Bandung, Info Burinyay – Pemerintah Kabupaten Bandung terus mendorong pengurangan pengangguran melalui pelatihan kerja dan pengembangan wirausaha. Bupati Bandung, Dr. H.M. Dadang Supriatna, S.IP., M.Si., menyampaikan hal tersebut saat membuka pelatihan bahasa Jepang, bahasa Korea, dan kewirausahaan di Hotel Grand Pasundan, Kota Bandung, Rabu (16/4/2025).
Acara pelatihan ini berlangsung di Malibu Dome Convention Hall. Peserta yang hadir berasal dari berbagai wilayah Kabupaten Bandung. Mereka telah terjaring melalui mekanisme seleksi Dinas Ketenagakerjaan. Dalam arahannya, Bupati menekankan pentingnya keseriusan dalam mengikuti pelatihan.
“Saya menargetkan 500 orang bisa berangkat kerja ke Jepang dan Korea. Mereka harus mengikuti pelatihan bahasa selama 40 hari,” ujar Bupati Dadang Supriatna.
Ia menegaskan bahwa peserta perlu fokus dan disiplin. Sebab, animo masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri sangat tinggi. “Yang hadir di sini patut bersyukur. Sebab, banyak yang mendaftar tetapi belum mendapat kesempatan,” tambahnya.
Menurut Bupati, peluang kerja ke luar negeri tidak datang dua kali. Oleh karena itu, peserta wajib memanfaatkan waktu pelatihan dengan sungguh-sungguh. “Yang belajar serius akan lulus. Yang tidak serius, pasti tertinggal,” ucapnya tegas.
Dalam pidatonya, Bupati juga menyinggung kondisi pengangguran di Kabupaten Bandung. Ia menyebutkan bahwa angka pengangguran terbuka saat ini masih stabil di kisaran 2 hingga 3 persen. Pemerintah tetap menargetkan maksimal hanya 4 persen.
Namun, ia menjelaskan bahwa pengangguran nol persen mustahil terjadi. Hal ini karena setiap tahun muncul angkatan kerja baru dari lulusan SLTA. Mereka masuk ke dalam kelompok usia produktif dan siap bekerja.
“Setiap tahun jumlah angkatan kerja bertambah. Tugas pemerintah ialah menyiapkan peluang kerja baru dan membuka akses pelatihan,” katanya.
Transisi menuju kondisi ketenagakerjaan yang lebih baik memang membutuhkan waktu. Namun, Pemerintah Kabupaten Bandung telah menyiapkan berbagai langkah terobosan. Salah satunya dengan membuka jalur kerja ke luar negeri.
Bupati menceritakan bahwa langkah tersebut bukan hal baru. Sejak menjadi anggota DPRD Kabupaten Bandung, ia sudah fokus di Komisi D yang menangani kesejahteraan rakyat. Bahkan saat menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, ia tetap memilih Komisi V yang membidangi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan sosial.
“Saya memilih tetap di komisi kesejahteraan karena saya ingin membantu rakyat. Di sanalah tempat berbuat dan berbagi kebaikan,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung terus meningkatkan kuota tenaga kerja migran. Jika sebelumnya hanya 100–120 orang per tahun, kini naik drastis menjadi 500 orang.
“Tahun ini kita tingkatkan empat kali lipat. Alhamdulillah, negara-negara seperti Jepang dan Korea membuka peluang lebih luas,” katanya.
Tidak hanya itu, peluang kerja ke Eropa juga mulai terbuka. Beberapa negara mulai melirik potensi tenaga kerja asal Kabupaten Bandung. Namun, tantangan bahasa menjadi hal utama.
“Kalau ke Jepang atau Korea, cukup kuasai bahasa mereka. Tapi kalau ke Eropa, kalian harus bisa bahasa Inggris,” jelasnya.
Bupati juga menyampaikan pengalamannya saat berkunjung ke Jepang dan Korea. Ia merasa bangga melihat pekerja asal Indonesia sukses dan beradaptasi dengan baik di sana.
“Mereka berubah total. Penampilan mereka pun semakin percaya diri. Saya yakin kalian bisa seperti mereka,” ungkapnya dengan semangat.
Selain fokus pada pekerja migran, Bupati juga memberi perhatian pada wirausaha muda. Ia menargetkan 1.000 peserta mengikuti pelatihan entrepreneur. Jumlah ini masih bisa bertambah menjadi 2.000 orang jika anggaran memungkinkan.
“Kalau tahun ini belum cukup, tahun depan kita tambah lagi. Kita gas terus agar lapangan kerja bertambah,” tegasnya.
Menurut Bupati, semangat entrepreneur harus tumbuh sejak muda. Ia meminta peserta untuk belajar dari berbagai sumber dan menggali pengalaman sebanyak mungkin.
“Saya minta kalian jangan malas belajar. Bangun semangat dan terus tingkatkan kemampuan. Kalian adalah generasi masa depan,” pesannya.
Bupati juga menanyakan siapa saja peserta yang pernah mengikuti program Bedas Entrepreneur saat kampanye dulu. Beberapa peserta terlihat mengacungkan tangan, menandakan keterlibatan mereka sejak awal.
Pelatihan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung menjadi pelaksana utama. Selain itu, pemerintah juga menjalin kerja sama dengan lembaga pelatihan bahasa dan mitra kerja luar negeri.
Program ini bukan hanya memperluas akses kerja. Lebih dari itu, program ini membangun SDM unggul yang siap bersaing secara global.
Dengan program ini, Bupati berharap Kabupaten Bandung tidak hanya mencetak pekerja, tetapi juga pelopor kemajuan. Ia menekankan pentingnya investasi pada manusia, bukan hanya infrastruktur.
“Pembangunan fisik memang penting, tapi membangun manusia jauh lebih utama. Kita harus kuatkan sumber daya manusia agar daerah ini maju,” tutupnya.