Banjaran, Info Burinyay – Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Pertanian kembali menggelar kegiatan Mupakat atau Musyawarah Bupati dengan Masyarakat Tani di Lapangan Sepak Bola Kiarapayung Desa Banjaran Wetan Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, Selasa (30/1/2024).
Mupakat ini merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya dilaksanakan di Kertasari. Kegiatan ini digelar untuk menampung aspirasi para petani dan memberikan solusi serta langkah-langkah tindaklanjuti yang berkaitan dengan bidang pertanian.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan bahwa kegiatan Mupakat ini penting untuk dilakukan karena masyarakat petani memiliki peranan yang sangat penting dalam menstabilkan dan menumbuhkan laju pertumbuhan ekonomi dan juga inflasi.
” Sebanyak 88.000 petani dan 1.867 kelompok tani di Kabupaten Bandung bisa menghasilkan berbagai produk pertanian, seperti padi, palawija, hortikultura, dan perkebunan,” ujar Bupati Bandung.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bandung mendengar langsung berbagai aspirasi dari para petani, di antaranya terkait dengan kebutuhan pupuk subsidi, alat mesin pertanian (alsintan), dan harga jual hasil pertanian.
Terkait dengan kebutuhan pupuk subsidi, Bupati Bandung mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung akan berkolaborasi dengan BUMD PT. BDS untuk mengawal penyaluran pupuk subsidi kepada para petani.
” Kita sudah ada Perda tentang Perlindungan Petani. Di dalam Perda tersebut diperintahkan bahwa pemerintah ini wajib melindungi para petani,” tutur Bupati Bandung.
Selain itu, Pemkab Bandung juga telah menggulirkan program hibah untuk para petani, yaitu Rp 25 miliar untuk 50.000 petani. Program ini akan dilanjutkan pada tahun depan.
Bupati Bandung juga mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung akan memberikan subsidi kepada para petani apabila terjadi harga jual hasil pertanian yang menurun drastis.
” Nanti kita kedepan setelah ada kolaborasi dan MoU antara petani atau kelompok tani dengan BUMD, maka kita akan buatkan juga regulasi. Jadi apabila terjadi harga menurun drastis, maka pemerintah harus hadir dan memberikan solusi dan memberikan subsidi supaya masyarkat petani tidak ada rugi,” jelasnya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bandung juga memberikan pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan kepada para petani yang membutuhkan biaya produksi.
” Petani boleh meminjam dan memanfaatkan program tersebut daripada pinjam ke bank emok. Bank emok saya minta berantas, supaya karakter masyarakat Kabupaten Bandung tetap terjaga,” pungkas Bupati Bandung.
Sumber : Humas Pemkab Bandung / Diskominfo Kab. Bandung