap menghadapi tantangan digitalisasi.
Dengan semangat yang sama, Kang DS berharap anak-anak yang selesai sekolah memiliki ilmu yang bermanfaat. “Suatu kebanggaan bagi kepala sekolah dan guru apabila murid-murid kita bisa berhasil dan sukses. Mudah-mudahan pemikiran dan hati nurani kita masing-masing sama dalam memberikan yang terbaik untuk kemajuan Kabupaten Bandung yang lebih Bedas lagi,” pungkasnya.
Sumber : Humas Pemkab-Diskominfo Kab. Bandung