Soreang, Info Burinyay – Ribuan pencari kerja (pencaker) memenuhi Plaza Upakarti Soreang pada hari kedua Job Fair Spirit Bedas 2025. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bandung menggelar kegiatan ini selama dua hari, 1–2 Oktober 2025, dan berhasil menarik minat masyarakat dari berbagai wilayah.
Bupati Bandung, H. M. Dadang Supriatna, membuka acara secara resmi. Disnaker menghadirkan 37 perusahaan dan 3 lembaga pelatihan kerja (LPK) dengan menyediakan 1.200 lowongan kerja. Panitia menyiapkan 600 posisi per hari untuk para pencari kerja. Selain itu, pemerintah juga memberi ruang kepada UMKM agar bisa memamerkan produk lokal sekaligus memperluas jaringan usaha.
Kepala Bidang PTKIPK Disnaker Kabupaten Bandung, Asep Sukandar, S.T., M.Si., menegaskan bahwa partisipasi masyarakat sangat tinggi.
“Dengan adanya Job Fair ini, kita melihat masyarakat Kabupaten Bandung sangat antusias. Sejak hari pertama hingga hari kedua, lokasi penuh oleh pencari kerja. Program Bupati melalui Job Fair ini diadakan dua hari, dengan menyediakan 600 lowongan setiap harinya, sehingga total ada 1.200 lowongan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Asep menyebut bahwa 37 perusahaan dan 3 LPK terlibat dalam kegiatan ini. Ia menekankan bahwa job fair mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan secara langsung, sehingga kedua belah pihak mendapat manfaat.
“Tujuannya jelas, mempertemukan pencari kerja dengan pengguna kerja. Dengan begitu, perusahaan bisa menyampaikan kebutuhan tenaga kerja, sementara pencaker dapat menyalurkan minat dan bakatnya. Hasilnya juga terlihat dari penurunan angka pengangguran di Kabupaten Bandung, dari 6,52 persen menjadi 6,36 persen,” tambahnya.
Pengantar Kerja Ahli Muda Disnaker Kabupaten Bandung, Lilis Darojah, menilai job fair menjadi cara efektif untuk menekan angka pengangguran.
“Job Fair Bedas tahun ini diikuti banyak perusahaan, mulai dari PT Indomarko, Tribintang, Amanda, Swapro, Petra Melia Indah, Multistar, dan lainnya. Semua perusahaan itu membuka lowongan hampir 600 per hari. Dengan dua hari pelaksanaan, total tersedia hampir 1.200 kesempatan kerja. Pemerintah ingin memastikan peluang ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, Lilis menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya melibatkan perusahaan besar, tetapi juga mengajak UMKM agar masyarakat bisa melihat variasi peluang usaha. Dengan demikian, job fair menghadirkan manfaat ganda: membuka lapangan kerja sekaligus memperkuat sektor usaha lokal.
Di sisi lain, HRD CV Amanda, Ayu, menyampaikan perusahaannya membuka sejumlah posisi penting.
“Kami membuka lowongan untuk posisi pramuniaga, staff finance, dan admin produksi. Penempatan bisa di Bandung maupun wilayah Kabupaten Bandung. Para pencari kerja dapat melamar langsung di booth atau mengirimkan berkas melalui email perusahaan,” kata Ayu.
Menurut Ayu, partisipasi perusahaan dalam job fair membuktikan adanya komitmen nyata dunia usaha untuk mendukung pengurangan pengangguran di Kabupaten Bandung. Dengan kata lain, perusahaan tidak sekadar hadir, tetapi juga memberi kontribusi langsung.
Sementara itu, Jodi Sebastian, pencari kerja asal Kopo, menceritakan pengalamannya.
“Saya datang untuk melamar kerja karena sebelumnya sempat rehat dari perusahaan tempat saya bekerja. Informasi tentang Job Fair ini saya dapat dari media sosial. Harapannya, saya bisa mendapatkan pekerjaan sesuai bidang saya. Kegiatan ini sangat membantu, terutama bagi para lulusan baru maupun yang sedang mencari peluang baru,” ungkap Jodi, lulusan S1 Universitas Palatehan.
Kisah Jodi memperlihatkan bagaimana job fair memberi dampak positif secara langsung. Tidak hanya itu, penyebaran informasi melalui media sosial juga terbukti efektif menarik minat pencari kerja.
Di sisi lain, pelaku UMKM juga menghidupkan suasana acara. Elis Lisnawati, wirausaha dari PT L. Prima Multiguna binaan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung, menjelaskan produk yang dibawanya.
“Kami membawa produk lemon kering dan kopi. Keduanya hasil hilirisasi langsung dari petani. Di sini, pengunjung bisa mencoba produk kami, mulai dari seduhan lemon hingga kopi lemon. Job Fair ini menjadi momentum bagus untuk memperkenalkan produk lokal kepada masyarakat luas,” jelas Elis.
Tidak hanya memperlihatkan produk, UMKM juga menunjukkan bahwa peluang ekonomi dapat tumbuh dari kreativitas dan inovasi lokal. Dengan begitu, job fair menghadirkan suasana yang lebih lengkap: rekrutmen tenaga kerja sekaligus pameran produk kreatif.
Lebih lanjut, Asep Sukandar mengajak masyarakat memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin.
“Job Fair adalah wujud nyata kehadiran pemerintah. Kami menjembatani pencari kerja dengan perusahaan. Karena itu, manfaatkan kesempatan ini sesuai minat dan bakat masing-masing. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih cepat mendapatkan pekerjaan,” tegasnya.
Dengan demikian, pemerintah menargetkan peningkatan serapan tenaga kerja sekaligus percepatan penurunan angka pengangguran di Kabupaten Bandung.
Menariknya, job fair kali ini berlangsung bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Momentum itu memberi nilai tambah, karena semangat persatuan dan gotong royong hadir di tengah masyarakat, perusahaan, dan pemerintah.
Pada akhirnya, Job Fair Spirit Bedas 2025 tidak hanya menjadi ajang perekrutan tenaga kerja. Kegiatan ini juga berfungsi sebagai sarana kolaborasi untuk menggerakkan ekonomi lokal, memperluas jejaring usaha, dan menumbuhkan optimisme baru bagi pencari kerja.
Secara keseluruhan, antusiasme ribuan pengunjung, dukungan puluhan perusahaan, serta partisipasi UMKM membuktikan bahwa Job Fair Spirit Bedas 2025 berjalan sukses. Pemerintah berhasil menyediakan 1.200 lowongan kerja dan mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan secara langsung.
Dengan demikian, Kabupaten Bandung semakin optimistis mampu menekan angka pengangguran melalui kerja sama berkelanjutan. Job fair membuktikan bahwa sinergi lintas sektor dapat membuka peluang kerja lebih luas di masa depan.