Soreang, Info Burinyay – Kabupaten Bandung memiliki luas 174.000 hektare dengan jaringan jalan yang terdiri dari beberapa kategori. Jalan tersebut meliputi jalan kabupaten, jalan provinsi, jalan nasional, serta jalan desa. Awalnya, Pemerintah Kabupaten Bandung mengelola sekitar 1.000 km jalan kabupaten.
Namun, setelah beberapa jalan desa meningkat statusnya, total jalan kabupaten bertambah hingga hampir 1.500 km. Dalam tiga tahun enam bulan terakhir, sekitar 464 km jalan telah diperbaiki. Dengan demikian, masih ada sekitar 500 km jalan yang perlu diperbaiki lebih lanjut.
Bupati Bandung, Dr. HM Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si., menyampaikan hal ini setelah menghadiri peringatan Hari Pers Nasional. Acara tersebut diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung. Dengan tema “Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas,” acara ini berlangsung di Sekretariat PWI Kabupaten Bandung, Jalan Ciloa Pamekaran, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, pada Senin, 10 Februari 2025.
Dalam kesempatan itu, Bupati Dadang Supriatna berbagi pengalamannya saat diundang warga di perbatasan Kabupaten Bandung dan Cianjur. Salah satu lokasi yang dikunjunginya adalah Kampung Londok, yang dikenal masyarakat dengan sebutan “London.”
Ia juga mengunjungi Kampung Dewata. Kedua kampung ini memiliki potensi wisata besar. Namun, kondisi infrastrukturnya menjadi perhatian. Sejak Indonesia merdeka, belum ada pemimpin daerah yang mengunjungi wilayah ini. Jalan di sana masih peninggalan zaman Belanda dan sudah berusia lebih dari 80 tahun tanpa perbaikan signifikan.
“Saya ukur, jalan dari Geodipa menuju dua kampung ini total panjangnya sekitar 22 km. Untuk memperbaikinya, dibutuhkan anggaran sekitar Rp50 miliar. Itu hanya untuk dua lokasi. Jika dihitung secara keseluruhan, masih ada 500 km jalan yang perlu diperbaiki. Saya targetkan dalam tiga tahun ke depan, insyaallah seluruhnya akan selesai,” ujar Bupati Dadang.
Bupati menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah perbaikan infrastruktur, khususnya jalan. Infrastruktur yang baik akan meningkatkan ekonomi, kelancaran transportasi, serta kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai target ini, diperlukan anggaran besar dan dukungan berbagai pihak, termasuk dunia usaha.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati mengajak seluruh pengusaha, khususnya di sektor pariwisata, restoran, dan perhotelan, untuk berkontribusi. Kepatuhan dalam membayar pajak dan retribusi sesuai peraturan sangat diharapkan.
“Saya mohon kerja sama dari pengusaha di Kabupaten Bandung. Pemilik tempat wisata, restoran, dan perhotelan, mohon bayarlah pajak dan retribusi sesuai ketentuan. Dengan pajak yang dibayarkan tepat waktu, kita bisa membangun Kabupaten Bandung lebih maju dan sejahtera,” tegasnya.
Pemerintah daerah terus mengoptimalkan sumber pendapatan asli daerah (PAD) guna mendukung pembangunan infrastruktur. Pajak daerah, termasuk dari sektor pariwisata dan perhotelan, menjadi salah satu sumber utama. Dana ini digunakan untuk proyek pembangunan jalan dan fasilitas umum lainnya.
Selain itu, koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) terus dilakukan agar perbaikan jalan berjalan sesuai rencana. Pemerintah daerah juga mencari sumber pendanaan lain, termasuk bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat. Langkah ini dilakukan agar proyek dapat terealisasi lebih cepat.
Bupati Dadang optimistis bahwa pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bandung akan terus meningkat. Ia berharap, dengan perbaikan jalan yang masif, konektivitas antarwilayah semakin baik. Sektor pariwisata akan berkembang, dan ekonomi masyarakat meningkat.
Dengan komitmen kuat pemerintah daerah serta dukungan masyarakat dan dunia usaha, target penyelesaian 500 km jalan dalam tiga tahun ke depan bisa tercapai. Pembangunan infrastruktur yang merata dan berkelanjutan diharapkan membawa Kabupaten Bandung menuju kemajuan, sejalan dengan visi Indonesia Emas.